Ngompol merupakan salah satu fase yang pasti akan dilalui oleh setiap anak. Sekitar 15% anak berusia 5 tahun masih mengompol. Bahkan, 7% anak berusia 8 tahun dan 3% anak berusia 12 tahun juga masih mengalaminya. Apa saja ya penyebab anak suka ngompol dan bagaimana mengatasinya?

 

Dalam istilah medis, ngompol disebut enuresis. Artinya, anak buang air kecil tanpa bermaksud melakukannya. Jika ini terjadi di malam hari, maka disebut dengan nocturnal enuresis. Anak suka ngompol belum tentu selalu disebabkan adanya masalah kesehatan. Biasanya, ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan serta masalah emosional dan perilaku.

 

Penyebab Anak Suka Ngompol

Sebelum kita membahas apa saja penyebab anak mengompol, ada fakta menarik terkait kondisi ini. Ternyata, anak laki-laki 2 kali lipat lebih sering mengompol dibandingkan anak wanita lho, Mums!

 

Sebenarnya, ada banyak penyebab anak mengompol. Namun, ini adalah beberapa alasan umum anak suka ngompol, baik di siang hari maupun malam hari.

  • Setiap anak berbeda. Ada yang lebih cepat bisa buang air kecil di kamar mandi, tetapi ada pula anak-anak yang membutuhkan waktu untuk mengembangkan kontrol kandung kemih mereka.
  • Sebelum keburu kesal karena si Kecil sering mengompol, coba cek riwayat keluarga. Apakah Mums atau Dads, atau malah keduanya sering mengompol semasa kecil? Atau mungkin om, tante, kakek, dan neneknya suka mengompol? Jika iya, jangan bingung kalau si Kecil juga suka mengompol karena kondisi ini menurun dalam keluarga.
  • Tidur terlalu lelap. Ada beberapa orang yang memang kalau sudah tidur sangat sulit terbangun atau dibangunkan. Jika si Kecil salah termasuk dalam kategori tersebut, tidak heran dia sering mengompol. Begitu pun jika tidur si Kecil terganggu, misalnya akibat apnea tidur, ia akan lebih rentan untuk mengompol.
  • Stres atau terjadi perubahan besar dalam hidupnya. Melalui perubahan, seperti baru pindah rumah, punya adik lagi, ada anggota keluarga yang meninggal, atau mengalami stres, bisa membuat si Kecil sering mengompol. Walaupun ia sudah berhenti melakukannya, ada kemungkinan ia akan kembali mengompol.
  • Kondisi medis tertentu. Beberapa masalah kesehatan, contohnya infeksi saluran kencing (ISK), konstipasi (sulit buang air besar), atau bentuk organ tubuh maupun fungsinya tidak berkembang secara optimal, dapat menjadi penyebab anak mengompol. Sebagai tambahan, diabetes melitus tipe 1 juga dapat menjadi penyebab ngompol, disertai gejala sering haus.

 

Bagaimana Mengatasi Anak Suka Ngompol?

Rata-rata 15% anak akan langsung berhasil belajar berhenti ngompol di malam hari. Namun, ada pula yang butuh usaha lebih ekstra untuk melakukannya. Yang pasti, semakin lama rentang waktu anak suka ngompol, masa semakin sulit pula ia belajar berhenti ngompol.

 

Ini beberapa siasat yang bisa Mums dan Dads lakukan untuk mengatasi anak yang suka ngompol:

  • Kurangi asupan cairan pada si Kecil sebelum tidur dan batasi minuman berkafein. Perlu Mums ketahui, kafein dapat membuat anak-anak buang air kecil lebih sering.
  • Ajak si Kecil ke kamar mandi 15 menit sebelum waktu tidur dan tepat sebelum ia tidur.
  • Pastikan si Kecil cukup tidur dan tidak terganggu suara atau cahaya.
  • Jangan menghukum si Kecil jika ia mengompol. Ingatlah bahwa ia tidak bermaksud melakukannya. Bila dihukum, ia malah bisa bertambah stres, malu, dan takut untuk mengakui kalau ia ngompol. Alih-alih menghukum, ajak si Kecil membersihkan dan merapikan tempat tidur bersama.
  • Cobalah untuk memperhatikan pola ngompol si Kecil. Misalnya ia suka ngompol sekitar tengah malam, sebelum waktu tersebut coba bangunkan dirinya dan ajak ke kamar mandi.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Walaupun fase ngompol pasti akan dilalui oleh setiap anak, ada beberapa tanda yang mengharuskan Mums membawa si Kecil ke dokter:

  1. Tiba-tiba ngompol, baik di siang hari maupun malam hari, padahal secara konsisten sudah tidak ngompol lagi dalam kurun waktu 6 bulan, terutama jika tidak ada hal besar yang terjadi pada keluarga Mums atau ia tidak mengalami stres.
  2. Suka mengorok, napas berhenti sebentar, atau terengah-engah saat tidur, terutama di malam hari.
  3. Mengeluh merasakan sensasi terbakar atau nyeri ketika buang air kecil.
  4. Buang air kecil lebih sering daripada biasanya.
  5. Minum atau makan lebih banyak daripada biasanya.
  6. Mengalami pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki.

 

Nah, itulah penyebab dan cara mengatasi anak suka ngompol, serta kapan Mums harus membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Semoga si Kecil segera berhenti ngompol ya, Mums! (AS)

  

Referensi

Nationwide Children's: Bedwetting: 5 Common Reasons Why Children Wet the Bed

Nationwide Children's: Enuresis (Bedwetting)