Penyakit

Ileus

Deskripsi

Ileus adalah istilah medis untuk kurangnya gerakan di usus yang menyebabkan isi dari usus tidak bisa lewat untuk kemudian dibuang. Usus (baik usus kecil maupun usus besar) merupakan organ pencernaan yang berfungsi menyerap sari makanan dan air. Setelah makanan dicerna dan diserap, residu atau sisa makanan akan dibuang lewat proses eliminasi, yaitu ketika buang air besar. Dalam kondisi ileus, maka bahan makanan tidak dapat melewati usus yang dimungkinkan karena ada sumbatan (obstruksi) atau tidak adanya gerakan usus yang memadahi (paralisis). Oleh karena itu, berdasarkan penyebabnya dikenal ada 2 jenis ileus, yaitu ileus obstruktif (karena sumbatan) dan ileus paralitik (karena tidak adanya gerakan peristaltik).

Pencegahan

Pencegahan ileus sangat tergantung dari penyebabnya. Beberapa kondisi ileus tidak dapat dicegah. Namun, secara umum ada beberapa tindakan yang dapat meminimalkan risiko kejadian ileus, diantaranya:
1. Menganut gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.
2. Makan makanan yang sehat dan bergizi serta kaya akan serat.
3. Hindari makan dalam jumlah besar.
4. Hindari cidera abdomen dengan menggunakan pelindung ketika melakukan aktivitas yang berisiko.
5. Terapi sedini mungkin apabila ada gangguan di saluran pencernaan, seperti hernia atau tumor.


Untuk kasus ileus yang dikaitkan dengan tindakan bedah, beberapa cara pencegahannya antara lain:
1. Penggunaan teknik laparoskopi bukan laparotomi, dengan manipulasi usus yang minimal.
2. Pelepasan tabung orogastrik atau nasogastrik segera setelah selesai operasi.
3. Pembatasan cairan intravena.
4. Pemberian makan/nutrisi lewat jalur enteral lebih awal.
5. Mengurangi pemberian opioid parenteral melalui penggunaan analgesia epidural.
6. Mengunyah permen karet untuk merangsang pergerakan usus.

Gejala

Penderita ileus biasanya menunjukkan gejala sebagai berikut:
1. Distensi abdomen atau perut mengembang dan menegang).
2. Perut terasa begah.
3. Banyak gas.
4. Spasme abdomen (ketegangan otot perut).
5. Konstipasi.
6. Diare.
7. Mual dengan atau tanpa muntah.
8. Napas berbau tidak enak.
9. Ketidakmampuan untuk mengeluarkan feses (tinja) atau gas.
10. Nyeri perut berat, spasme dan pembengkakan pada perut.

Penyebab

Banyak faktor yang menjadi penyebab kejadian ileus, diantaranya:
1. Adanya tumor di usus
2. Infeksi
3. Penggunaan obat tertentu seperti golongan opioid yang memperlambat peristaltik usus.
Secara lebih spesifik, penyebab ileus obstruktif antara lain:
1. Adanya benda asing (corpus alienum). 2. Batu empedu. 3. Invaginasi (masuknya bagian usus ke bagian usus yang lain). 4. adanya tumor di pankreas Penyebab ileus paralitik antara lain: 1. Adanya iritasi peritoneum, misalkan trauma atau pasca bedah. 2. Gangguan vaskuler seperti emboli/thrombus. 3. Infeksi seperti peritonitis.

Diagnosis

Beberapa cara untuk menegakkan diagnosis ileus antara lain adalah dengan cara mendengarkan bising usus dengan stetoskop. Pada kasus ileus, bising usus akan terdengar minimal. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat digunakan untuk membantu diagnosis ileus antara lain adalah dengan USG, CT scan, atau fotorontgenabdomen. Pemeriksaan darah juga dapat dilakukan untuk membantu melihat abnormalitas ataupun penyebab kejadian ileus.

Penanganan

Ada beberapa tindakan untuk menangani kondisi ileus, termasuk terapi dengan obat obatan. Namun secara keseluruhan, terapi dilakukan terkait dengan keparahan kondisi ileus yang terjadi. Untuk penanganan awal, tindakan yang dilakukan adalah mengistirahatkan usus dengan tidak mengkonsumsi makanan untuk menurunkan tekanan di dalam saluran pencernaan. Pemasangan infus cairan dan elektrolit dapat dilakukan untuk mencegah kekurangan cairan dan nutrisi akibat gangguan penyerapan di usus. Untuk kejadian penyumbatan sebagian, biasanya dokter akan memberikan diet rendah serat hingga ileus teratasi. Namun apabila terjadi penyumbatan total, tindakan bedah akan dipertimbangkan untuk menghindari komplikasi yang dapat terjadi.

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...