Kehamilan merupakan momen yang dinantikan oleh para wanita yang sedang mendambakan buah hati. Kehamilan memberikan arti spesial tersendiri bagi mereka. Setiap orang tua pasti mendambakan kehamilan yang lancar sampai waktu persalinan. Sayangnya, tidak sedikit ibu yang mengalami beberapa masalah selama kehamilannya.

 

Belum lama ini, kita dikejutkan oleh berita kematian janin dari seorang selebritas. Dikatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya keadaan yang jarang terjadi, dengan salah satu gejalanya tekanan darah tinggi.

 

Kondisi tekanan darah tinggi tidak sedikit ditemukan pada ibu hamil. Dan, beberapa dari kasus tersebut membutuhkan penanganan yang cukup ekstensif dan rutin. Tidak hanya darah tinggi, ternyata terdapat beberapa keadaan lain yang perlu diperhatikan selama kehamilan. Apa sajakah itu?

 

  1. Perdarahan atau flek

Perdarahan atau flek selama kehamilan bisa dialami di semua usia kehamilan. Pada umumnya, perdarahan tersebut dibedakan sesuai dengan usia kehamilan tersebut. Perdarahan pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu disebut dengan abortus, dan perdarahan pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu disebut dengan hemorrhagic anterpartum ( dimana pada keadaan ini juga bisa dibedakan lagi menurut menyebab spesifik).Abortus pun dibedakan lagi menjadi beberapa jenisnya (dapat ditentukan dengan pemeriksaan dalam dan USG), dan dalam penanganannya tergantung dari jenis dan keadaan fetus di dalamnya. Dimulai dari istirahat bed rest, pemberian obat anti kontraksi, dan tindakan kuretase jika membutuhkan.

 

  1. Muntah

Muntah dan mual pada kehamilan merupakan keadaan yang umum terjadi pada sebagian ibu. Keadaan ini disebabkan oleh adanya perubahan hormone di dalam tubuh yang mencetuskan rasa mual tersebut. Mual muntah ini dapat bersifat ringan, maupun berat. Muntah yang berkali-kali, tanpa ada asupan nutrisi yang baik untuk menggantikannya, dapat menyebabkan tidak seimbangnya elektrolit atau garam-garaman tubuh, dan kekurangan cairan atau yang disebut dengan dehidrasi. Beberapa orang mengatakan mual bisa dihilangkan dengan menhindari bau-bauan atau makanna tertentu. Namun pada beberapa kasus, ibu memerlukan obat anti muntah tambahan,pemberian cairan melalui infus, sampai rawat inap.

 

  1. Kontraksi

Kencang-kencang selama kehamilan, atau yang biasa disebut kontraksi, biasanya terjadi secara normal pada saat masa persalinan itu datang, yaitu sekitar 37 sampai dengan 41 minggu. Kurang dari itu, perlu diobservasi adanya kontraksi untuk menghindari mencetuskan kehamilan prematur pada anak. Kontraksi ini bisa juga disebut dengan kontraksi palsu, yang biasanya lebih sebentar dan kekuatan yang lebih lemah. Pada usia kehamilan yang lebih besar, penilaian kontraksi bisa dibantu dengan pemeriksaan dengan alat CTG.

 

  1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah yang tinggi selama kehamilan dapat dibedakan menjadi hipertensi pada kehamilan dan preklamsia. Pada preeklamsia, tekanan darah yang tinggi disertai dengan adanya kadar protein di dalam pipis, yang biasanya diperiksa dengan pemeriksaan urin. Penangan hipertensi dan preeklamsia ini membutuhkan kontrol tekanan darah yang baik karena dapat menganggu kesejahteraan janin. Bahkan pada preeklamsia, terminasi kehamilan adalah tatalaksana yang paling tepat.

 

  1. Kadar gula tinggi

Kadar gula yang tinggi biasa disebut dengan diabetes melitus. Pada masa kehamilan, kita mengenal adanya diabetes melitus gestasional. Pada ibu dengan kadar gula yang tinggi, biasanya bayi akan berukuran besar, namun memiliki risiko untuk mengalami kadar gula yang rendah beberapa saat setelah kelahiran. Observasi khusus ibu selama hamil dan anak paska kelahiran dibutuhkan pada keadaan ini.