Mums, pasti sudah tahu ya kalau imunisasi untuk penyakit campak atau rubeola menjadi salah satu imunisasi dasar yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bagi Mums yang masih ragu untuk memberikan vaksin ini yuk ketahui dulu seputar campak dan manfaat vaksin campak! 

 

Si Kecil dapat diimunisasi apabila kekebalan terhadap campak yang Mums berikan padanya selama hamil sudah hilang. Hal ini dimulai pada waktu dia berumur 6 bulan dan hilang seluruhnya saat dia mencapai umur 9 bulan. Itu sebabnya, vaksinasi campak direkomendasi pemerintah pada saat anak berumur 9 bulan supaya yakin tidak ada kekebalan Mums yang dapat menetralkan vaksin campak yang diberikan.

 

Sekilas tentang infeksi campak

Campak atau rubeola merupakan penyakit yang menyebabkan munculnya ruam kemerahan pada permukaan kulit. Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan oleh virus. Penularan penyakit bisa terjadi melalui udara. Ini berarti, tanpa adanya batuk atau bersin pun, seseorang bisa tertular campak hanya dengan berdekatan dengan penderitanya.

 

Selain ruam pada kulit, gejala lain yang dirasakan oleh penderita campak yaitu demam tinggi, hidung berair, bersin, nyeri pada tenggorokan, dan batuk. Ada kemungkinan kelenjar limfa pada leher membengkak, diare, nyeri pada bagian mata. Gejala campak pada orang dewasa biasanya lebih parah dibandingkan campak pada anak-anak.

 

Pencegahan penyakit campak dengan vaksinasi penting untuk dilakukan karena penyakit campak bisa menyebabkan komplikasi serius. Selain itu, penyakit ini juga termasuk kategori penyakit yang sangat mudah menular. Beberapa klaim mengatakan bahwa vaksin campak bisa menyebabkan autisme, tapi nyatanya tidak ada satupun penelitian yang menyatakan demikian. Karena itu, tidak perlu takut memberikan vaksin campak pada anak ya, Mums!

 

Bagaimana aturan pemberian vaksin campak pada anak?

Vaksin campak diberikan sebanyak 3 kali. Dosis pertama diberikan pada usia 9 bulan, dan booster diberikan pada usia18 bulan dan 6-7 tahun. Tetapi apabila si Kecil sudah menerima vaksin MMR, maka dosis kedua di usia 18 bulan tidak perlu diberikan. Tidak disarankan juga untuk memberikan vaksin ketika anak sedang demam atau mengalami sakit yang lain. Beberapa gejala yang mungkin muncul setelah pemberian vaksin yaitu demam serta nyeri di tempat penyuntikan.