Tumbuhnya kesadaran untuk menjaga lingkungan akhir-akhir mulai digalakkan oleh banyak pihak. Karenanya, banyak orang tua yang kemudian terpikir untuk mengenalkan anak pada alam lingkungan sedini mungkin. Salah satu caranya dengan memasukkan mereka ke sekolah alam. Apakah Mums dan Dads termasuk di antaranya? Sebenarnya, seperti apa sih sekolah alam itu? Apa bedanya dengan sekolah biasa? Selain itu, apa saja kelebihan dan kekurangan sekolah alam untuk anak?

 

 

Bila pernah menonton serial kartun “Dora The Explorer” bersama si Kecil, mungkin Mums cukup mendapatkan gambaran soal sekolah alam. Sekolah alam adalah sekolah yang sistem pendidikannya berupa mengenalkan anak pada alam sekitar. Jadi, anak lebih banyak berada di kebun, hutan, dan area terbuka lainnya, alih-alih di dalam kelas seperti sekolah biasa.

 

Apakah seram, Mums? Tidak juga. Kalaupun si Kecil rentan terekspos dengan tanah atau lumpur, toh bisa mandi dan membersihkan diri lagi. Soal kurikulum juga jangan terlalu pusing karena inti dari sekolah ini adalah mendekatkan anak dengan alam. Siapa tahu dengan cara ini si Kecil bisa lebih mencintai lingkungan dan terus menjaganya saat dewasa kelak. Jadi, apa saja sih, kelebihan dan kekurangan sekolah alam?

 

Kelebihan Sekolah Alam untuk Anak                                                                                          

  1. Membuat anak lebih mandiri

Siapa sih yang tidak senang punya anak mandiri? Dengan mengikuti sekolah alam, si Kecil jadi terpacu untuk belajar mandiri. Misalnya, bila tertarik pada satu jenis hewan atau tanaman yang ditemukannya, anak akan penasaran mencari tahu. Biasanya, guru akan mendukungnya untuk mencari bacaan atau tontonan dokumenter tentang hewan atau tanaman tersebut.

 

  1. Melatih fokus anak pada sekitarnya

Ada anak-anak yang justru sulit fokus saat berada di dalam kelas. Selain suasananya yang berisik, ruang tertutup dapat membuat mereka merasa terkurung. Makanya, banyak anak yang kemudian terpecah perhatiannya saat belajar di sekolah.

 

Dengan berada di alam terbuka, fokus si Kecil akan lebih terlatih. Apalagi, biasanya anak akan diajak langsung meneliti satu hal, seperti tanaman atau serangga tertentu, bersama guru dan teman-temannya. 

 

  1. Meningkatkan rasa percaya diri anak

Berhubung belum tentu banyak anak yang mendapat kesempatan mengeksplorasi alam lingkungan secara langsung, berbanggalah, Mums. Si Kecil yang masuk sekolah alam mendapat pengalaman ini sedini mungkin. Karena cenderung lebih berani berada di alam terbuka, anak juga lebih percaya diri saat menghadapi situasi tak terduga.

 

  1. Menambah kecakapan sosial (social skill)

Beragam medan di alam terbuka tidak bisa ditebak. Kebanyakan sekolah alam membutuhkan kerja sama antar anak. Jadi, si Kecil bisa menambah kecakapan sosial (social skill) saat bekerja sama dengan teman-temannya. Ia bisa saling membantu saat melewati jalanan licin atau mengumpulkan contoh tanaman bersama-sama.

 

  1. Membuat anak lebih sehat

Sekolah alam pasti melibatkan banyak gerak karena berinteraksi langsung dengan lingkungan. Dengan banyak berjalan kaki atau bereksplorasi ke sana ke mari, otomatis tubuh anak lebih terlatih. Stamina si Kecil pun akan lebih kuat.

 

Kekurangan Sekolah Alam untuk Anak

  1. Cuaca yang tak menentu

Sayangnya, cuaca tak menentu dapat mengganggu proses belajar mengajar. Tidak hanya berupa medan berbahaya (jalanan licin), anak juga mudah terserang pilek dan demam. Alternatif kegiatan saat hujan bagi sekolah alam akhirnya kembali ke dalam ruangan atau berkunjung ke tempat lain, seperti museum.

 

  1. Belum tentu cocok untuk semua anak

Sekolah alam belum tentu cocok untuk semua anak, contohnya jika si Kecil punya kebutuhan khusus. Bila anak harus menggunakan kursi roda, mau tidak mau ada beberapa kegiatan yang tidak bisa ia ikuti. Untuk amannya, saat inspeksi sekolah alam, kunjungi juga hutan-hutan yang menjadi medan pembelajaran sekolah tersebut. Apakah kira-kira aman untuk si Kecil?

 

  1. Masalah kebersihan dan keamanan

Hal positif dari mengikuti sekolah alam adalah anak memang terlatih untuk lebih tangkas. Ia belajar menjaga keseimbangan, memanjat, dan waspada terhadap lingkungan sekitar. Namun, ia juga lebih rentan cedera, misalnya jatuh hingga terluka. 

 

  1. Tidak mengikuti kurikulum umum

Sekolah alam mempunyai metode pembelajaran yang sangat spesifik dan berfokus pada perkembangan anak. Di sini, anak dituntut untuk lebih mandiri, mencari tahu sendiri tanpa harus diberitahu seperti umumnya di kelas. Prosesnya pun bisa berbeda-beda bagi setiap anak. Sementara sekolah konvensional di dalam kelas punya standar kurikulum yang sudah ditetapkan untuk semua anak.

 

Nah, sekarang Mums sudah tahu kelebihan dan kekurangan sekolah alam untuk anak. Pastikan untuk mengecek apakah kira-kira cocok dengan kebutuhan dan kondisi si Kecil sebelum mendaftarkannya ke sekolah alam ya, Mums! (AS)

 

Referensi

Muddy Puddles: What are the Pros and Cons of Forest School?

Childhood by Nature: Nature School Hacks