Dokter gigi menjadi salah satu tempat menakutkan bagi si Kecil. Biasanya Mums akan kerepotan untuk membujuk anak agar mau ke dokter gigi. Anak akan menolak dan menangis untuk diajak ke dokter gigi. Bahkan saat kesehatan gigi dan mulutnya sangat memerlukan penanganan dokter gigi.

 

Perawatan gigi sejak dini sangat penting Mums, agar si Kecil terhindari dari sakit gigi karena gigi berlubang, dan juga pertumbuhan giginya bagus. Gigi adalah investasi, sehingga meskipun semua gigi susu anak akan tanggal, namun tetap harus dirawat karena gigi susu adalah semacam guidance untuk tumbuhnya gigi permanen. 

 

Baca juga : Penyebab Gigi Anak Tumbuh Berantakan

 

Cara Membujuk Anak ke Dokter Gigi

Berikut ini beberapa trik agar anak mau diajak berkunjung ke dokter gigi!

 

1. Biasakan anak untuk mengunjungi dokter sejak dini, misalnya saat usia dua tahun.

Kunjungi dokter gigi rutin tiap enam bulan sekali sejak anak mulai tumbuh gigi, atau setelah giginya lengkap. Dengan melakukan pemeriksaan rutin anak akan terbiasa dan menjadi nyaman.

 

Jika anak baru diajak ke dokter gigi saat usia sudah cukup besar, misalnya enam tahun, maka bisa jadi ia telah mendengar kisah-kisah menakutkan mengenai dokter gigi. Apalagi jika hanya datang saat ada masalah pada gigi anak, maka anak harus merasakan prosedur yang sedikit rumit. Anak akan lebih merasa takut dan enggan bertemu dokter gigi lagi.

 

2. Pilih dokter gigi khusus anak

Cari tahu seperti apa sosok dokter gigi yang tepat untuk si Kecil.Jika menurut Mums dokter gigi yang menangani si Kecil kurang cocok dan idak sabar dengan sikap anak-anak, Mums bisa membawa si Kecil ke dokter gigi khusus anak-anak atau pediatric dentist. Dokter gigi spesialian anak atau pedodonti sudah dilatih khusus untuk melayani kesehatan mulut dan gigi anak-anak. Ruang praktik dan kliniknya pun dirancang khusus untuk anak-anak. Anak akan menjadi lebih rileks dan senang saat berkunjung ke klinik gigi.

 

3. Ceritakan hal-hal yang menarik mengenai dokter atau klinik gigi

Mums juga bisa menceritakan pengalaman menyenangkan atau lucu pada anak sebelum mengunjungi dokter gigi. Jangan menceritakan pengalaman yang buruk atau menakut-nakuti anak.Sediakan waktu khusus untuk menemani anak berkunjung ke dokter gigi secara rutin. Kehadiran orang tua akan membuat anak semakin percaya diri. Sentuhan orang tua juga dapat mengurangi ketakutan anak dan membuatnya tenang.

 

Baca juga: Awas, Mencabut Gigi Si Kecil Tanpa Bantuan Dokter Bisa Berbahaya!
 

4. Jangan lupa untuk membawa mainan favoritnya

Kalau perlu siapkan video kesukaan anak agar perhatiannya dapat teralihkan sehingga ia tidak terpaku pada rasa takut dan cemas.

 

Jika anak sudah mau ke dokter gigi, jangan lupa untuk membiasakan anak menjaga kesehatan giginya. Latih anak untuk rajin menyikat giginya, kalau perlu lakukan bersama saat malam atau pagi hari. Namun harus diingat untuk tidak mengancam anak jika ia makan terlalu banyak cokelat atau permen dengan kunjungan ke dokter gigi. Hal tersebut akan membuat anak memahami kalau klinik gigi adalah bagian dari hukuman.

 

Tiap anak memiliki sifat dan perilaku yang tidak sama sehingga penanganan pada anak pun akan berbeda-beda. Jadi kenali anak Mums sendiri dengan baik dan temukan cari paling baik dan menyenangkan agar si Kecil mau melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi. D

 

Dokter gigi pun membutuhkan bantuan orang tua agar anak bisa tenang saat ditangani. Manfaat rajin ke dokter gigi secara berkala adalah anak menjadi tidak takut bahkan trauma seperti jika harus berkunjung ke dokter gigi hanya ketika sakit saja.

 

Baca juga: Si Kecil Punya Kebiasaan Menggemeretakkan Gigi, Haruskah Waspada?