Saat bulan puasa menjelang, salah satu kegiatan kuliner yang menyenangkan adalah berpetualang mencoba berbagai jajanan untuk berbuka puasa! Banyak sekali pedagang makanan dan minuman yang menjajakan produknya di bulan puasa ini. Bahkan beberapa jenis makanan dan minuman hanya dapat ditemui kala bulan puasa tiba.

 

Mencicipi berbagai kuliner tersebut memang menyenangkan apalagi setelah seharian berpuasa. Namun, Kamu tetap perlu mewaspadai aspek keamanan dari pangan tersebut! Baik untuk pangan jajanan siap saji maupun pangan dalam kemasan. Tentunya Kamu tidak ingin makanan atau minuman tersebut malah membawa masalah kesehatan, bukan? Aspek keamanan apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih makanan atau minuman saat berbuka puasa? Yuk, kita simak!

 

Cek KLIK sebelum Membeli

Apakah Kamu sudah pernah mendengar mengenai kampanye cek KLIK yang dikumandangkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia? Yup, lembaga negara yang bertanggung jawab dalam mengawasi pangan yang beredar di wilayah Indonesia ini menganjurkan konsumen untuk melakukan cek KLIK sebelum membeli produk pangan. KLIK merupakan singkatan dari Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa.

 

Cek kemasan adalah untuk memastikan kemasan pangan dalam kondisi baik. Tidak mengalami kecacatan atau kerusakan. Baca label yang tertera di kemasan pangan, pastikan bahwa label memuat setidak-tidaknya nama produk, nama dan alamat produsen atau importir atau distributor, komposisi, berat atau isi bersih, dan kode produksi. Pada jenis pangan tertentu juga ada informasi nilai gizi, logo halal, maupun keterangan atau peringatan lainnya.

 

Ketiga, pastikan produk memiliki izin edar, baik yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat untuk pangan industri rumah tangga, maupun nomor izin edar MD untuk pangan yang diproduksi di dalam negeri dan ML untuk pangan yang diproduksi di luar negeri. Dan yang terakhir, cek tanggal kedaluwarsa, pastikan bahwa pangan yang dikonsumsi belum melewati tanggal kedaluwarsanya.

 

Waspadai Penggunaan Bahan Berbahaya

Beberapa jenis jajanan berbuka puasa memiliki warna-warni yang menarik hati untuk membeli dan mencicipinya. Namun, perlu diwaspadai apakah pewarna makanan yang digunakan aman atau tidak!

 

Ada 2 jenis pewarna makanan yang dilarang yang sering digunakan dalam produk pangan. Yang pertama adalah rhodamin B sebagai pewarna merah, dan methanil yellow yang sesuai namanya akan memberikan warna kuning. Menurut Badan POM RI, rhodamin B adalah pewarna sintetis yang biasanya digunakan sebagai pewarna tekstil dan kertas, namun sering disalahgunakan untuk pewarna pangan. Tentu saja hal ini berbahaya, dapat mengakibatkan kanker hati, pembesaran hati dan ginjal, serta gangguan fisiologis tubuh lainnya.

 

Hasil pengawasan Badan POM RI terhadap 2367 sampel takjil yang dijual pada bulan puasa tahun 2016 mendapatkan fakta bahwa 6,55% sampel tersebut mengandung rhodamin B. Jenis pangan tersebut antara lain es delima, agar-agar, bolu, kue lapis, sekoteng, kerupuk, sirup merah, dan sambal terasi. Bagaimana caranya mewaspadai pangan yang mengandung rhodamin B? Biasanya, pangan tersebut berwarna merah cerah dan terasa sedikit pahit terutama untuk produk sirup. Selain itu, timbul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsi pangan terserbut, dan baunya tidak alami sesuai jenis makanannya.

 

Sedangkan methanil yellow adalah pewarna sintetis berwarna kuning mencolok. Sama halnya dengan rhodamin B, methanil yellow banyak digunakan sebagai pewarna tekstil, selain itu juga digunakan dalam cat kayu dan cat lukis. Konsumsi methanil yellow dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, dan tekanan darah rendah. Pada konsumsi jumlah banyak, dapat terjadi pula iritasi kulit. Dan pada konsumsi jangka panjang dapat menyebabkan kanker saluran kemih.

 

Pada pengawasan sampel takjil yang dijual di pasaran pada bulan puasa 2016 oleh Badan POM RI, methanil yellow ditemukan pada produk tahu. Waspadai pangan mengandung methanil yellow yaitu pangan yang warna kuningnya mencolok dan berpendar, serta terdapat titik-titik warna karena tidak homogen (biasanya dalam produk kerupuk).

 

Perhatikan Kebersihan Jajanan

Tentunya Kamu harus menilai apakah pangan yang akan kamu beli bersih atau tidak. Memilih pangan berbuka puasa yang bersih akan menghindarkanmu dari masalah saluran pencernaan seperti diare dan mual muntah. Perhatikan tempat berjualan yang digunakan oleh pedagang adalah salah satu cara yang dapat Kamu lakukan untuk memastikan kebersihan pangan yang akan dikonsumsi. Tidak hanya kebersihan dalam proses pembuatan, namun juga dalam proses penyajian. Misalnya kebersihan wadah yang digunakan untuk penyajian.

 

Berbuka puasa dengan kuliner yang lezat memang nikmat, tapi jangan lupa pula perhatikan pula keamanan pangan yang Kamu konsumsi ya! Jika membeli pangan dalam kemasan jangan lupa cek dahulu kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsanya. Waspadai penggunaan bahan pewarna yang dilarang pada makanan dan minuman berbuka puasa, serta perhatikan kebersihan pangan yang dijual, sehingga pangan yang Kamu konsumsi untuk berbuka puasa tidak akan menimbulkan masalah untuk kesehatan. Selamat berbuka puasa dengan sehat!

 

Referensi:

Akun Instagram resmi Badan POM RI (@bpom_ri)