Penyakit

Dexamfetamine

Deskripsi

Dexamfetamin dapat digunakan untuk pengobatan nakrolepsi dan kelainan hiperaktivitas defisit perhatian (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamfetamine/)

Pencegahan

Dexamfetamine merupakan isomer dekstrorotatori amfetamin yang merupakan nonkatekolamin, amina simpatomimetik yang mempromosikan pelepasan katokolamin (terutama dopamin dan norephinephrin) dari situs penyimpanannya pada terminal saraf presipnatik (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamfetamine/)

Gejala

1) Wanita Hamil: Dexamfetamine dapat digunakan bila keuntungan yang dihasilkan melebihi resiko yang dapat terjadi pada janin {kategori kehamilan: C}
2) Dexamfetamine dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
3) Peringatan: hindari penggunaan obat pada pasien dengan hipertensi ringan, kelainan bipolar, personalitas tidak stabil, epilepsi, kecendrungan spasm otot atau sindrom Tourette, kerusakan ginjal dan hati, pasien hamil, dan pasien menyusui
4) Hindari berkendara dan mengoperasikan mesin saat mengonsumsi Dexamfetamin
5) Hindari makanan asam dan jus buah saat mengonsumsi obat ini
6) Dexamfetamine disimpan pada suhu 20-25oC dan dilindungi dari cahaya (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamfetamine/)

Penyebab

1) Betabloker: dapat menyebabkan hipertensi parah
2) Dexamfetamine dapat menghilangkan efek antihipertensif lain (seperti guanethidine) dan obat serupa
3) TCA atau anestesi larutan volatil (seperti halothane) jika digunakan bersamaan dengan Dexamfetamine: dapat meningkatkan resiko efek kardiovaskuler (seperti aritmia)
4) Alkaliniser urinari jika digunakan bersamaan dengan Dexamfetamine: dapat menurunkan ekskresi urinari
5) Pengasam urinari jika digunakan bersamaan dengan Dexamfetamine: dapat meningkatkan ekskresi urinari
6) Dexamfetamine dapat menurunkan absorpsi ethosuximide, phenobarbital, dan pehnytoin
7) Chlorpromazine, haloperidol, lithium jika digunakan bersamaan dengan Dexamfetamine: dapat menghambat efek stimulan
8) Disulfiram: dapat menghambat metabolisme dan ekskresi Dexamfetamine
9) MAOI (atau dalam 12 hari penghentian pengobatan MAOI): dapat meningkatkan resiko krisis hipertensif (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamfetamine/)

Diagnosis

Sediaan Oral:
1) Narkolepsi: Dewasa : dosis inisial: 5-10 mg setiap hari dalam dosis terbagi, ditingkatkan sebanyak 5-10 mg setiap minggu, pemeliharaan dapat diberikan dalam 2-4 dosis terbagi, maksimal 60 mg setiap hari.
Anak-anak : 6-12 tahun: dosis inisial: 5 mg setiap hari dalam dosis terbagi, ditingkatkan sebanyak 5 mg setiap minggu, pemeliharaan dapat diberikan dalam 2-4 dosis terbagi, maksimal 60 mg setiap hari.
Lansia : dosis inisial: 5 mg setiap hari dalam dosis terbagi, ditingkatkan sebanyak 5 mg setiap minggu, pemeliharaan dapat diberikan dalam 2-4 dosis terbagi, maksimal 60 mg setiap hari.
2) Kelainan Hiperaktivitas Defisit Perhatian: Anak-anak : 3-5 tahun sebagai larutan atau tablet pelepasan segera: dosis inisial: 2.5 mg setiap hari, ditingkatkan sebanyak 2.5 mg pada interval mingguan; ? 6 tahun: dosis inisial: 5 mg 1-2 kali sehari, ditingkatkan bila perlu sebanyak 5 mg pada interval mingguan, maksimal 20 mg setiap hari, anak-anak yang lebih tua mungkin memerlukan hingga 40 mg atau lebih setiap hari (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamfetamine/)

Penanganan

Dexamfetamine dapat menyebabkan insomnia, teror malam, kegelisahan, kecemasan, iritabilitas, euforia, kelelahan, depresi, mulut kering, anoreksi, kram abdomen, gangguan pencernaan lain, sakit kepala, pusing tremor, berkeringat, takikardia, palpitasi, infraksi miokardial, peningkatan dan penurunan tekanan darah, perubahan libido, impotensi, halusinasi, pemikiran delusional, mania, kejang, stroke, dan kerusakan otot dengan rhabdomyolysis dan komplikasi renal (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamfetamine/)

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...