Keberhasilan untuk hamil dan memiliki anak tidak terlepas dari faktor kesuburan, baik dari sisi wanita maupun pria. Jika Mums sedang promil, ada hal-hal yang membuat kesuburan wanita menurun, sehingga perlu dihindari. Apa sajakah itu?

 

Baru beberapa bulan menikah, tetapi tidak kunjung hamil. Apa jangan-jangan tidak subur? Eits, tahan dulu ya Mums pikiran tersebut. Ada parameter pasangan dikatakan tidak subur, yakni Mums sudah berusaha promil selama setahun penuh (atau 6 bulan untuk yang berusia 35 tahun ke atas), tetapi tidak kunjung berhasil.

 

Ketidaksuburan atau infertilitas tidak hanya terjadi pada wanita, melainkan juga pada pria. Hasil penelitian menyebutkan, suami menyumbang angka kejadian infertilitas sekitar 25-40%, sedangkan istri 40-55%.

 

Sebagai tambahan, data dari Perhimpunan Fertilitas In Vitro Indonesia (Perfitri) di tahun 2017 menjabarkan bahwa sebanyak 1.712 pria dan 2.055 wanita mengalami ketidaksuburan. Jadi bila testpack belum menunjukkan garis 2 beberapa bulan setelah menikah, Mums dan Dads jangan buru-buru menyimpulkan tidak subur dan langsung putus asa, ya.

 

Kebanyakan kasus terkait ketidaksuburan pada wanita disebabkan oleh masalah ovulasi. Tanpa ovulasi, tidak ada sel telur yang dibuahi. Kira-kira, apa saja ya hal-hal yang membuat kesuburan wanita menurun?

 

Hal-hal yang Membuat Kesuburan Wanita Menurun

Ada beberapa langkah yang akan dilalui oleh sistem reproduksi agar Mums berhasil hamil. Pertama-tama, salah satu dari ovarium Mums akan melepaskan sel telur yang matang, kemudian dibawa ke tuba falopi. Sementara, sperma akan berenang melewati serviks (mulut rahim) menuju rahim, lalu masuk ke tuba falopi untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi selanjutnya akan bergerak turun dari tuba falopi menuju rahim, menempel di dalam rahim, dan tumbuh menjadi janin selama sekitar 9 bulan.

 

Jika salah satu langkahnya saja terganggu, maka akan merusak keseluruhan proses. Jadi, Mums perlu mengetahui apa saja penyebab infertilitas dan hal-hal yang membuat kesuburan wanita menurun.

 

Penyebab infertilitas atau ketidaksuburan pada wanita ialah:

 

  1. Masalah ovulasi

Ovulasi yang tidak teratur atau tidak ovulasi sama sekali merupakan kasus terbanyak penyebab dari infertilitas. Ada beberapa masalah yang bisa berdampak pada ovulasi, antara lain polycystic ovary syndrome (PCOS), disfungsi hipotalamus, insufisiensi ovarium primer, serta terlalu banyak prolaktin.

 

  1. Kerusakan pada tuba falopi

Kerusakan atau tersumbatnya tuba falopi dapat menghambat sperma berenang menuju sel telur atau menghalangi sel telur yang sudah dibuahi bergerak menuju ke dalam rahim. Ada beberapa hal yang menyebabkan masalah ini terjadi pada wanita, yaitu masalah radang panggul dan sebelumnya pernah menjalani operasi pada bagian perut ataupun panggul.

 

  1. Endometriosis

Endiometriosis merupakan kondisi ketika jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah menempel dan tumbuh di area lain. Jaringan berlebih yang tumbuh ini kemudian akan menyebabkan jaringan parut dan berakibat menutupi tuba falopi serta menghalangi sel telur dan sperma bertemu untuk proses pembuahan. Kondisi ini juga mampu mengganggu pelekatan sel telur yang sudah dibuahi di dalam rahim.

 

  1. Masalah pada rahim dan serviks

Beberapa masalah pada rahim ataupun serviks dapat menyulitkan pelekatan sel telur di dalam rahim serta meningkatkan risiko keguguran. Salah satu masalah yang kerap terjadi pada rahim adalah polip jinak atau tumor (fibroid atau mioma). Keduanya dapat menutupi tuba falopi atau mengganggu pelekatan sel telur. Selain itu, bentuk rahim yang tidak ideal juga bisa menyebabkan infertilitas.

 

Untuk serviks (mulut rahim), masalah stenosis serviks (penyempitan serviks) yang disebabkan oleh bentuk yang tidak ideal atau kerusakan pada serviks juga bisa menyebabkan infertilitas. Terkadang, serviks juga tidak bisa memproduksi lendir yang berguna untuk sperma berenang menuju rahim.

 

  1. Infertilitas yang tidak terindetifikasi

Pada beberapa kasus, penyebab infertilitas tidak dapat ditemukan. Biasanya, ini terjadi karena ada kombinasi beberapa faktor dari suami maupun istri.

 

Setelah mengetahui apa saja penyebab infertilitas, sekarang mari ketahui apa saja hal-hal yang membuat kesuburan wanita menurun yuk, Mums!

 

  • Usia

Kualitas dan kuantitas sel telur Mums akan berkurang seiring usia. Di pertengahan usia 30-an, folikel, kantong cairan berisi oosit matang untuk membentuk sel telur dan berfungsi menghasilkan estrogen, akan menurun kinerjanya, sehingga kesulitan menghasilkan sel telur yang berkualitas. Akibatnya, promil akan lebih sulit dilakukan. Kalaupun Mums berhasil hamil, risiko keguguran akan lebih meningkat.

 

  • Merokok

Ternyata kegiatan yang satu ini tidak hanya menimbulkan banyak masalah kesehatan, melainkan juga menurunkan kesempatan untuk hamil lho, Mums. Merokok dapat merusak serviks dan tuba falopi, sekaligus meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim). Rokok juga menyebabkan “penuaan dini” pada ovarium serta membuat ovarium lebih rentan melepaskan sel telur yang belum matang.

 

  • Berat badan

Terlalu gemuk atau terlalu kurus nyatanya juga dapat berdampak pada ovulasi. Jadi jika ingin promil, usahakan untuk mencapai berat badan ideal ya, Mums.

 

  • Riwayat kehidupan seksual

Penyakit menular seks (PMS), seperti chlamydia dan gonore, bisa mengakibatkan kerusakan pada tuba falopi.

 

  • Alkohol

Jika ingin promil, sebaiknya berhenti mengonsumsi alkohol karena minuman yang satu ini juga dapat mengurangi kesuburan.

 

Nah, itulah beberapa penyebab infertilitas dan hal-hal yang membuat kesuburan wanita menurun. Apabila Mums atau Dads dikatakan tidak subur oleh dokter, jangan langsung patah arang. Pasalnya, ketidaksuburan dapat ditangani dengan pengobatan, operasi, inseminasi, serta melakukan IVF (Fertilisasi in vitro atau program bayi tabung). Hindari pula faktor-faktor risiko yang bisa membuat kesuburan Mums menurun agar keberhasilan untuk hamil dapat tercapai. (AS)

 

Referensi

Mayo Clinic: Female infertility

Office on Women's Health: Infertility

RS Awal Bros: Bayi Tabung Sebagai Alternatif Pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu