Banyak yang menyukai bayi, baik yang belum punya anak sendiri maupun yang sudah. Sosok dan polah mereka yang lucu dan menggemaskan membuat kita ingin memeluk dan mencium mereka. Apalagi bila bayi itu anak sendiri.

 

Tapi, benarkah terlalu sering mencium bayi tidak baik? Ada yang bilang, sebaiknya jangan terlalu sering menciumi bayi. Jangankan bayi orang lain, anak sendiri pun sebaiknya berhati-hati. Terlepas dari rasa gemas dan ingin mengekspresikan rasa sayang, sebaiknya ada hal-hal yang harus diperhatikan.

 

Tantangan dari Keluarga, Kerabat, dan Teman Dekat

Memang, selama bertahun-tahun, kebiasaan mencium bayi sudah dianggap wajar. Apalagi, banyak anggota keluarga senang menyambut kelahiran si kecil, seperti: kakek, nenek, paman, dan bibi.

 

Sayangnya, permintaan Mums agar mereka tidak langsung memegang – apalagi sampai menciumi – si bayi sering disalahartikan. Tidak hanya membuat anggota keluarga yang lebih tua merasa tersinggung, Mums mungkin akan dianggap bersikap berlebihan dalam melindungi buah hati.

 

Tenang, permintaan Mums sebenarnya sangat masuk akal. Meskipun butuh kesabaran ekstra untuk menjelaskan alasannya kepada mereka, semoga artikel ini dapat membantu Mums.

 

Perhatikan Kondisi Bayi

Bayi, apalagi yang baru lahir, memang tampak lucu dan menggemaskan. Pipi mereka yang bulat, kulit yang halus dan lembut, rambut mereka yang masih halus, serta aroma tubuh yang harum, membuat banyak yang tergoda untuk mencium.

 

Namun, perhatikanlah kondisi bayi. Bayi yang baru lahir adalah yang paling rentan. Tubuh mereka masih dalam proses awal untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, termasuk potensi kuman yang ada di mana-mana. Bahkan, orang yang merasa paling menjaga kebersihan tubuhnya pun belum tentu 100 persen terbebas dari kuman.

 

Apalagi bila bayi terlahir prematur. Pastinya, bayi prematur jauh lebih rentan lagi daripada bayi-bayi yang terlahir normal. Beberapa organ dalam tubuh mereka mungkin belum terbentuk dengan sempurna sesuai usia. Makanya, jangan salahkan ibu yang melarang bayi mereka dicium-cium, apalagi sama orang yang tidak dikenal.

 

Risiko Penyakit Menular Dari Anak-anak Lain Hingga Orang Dewasa

Tidak hanya kondisi rentan bayi yang baru lahir dengan prematur yang menjadi masalah. Risiko penyakit menular dari anak-anak lain hingga orang dewasa juga masalah serius. Bahkan, anggota keluarga berpotensi menjadi penular paling berisiko bagi bayi yang baru lahir.

 

Salah satu virus yang dapat menular ke bayi yang baru lahir adalah herpes simplex tipe 1 (HVS-1). Penderitanya (apalagi bila mempunyai bilur-bilur herpes dekat bibir) dapat menulari bayi yang mereka cium. Ciri-ciri bayi yang mengalami gejala tertular herpes adalah seperti ini:

  • Lemas dan selalu tampak mengantuk.
  • Mogok makan.
  • Demam tinggi.
  • Menangis histeris.
  • Sesak napas.
  • Cenderung bernapas ngos-ngosan.
  • Gatal-gatal di kulit.
  • Lidah dan kulitnya cenderung membiru.
  • Kepalanya selalu terkulai.

Sedih sekali bukan, melihat bayi sampai sakit begitu? Pastinya, kita tidak mau ini terjadi pada mereka.

 

Cara Aman Berinteraksi Dengan Bayi

Kasus bayi tertular herpes dari orang dewasa yang mencium mereka bukan hanya satu kasus langka. Meskipun dapat disembuhkan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Inilah beberapa cara aman berinteraksi dengan bayi, apalagi yang baru lahir:

  1. Turuti permintaan ibu si bayi untuk tidak sembarangan menyentuh, apalagi sampai mencium bayi. Lebih baik meminta izin dulu untuk amannya.
  2. Pastikan tangan dan seluruh tubuh bersih dan sebebas mungkin dari kuman. Meskipun tidak merasa memegang apa-apa, sebaiknya cuci tangan sebelum berinteraksi dengan bayi.
  3. Gunakan masker bila sedang sakit. Meskipun tidak langsung menyentuh bayi, napas bisa mengantarkan virus ke saluran pernapasan si kecil.
  4. Bila sakitnya parah dan berpotensi menular, sebaiknya tunda dulu keinginan untuk berinteraksi dengan bayi.
  5. Bila ibu memberi izin, misalnya: memegang tangan atau menggendong si bayi, jangan merusak kepercayaannya dengan melewati batas. Bila ibu tidak bilang boleh mencium bayinya, sebaiknya jangan melakukan hal itu meskipun merasa gemas.

 

Bahkan, Mums pun harus berhati-hati agar tidak terlalu sering menciumi bayi, meskipun anak sendiri. Bila sebelumnya Mums memakan sesuatu yang berpotensi memberi reaksi alergi, jejak liur di pipi bayi bisa membuatnya menderita gatal-gatal. Jangan sampai, ya.

 

Sumber

https://www.scarymommy.com/dont-kiss-baby-newborn-germs/

https://www.stuff.co.nz/life-style/parenting/baby/103677189/mums-one-rule-cuddling-is-fine-but-dont-kiss-my-baby

https://babyology.com.au/health/family-health/fact-check-is-it-really-a-bad-idea-to-kiss-newborn-babies/