Selasa malam (13/6), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Banten terbakar. Untungnya tidak ada korban jiwa. Namun, gudang farmasi habis dilalap api. Penyebab utama kebakaran diduga adalah sambaran petir. Arus petir yang menyambar dapat mengikuti kabel listik dan merusak panel listrik yang bisa menyebabkan kebakaran.

 

Sebelumnya berita duka juga pernah datang saat seorang pendaki Gunung Prau, Wonosobo, Jawa Tengah meninggal dunia akibat terkena sambaran petir. Di Amerika Serikat, kematian akibat petir meningkat pada tahun 2016. Dilansir dari Nationalgeographic.co.id, kebanyakan mereka yang disambar petir tengah beraktivitas di luar dan sedang bersantai. Mereka juga tidak merasa terganggu ketika kilat dan petir berlangsung.

 

Lantas bagaimana jika ada seseorang yang terkena sambaran petir? Data menunjukkan bahwa terdapat kurang lebih 500 orang di dunia yang terkena sambaran petir setiap tahunnya. Di antaranya 90 persen berhasil selamat. Seperti ini kondisi yang terjadi pada seseorang yang tersambar petir:

  1. Jangan ikuti mitos yang mengatakan jika memegang orang yang tersambar petir, Kamu akan ikut tersetrum. Faktanya, aliran listrik itu langsung mengalir ke tanah setelah menyambar tubuh seseorang. Jadi jangan ragu untuk memberi pertolongan, ya.
  2. Petir akan menyebabkan luka bakar dan luka dalam. Walaupun kenyataannya tubuh hanya dilalui selama 3 milidetik oleh tegangan listrik akibat sambaran petir.
  3. Keadaan akan semakin berbahaya jika mereka yang tersambar petir mengenakan aksesori berbahan metal, seperti kalung atau piercing. Barang tersebut merupakan salah satu penghantar listrik.
  4. Pembuluh darah yang terbakar akibat tegangan listrik dari petir biasanya akan menimbulkan pola kulit menyerupai ranting pohon atau daun pakis berwarna kemerahan yang disebut dengan Lichtenberg Figure. Terkadang tanda ini disebut bunga petir. Tanda ini biasanya muncul di lengan, punggung, leher, dada, atau bahu.
  5. Pada kasus sambaran petir yang menyebabkan kematian, biasanya seseorang akan mengalami gagal jantung atau kerusakan sistem pernapasan kronis.
  6. Pada beberapa orang yang masih hidup setelah terkena sambaran petir, komplikasi lain bisa timbul, di antaranya berhubungan dengan cara kerja saraf dan otot.

 

Seorang pakar dari ABC Science mengatakan bahwa sedikitnya terjadi 100 kali sambaran petir per detik di seluruh dunia dan mengakibatkan 100 kematian setiap tahunnya. Saat kilat dan petir berlangsung ada beberapa hal yang harus Kamu lakukan dan tidak boleh dilakukan. Ini tipsnya dikutip dari ABC News dan Nationalgeographic.co.id.

  1. Tempat teraman adalah di dalam ruangan. Jika Kamu sedang berada di sebuah gedung, berlindunglah di bagian tengah gedung. Saat di rumah, matikan semua peralatan listrik dan cabut dari sakelarnya termasuk telepon. Tutup semua jendela dan pintu dan menjauh dari tempat yang terbuka.
  2. Jangan mandi ketika hujan dan petir berlangsung. Air dan besi merupakan penghantar (konduktor) listik. Selain itu payung dan pagar logam juga bisa menjadi penghantar listrik.
  3. Jika Kamu sedang berada di luar ruangan, gunakan pelindung kepala dan masuk ke dalam kendaraan. Ketika Kamu berada di dalam kendaraan, jangan sentuh dinding kendaraan dan berlindunglah di bagian tengah mobil.
  4. Jangan berlindung di bawah pohon apalagi tiang. Walaupun petir akan menyambar pohon, namun kilatnya dapat mengenai mereka yang berdiri di dekat pohon tersebut. Selain itu, petir yang menyambar tanah atau tempat yang rendah lebih berbahaya.
  5. Jika tidak ada tempat berlindung yang aman, maka orang-orang harus berkerumun membentuk lingkaran dan berdiri sambil merunduk hingga kurang lebih setengah meter. Rapatkan kaki dan beri jarak antara satu sama lain beberapa meter.
  6. Hindari mendatangi daerah di mana pernah terjadi sambaran petir dan kilat. Diketahui bahwa badai petir sering melanda lokasi yang sama berulang-ulang.