Kanker payudara merupakan penyakit ganas yang banyak menyerang kaum wanita, meskipun 1 diantara 1000 orang pria juga dapat terkena penyakit ini. Lantas, mengapa wanita lebih berisiko terkena penyakit ini? Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun, selain adanya faktor bawaan genetik yang membuat seseorang lebih rentan terkena kanker payudara, ada beberapa faktor lain yang diperkirakan berhubungan dengan kejadian kanker payudara yaitu faktor yang berhubungan dengan adanya paparan hormon esterogen yang berlebih. Hormon esterogen ini merupakan hormon yang penting dalam pertumbuhan tanda seks sekunder wanita dan berhubungan dengan siklus menstruasi. Adanya paparan berlebihan hormon esterogen secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang dapat menjadi penyebab terjadinya kanker payudara. Misalnya pada wanita yang tidak pernah hamil atau tidak menikah, mereka yang mendapat menstruasi pertama terlalu dini, dan baru mengalami menopause pada usia yang lebih tua dibandingkan dengan usia wanita menopause pada umumnya (50 tahun), dan sebagainya. Risiko kanker payudara akan meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia, dimana hanya 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause. Selain itu, Harvard School of Public Heatlh juga melaporkan adanya peningkatan insiden kanker payudara yang cukup signifikan pada wanita yang mendapatkan terapi sulih hormon menggunakan preparat esterogen. Terapi sulih hormon ini seringkali digunakan untuk mengurangi keluhan akibat menopause. Selain itu, preparat esterogen juga ditemukan pada pil KB yang umumnya ditemukan di pasaran sehingga tidak disarankan untuk menggunakan pil KB dalam jangka panjang, terutama bagi mereka yang mempunyai keluarga (adik, kakak, ibu, nenek, anak) yang mengidap kanker payudara.

Obesitas Dapat Menyebabkan Kanker Payudara

Selain itu, kegemukan atau obesitas juga dapat menjadi penyebab kanker payudara. Mengapa bisa demikian? Penumpukan lemak pada organ dalam tubuh atau yang sering disebut lemak viseral mengakibatkan terjadinya reaksi peradangan di seluruh tubuh sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme tubuh. Insulin yang berfungsi untuk mendistribusikan nutrisi ke dalam sel yang membentuk suatu organ seperti mata, hati, ginjal, otak, jantung dan sebagainya, menjadi tidak sensitif sehingga diperlukan lebih banyak insulin untuk dapat memenuhi pasokan kebutuhan nutrisi jaringan. Namun, jika jumlah insulin dalam tubuh menjadi lebih  besar dapat mengakibatkan gangguan pada siklus menstruasi sehingga tidak terjadi pelepasan sel telur. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar hormon esterogen secara terus menerus dalam waktu yang panjang yang kemudian dapat menjadi penyebab kanker payudara dan kanker endometrium lapisan dalam rahim. Dikatakan bahwa berat badan yang ideal akan menurunkan risiko kanker payudara hingga 25- 32%. Paparan radiasi selama atau sesudah pubertas juga bisa menjadi penyebab kanker payudara, karena dapat mengakibatkan mutasi atau perubahan dari gen yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan sel. Dalam keadaan normal, pertumbuhan sel dipengaruhi oleh faktor yang merangsang pertumbuhan sel dan faktor yang menghambat pertumbuhan sel. Apabila terjadi gangguan keseimbangan dari kedua faktor ini, maka dapat terjadi pertumbuhan sel yang berlebihan, seperti yang didapatkan pada penyakit kanker. Paparan radiasi dapat mengakibatkan mutasi dari gen yang mengatur pertumbuhan sel ini.

Kanker Payudara dapat Diturunkan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa seorang wanita yang mempunyai keluarga yang menderita penyakit kanker payudara memiliki risiko yang lebih besar mengidap penyakit kanker payudara. Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan, ditemukan bahwa meningkatnya risiko terkena kanker payudara ini berhubungan dengan gen tertentu, yaitu gen BRCA 1. Wanita yang memiliki gen BRCA 1 memiliki probabilitas sekitar 60% untuk menderita kanker payudara pada usia 50 tahun dan meningkat menjadi 85% pada usia 70 tahun. Dikatakan bahwa sekitar 60% dari kanker payudara terjadi di usia 60 tahun dengan resiko terbesar pada usia 75 tahun Selain itu, beberapa penelitian terakhir menyebutkan bahwa gaya hidup juga berpengaruh terhadap angka kejadian kanker payudara. Pengaturan pola hidup yang baik akan menurunkan risiko penyebab kanker payudara. Konsumsi sayur dan buah secara teratur sejak kecil, serta menjauhi alkohol dikatakan dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 3%. Setiap wanita berisiko mengidap penyakit ini, maka dihimbau agar senantiasa hidup sehat dengan teratur berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, menjaga berat badan ideal, dan menjauhi alkohol untuk mengurangi risiko penyebab kanker payudara. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan berkala untuk deteksi dini kanker payudara, karena kanker payudara dapat disembuhkan jika ditemukan pada stadium dini.