Penyakit

Dexlansoprazole

Deskripsi

Dexlansoprazole dapat digunakan untuk pengobatan esofagitis erosif dan penyakit refluks gastro-esofageal (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexlansoprazole/)

Pencegahan

Dexlansoprazole merupakan R-isomer lansoprazole yang bekerja dengan menghambat tahap akhir sekresi asam dengan menghambat sistem enzim H+/K+-ATPase pada sel parietal lambung (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexlansoprazole/)

Gejala

1) Wanita Hamil: Dexlansoprazole dapat digunakan bila keuntungan yang dihasilkan melebihi resiko yang dapat terjadi pada janin {kategori kehamilan: B}
2) Dexlansoprazole dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, ditelan utuh, atau kapsul dapat dibuka dan isinya ditaburkan pada 1 sendok makan saus apel, ditelan segera tanpa dikunyah
3) Peringatan: hindari penggunaan obat pada pasien dengan kerusakan hati, pasien anak, pasien hamil, dan pasien menyusui
4) Dexlansoprazole disimpan pada suhu 20-25oC (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexlansoprazole/)

Penyebab

1) Dexlansoprazole dapat menurunkan efek clopidogrel, atazanavir, dan nelfinavir
2) Dexlansoprazole dapat menurunkan absorpsi obat yang memerlukan pH asam untuk absorpsinya (seperti ketoconazole, garam Fe, digoxin, dan ester ampicillin)
3) Diuretik dan digoksin jika digunakan bersamaan dengan Dexlansoprazole: dapat meningkatkan resiko hypomagnesemia
4) Dexlansoprazole dapat meningkatkan resiko efek kardiotoksik yang diinduksi oleh digoksin
5) Dexlansoprazole dapat meningkatkan konsentrasi plasma saquinavir, methotrexate, tacrolimus
6) Warfarin jika digunakan bersamaan dengan dexlansoprazole: Dapat meningkatkan INR dan prothrombin
7) Dexlansoprazole dapat mempromosikan perkembangan resistensi obat dan mengurangi konsentrasi serum dan efek farmakologi rilpivirine (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexlansoprazole/)

Diagnosis

Sediaan Oral:
1) Esofagitis Erosif: Dewasa : sebagai kapsul: 60 mg 1 kali sehari selama hingga 8 minggu, dosis pemeliharaan (untuk esofagitis yang telah sembuh): sebagai kapsul atau tablet oral terdisintegrasi: 30 mg 1 kali sehari selama hingga 6 bulan.
Anak-anak : ?12 tahun: sebagai kapsul: sama seperti dosis dewasa, dosis pemeliharaan (untuk esofagitis yang telah sembuh): sebagai kapsul/tablet oral terdisintegrasi: 30 mg 1 kali sehari selama hinga 16 minggu.
2) Penyakit Refluks Gastro-Esofageal: Dewasa : sebagai kapsul/tablet oral terdisintegrasi: 30 mg 1 kali sehari selama 4 minggu.
Anak-anak: ? 12 tahun: sama seperti dosis dewasa (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexlansoprazole/)

Penanganan

Dexlansoprazole dapat menyebabkan nefritis interstitial akut, diare yang berkaitan dengan Clostridium difficle, patah tulang oleh osteoporosis, erythematosus lupus kutan dan SLE, defisiensi vitamin B12, sakit kepala, perubahan pengecap, konvulsi, pusing, migraine, kerusakan memori, asthenia, paraesthesia, hiperaktifitas psikomotor, tremor, neuralgia trigeminal, mimpi tak normal, kecemasan, depresi, insomnia, perubahan libido, kecelakaan serebrovaskuler, dan serangan inskemik sementara, angina, aritmia, bradikardia, edema, infraksi miokardial, palpitasi, takikardia, thrombosis vena dalam, flush panas, hipertensi, diare, mual, muntah, ketidaknyamanan abdomen/anal, flatulen, kelembutan, feses abnormal dan suara usus, esofagus Barrett, bezoar, nafas bau, kolitis mikroskopik, polip gastrik/kolon, konstipasi, mulut kering, duodenitis, dispepsia, disfagia, enteritis, eruktasi, esofagitis, gastritis, gastroenteritis, hipermotilitas, GERD, tukak pencernaan dan perforasi, hematemesis, hematochezia, hemoroid, kerusakan fungsi pengosongan lambung, sindrom usus iritabel, feses bermukus, pengembungan mukosa oral, defekasi nyeri, proktitis, pendarahan rektum, edema oral, pankreatitis, nasofaringitis, nyeri orofaringeal, aspirasi, asma, bronkitis, batuk, dyspnoea, cegukan, hiperventilasi, kongesi saluran pernafasan, tenggorokan sakit, edema faringeal, keketatan tenggorokan, kolik empedu, koletitiasis, hepatomegali, hepatitis yang diinduksi obat, dysuria, gawat urinari, dysmenorrhoea, dyspareunia, menorrhagia, kelainan menstruasi, gagal ginjal akut, goiter, anemia, limfaadenopati, purpura thrombositopenik idiopatik, arthralgia, arthritis, kram otot, nyeri muskuloskeletal, myalgia, sendi keseleo, iritasi mata, pembengkakan mata, penglihatan kabur, tinnitus, nyeri telinga, vertigo, ketulian, jerawat, dermatitis, erythema, pruritus, ruam, lesi kulit, urtikaria, vaskulitis leukositoblastik, edema wajah, infeksi Candida, infeksi virus (seperti herpes oral, influenza), hipokalemia, hiperkalsemia, hiponatremia, inflamasi mukosa, nodul, nyeri, pireksia, anafilaksis, dermatitis eksfoliatif, sindrom Steven-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexlansoprazole/)

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...