Minuman ringan seperti soda banyak digemari tidak hanya oleh anak-anak tetapi juga oleh orang dewasa. Soda tidak mengandung nutrisi. Bisa dikatakan satu-satunya kelebihan dari soda yaitu rasa yang nikmat. Beberapa merek komersial kini memperkenalkan 2 jenis soda , yaitu soda biasa dan soda diet. Perbedaan utama kedua varian tersebut terletak pada kandungan gula. Soda diet memiliki kandungan gula yang lebih sedikit, sehingga dianggap lebih sehat dibanding soda biasa. Tapi benarkah secara keseluruhan soda diet lebih baik?

 

Kandungan pemanis

Siapa bilang soda diet tidak mengandung pemanis? Faktanya, soda diet menggunakan pemanis buatan, dan bukan gula alami, untuk memberikan rasa. Tapi kelebihan dari pemanis buatan yaitu tidak bisa menyebabkan karang gigi, karena bakteri dalam mulut membutuhkan gula untuk berkembang. The American Beverage Association mengatakan bahwa pemanis buatan aman untuk dikonsumsi, tetapi hal tersebut belum didukung oleh penelitian yang membuktikan.

 

Kandungan kalori

Dibanding dengan soda biasa, kandungan kalori pada soda diet jauh lebih sedikit dibandingkan dengan soda biasa. Soda diet mengandung sekitar 70 kalori per kalengnya, sedangkan kandungan kalori pada soda biasa bisa mencapai 200 kalori per kalengnya.

 

Bisakah soda diet membuat gemuk?

Karena tidak mengandung gula dan kalori, diet soda sendiri tidak bisa membuat gemuk. Tapi, jangan terburu-buru merasa lega dulu. Hal yang perlu diwaspadai adalah kandungan pemanis buatan yang sudah terbukti meningkatkan sugar cravings, seperti penjelasan ahli diet Marissa Puleo pada Medical Daily. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa pemanis buatan bisa berdampak pada peningkatan nafsu makan dan membuat tubuh menjadi lebih lapar.

 

Dampak lainnya pada tubuh

Sebuah penelitian dari University of Miami menemukan korelasi antara konsumsi soda diet dengan peningkatan risiko sakit jantung dan stroke. Dalam penelitian, sebanyak 2.465 partisipan mendokumentasikan jenis dan frekuensi minuman yang mereka minum. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang minum soda diet 48% lebih berpotensi mengalami sakit jantung dan stroke dibanding mereka yang minum soda biasa setelah 9 tahun. Tetapi peneliti menekankan bahwa risiko dalam penemuan ini tidak semata-mata disebabkan oleh soda diet.

 

Memang lebih dianjurkan untuk minum air putih dibandingkan soda. Tapi bagi Kamu penyuka minuman ringan yang ingin berhenti mengonsumsi soda, bisa memilih soda diet sebagai alternatif dalam melakukan transisi sebelum Kamu benar-benar berhenti.