Bayi dan anak kecil belum bisa buang air sendiri di toilet. Karenanya, mereka biasanya dipakaikan popok agar tidak buang air sembarangan dan membuat kotor di mana-mana.

 

Meskipun begitu, anak tidak bisa memakai popok selamanya. Ada kalanya mereka harus melepas popok dan belajar buang air secara mandiri.

 

Akan tetapi, Mums tidak bisa begitu saja melepas popok si kecil dan menyuruhnya buang air di toilet. Mums harus mencari waktu tepat untuk melepas popok si kecil dan membiasakannya buang air pada tempatnya.

 

Kapan Saat Tepat Lepas Popok?

Peralihan dari memakai popok ke menggunakan toilet merupakan tonggak perkembangan yang sangat besar. Namun, kapan anak siap melepas popok bisa berbeda-beda antara anak satu dengan yang lainnya.

 

Sebagian besar anak menyelesaikan toilet training dan siap berhenti menggunakan popok secara total antara usia 18 hingga 30 bulan. Namun, beberapa anak belum sepenuhnya lepas dari popok sampai usia 4 tahun.

 

Kesiapan tumbuh kembang anak berperan besar dalam menentukan kapan mereka bisa berhenti menggunakan popok, begitu pula cara melakukan pendekatan potty training. Jadi, kapan saat tepat lepas popok bergantung pada kesiapan anak, bukan usianya.

 

Memahami Tanda Anak Siap Lepas Popok

Karena setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda, usia ketika seorang anak siap berhenti menggunakan popok juga dapat sangat bervariasi. Potty training yang terlalu dini atau terlambat dalam kehidupan seorang anak dapat menyebabkan kemunduran perkembangan.

 

Sebenarnya, usia bukanlah satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan apakah ini saat yang tepat untuk melepaskan popok. Untuk mengetahui apakah sudah waktunya berhenti menggunakan popok, carilah tanda-tanda berikut pada anak:

  • Memperhatikan saat Mums atau orang lain menggunakan toilet
  • Mampu melepas dan mengenakan pakaian sendiri
  • Memiliki popok yang lebih kering untuk jangka waktu yang lebih lama
  • Memberitahu Mums saat mereka ingin buang air
  • Mampu duduk di kursi toilet
  • Menunjukkan minat mengenakan pakaian dalam
  • Menjadi lebih sadar akan sensasi basah
  • Meminta Mums mengganti popoknya yang kotor.

 

Mengajari Anak Menggunakan Toilet

Anak tidak bisa begitu saja menggunakan toilet. Mereka perlu bantuan orangtua atau pengasuh untuk bisa menggunakan toilet seperti orang dewasa. Berikut strategi yang bisa Mums lakukan untuk membantu si kecil:

  1. Pilih kata-kata. Putuskan kata-kata mana yang akan Mums gunakan untuk menamai cairan tubuh anak. Hindari kata-kata negatif, seperti kotor atau bau.
  2. Tempatkan kursi pispot di kamar mandi atau di mana pun anak menghabiskan sebagian besar waktunya. Gunakan istilah yang sederhana dan positif untuk membicarakan toilet.
  3. Mintalah anak duduk di kursi pispot atau toilet tanpa popok selama beberapa menit dengan interval dua jam, serta di pagi hari dan setelah tidur siang.
  4. Amati tanda-tanda saat anak mungkin perlu ke toilet, seperti menggeliat, jongkok, atau memegang area genital. Jika melihat tanda tersebut, segera bawa anak ke toilet.
  5. Jelaskan kebersihan. Ajari anak perempuan untuk melebarkan kaki dan menyeka area gential dengan hati-hati dari depan ke belakang. Pastikan anak mencuci tangannya setelahnya.
  6. Setelah beberapa minggu berhasil buang air di toilet dan tetap kering di siang hari, anak mungkin siap melepas popoknya secara total.

 

Jadi, kapan saat tepat lepas popok tergantung pada apakah anak siap menggunakan toilet. Jika memaksa anak ketika dia belum siap, ini dapat menyebabkan frustrasi. Jadi, jika saat ini anak belum menunjukkan tanda siap melepas popok, tunggulah dalam beberapa saat.

 

Sumber:

Sweetsourtoddlers.com. 10-foolproof-hacks-you-need-to-try

Verywellfamily.com. Should-i-stop-using-diapers

 Mayoclinic.com. Potty-training