HPL atau hari perkiraan lahir merupakan waktu estimasi persalinan. Mengetahui kapan HPL akan terjadi penting untuk persiapan menyambut buah hati. HPL adalah perkiraan waktu lahirnya bayi, namun hanya 4 persen yang lahir tepat pada perhitungan HPL.

 

Tanggal HPL ini dapat maju ataupun mundur. Beberapa faktor yang memengaruhinya antara lain perubahan posisi bayi dalam rahim hingga berubahnya ukuran leher rahim. Mereka yang leher rahimnya pendek cenderung melahirkan lebih awal. Leher rahim yang pendek membantu kepala bayi turun menuju jalan lahir lebih mudah.

 

Di sisi lain, posisi bayi juga menentukan maju mundurnya perhitungan HPL. Jika kepala bayi tidak berada pada posisi yang tepat pada kehamilan normal, maka Mums memerlukan waktu untuk menempatkan kepala bayi pada posisi yang tepat. JIka posisi yang diharapkan tidak kunjung terjadi hingga usia kehamilan lebih dari 40 minggu, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk persalinan caesar.

 

Bagaimana Cara Menghitung HPL?

 

Tanggal Pembuahan

Ada beberapa cara untuk menentukan tanggal HPL. Salah satunya adalah mengetahui kapan hari pertama Mums hamil. Secara sederhana Mums dapat menghitung HPL dengan menambahkan 38 minggu dari hari tersebut mengingat usia kehamilan seseorang umumnya memakan waktu sekitar 38 minggu.

 

Sayangnya kebanyakan perempuan tidak tahu persis kapan mereka hamil. Sperma dapat hidup hingga lima hari di dalam tuba falopi. Artinya, bisa jadi lima hari setelah berhubungan seks, Mums baru melepaskan sel telur (ovulasi) dan sel telur tersebut dibuahi oleh sperma yang menunggu. Pada hari itulah Mums hamil.

 

Jika Mums tidak mengetahui hari pembuahan ada beberapa langkah yang bisa Mums lakukan.

 

HPL Berdasarkan Hari Pertama Menstruasi Terakhir

Metode ini menghitung HPL dari perhitungan hari pertama haid terakhir. Rata-rata kehamilan berlangsung selama 40 minggu (atau 280 hari) dari hari pertama haid terakhir. Maka Mums tinggal menambahkan 280 hari dari hari pertama haid terakhir Mums. Namun perlu dicatat, Mums juga perlu memperhitungkan rata-rata siklus haid yang dimiliki.  Jika siklus menstruasi lebih panjang dari siklus rata-rata 28 hari, maka HPL akan maju (waktu kehamilan akan berkurang), sebaliknya jika siklus haid lebih pendek dari rata-rata 28 hari, maka HPL akan mundur.

Mums juga dapat mengurangi tiga bulan dari hari pertama haid terakhir dan menambahkan tujuh hari untuk menentukan HPL

 

Mengetahui HPL lewat ultrasound

JIka tanggal menstruasi terakhir Mums tidak ingat, atau tanggal pembuahan tidak diketahui dengan yakin, Mums dapat mengetahui HPL lewat USG dini. Waktu USG awal terkadang dapat menentukan usia kehamilan dengan lebih akurat daripada mengecek periode haid terakhir dan tanggal pembuahan.

Namun tidak semua ibu hamil melakukan USG dini pada janji temu pemeriksaan awal. Banyak dokter melakukan ini untuk semua pasien hamil, sementara yang lain hanya melakukannya jika HPL tidak dapat dihitung dengan metode biasa atau ditentukan melalui pemeriksaan fisik.

 

Menghitung HPL untuk Kehamilan IVF 

Ketika melakukan program IVF, Mums dan dokter akan mengetahui tanggal pembuahan sel telur dan pemindahan embrio ke rahim. Selanjutnya untuk menentukan HPL, Mums dapat menambahkan 266 hari sejak tanggal pembuahan.

 

Perhitungan ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki siklus haid setiap 28 hari sekali. HPL ditentukan dari tanggal transfer embrio. Untuk menghitung usia kehamilan IVF pun dapat menggunakan pemeriksaan USG.

 

Dapatkah tanggal HPL direncanakan?

Mums bisa saja merencanakan kehamilan di bulan tertentu agar buah hati lahir di kisaran tanggal yang diinginkan. Namun bagaimanapun kehamilan bukan hal yang pasti dapat diatur sesuai keinginan. Mungkin Mums bisa langsung hamil saking suburnya, namun untuk memetakan dengan persis kapan bayi akan lahir tetap tidak mudah, ada banyak faktor yang akan memengaruhinya. Mums hanya dapat memperkirakan saja itulah sebabnya disebut Hari Perkiraan Lahir.

 

Referensi:

Whattoexpect.com

Babycenter.com

Forbes.com