Setiap orang tua pasti mau anaknya menjadi quick learner atau bisa mempelajari sesuatu dengan cepat. Apalagi, saat ini kita hidup dalam situasi yang serba cepat dan sering mendapatkan tekanan dari lingkungan. Misalnya di masa sekolah, ini bisa menyebabkan stres pada anak maupun orang tua jika tidak dipersiapkan dengan baik.
Alangkah lebih baik jika anak menjadi seorang pembelajar cepat, supaya bisa melalui masa-masa belajar atau sekolah dengan lancar. Mums bisa mempersiapkan sejak dini supaya si Kecil menjadi pembelajar cepat. Berikut cara membuat anak menjadi quick learner atau pembelajar cepat!
Baca juga: Memilih Jenis Susu yang Cocok untuk Anak 3-4 tahun
Cara Anak Belajar
Setiap bayi lahir dalam kondisi siap belajar. Bila aktif digunakan, otak akan terus berkembang. Jadi, apa yang dibutuhkan anak sejak hari pertama ia lahir adalah stimulasi lingkungan dan nutrisi yang tepat.
Bayi dan balita belajar saat mereka memiliki hubungan yang menarik, hangat, dan responsif dengan orang terdekat atau orang yang mengasuh mereka. Jadi, Mums sebagai orang tua memiliki peran penting dalam membantu si Kecil belajar dengan cara ini sejak dini. Ingatlah bahwa Mums adalah guru pertama si Kecil. Ia akan terus belajar dari Mums seiring dengan pertumbuhannya.
Kebanyakan waktu yang digunakan untuk berinteraksi dan bermain dengan Mums maupun orang lain akan memberikan si Kecil pembelajaran tentang kehidupan, seperti berpikir, berkomunikasi, memecahkan masalah, dan berinteraksi dengan orang lain.
Baca juga: Si Kecil Sekolah Tatap Muka, Siapkan Protokol 3M untuk Anak!
Cara Membuat Anak Menjadi Quick Learner atau Pembelajar Cepat
Berikut cara membuat anak menjadi quick learner yang bisa Mums lakukan:
1. Buatlah Aktivitas yang Menyenangkan
Kalau Mums merasa si Kecil sulit belajar, maka memperkenalkannya dengan permainan dan aktivitas terkait pelajaran tersebut bisa menjadi cara yang baik untuk menstimulasi dan juga membantu menumbuhkan ketertarikannya terhadap pelajaran tersebut.
Beberapa anak mungkin takut bertanya. Kalau anak Mums mengalami hal ini, jelaskan secara perlahan bahwa bertanya bukan berarti ia tidak pintar. Jelaskan bahwa bertanya atau meminta bantuan saat kesulitan adalah hal yang normal dilakukan.
2. Perhatikan Asupan Nutrisi Anak
Status nutrisi si Kecil bisa secara langsung memengaruhi kapasitas mentalnya. Nutrisi yang baik akan meningkatkan konsentrasi, persepsi, intuisi, dan jalan berpikirnya. Menerapkan pola diet seimbang juga membantu si Kecil untuk siap belajar. Pastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan sejak ia masih bayi. Kekuatan otak sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang tepat. Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi lemak jenuh bisa mengganggu memori dan proses belajar.
3. Tetap Fokus
Memiliki kemampuan untuk fokus akan meningkatkan kecepatan seseorang dalam mempelajari sesuatu. Pastikan lingkungan belajar si Kecil adalah zona bebas gangguan. Membiasakan sejak dini untuk fokus pada tugas yang dilakukan akan membuat anak menjadi quick learner di kemudian hari.
4. Olahraga Rutin
Olahraga tidak hanya menjaga agar tubuh tetap aktif secara fisik, melainkan juga secara mental. Dalam penelitian yang dipublikasikan di The Journal of School Health pada tahun 2015, ahli yang terlibat dalam penelitian tersebut menemukan bahwa anak-anak yang rutin berolahraga memiliki hasil belajar yang lebih baik. Dengan mendorong si Kecil untuk rutin berolahraga, Mums bisa membantunya tumbuh menjadi quick learner.
5. Istirahat
Orang dewasa saja sulit untuk mengerjakan sesuatu selama berjam-jam, apalagi anak-anak. Jadi, memberikan waktu istirahat berkala untuk si Kecil dapat membantunya memahami pembelajaran lebih cepat.
Jika si Kecil terlihat mulai sulit fokus setelah belajar selama beberapa waktu, katakan kepadanya untuk istirahat sebentar. Istirahat bisa membantu merelaksasi pikiran. Pikiran yang lelah akan menghambat produktivitas.
Baca juga: Mengenal Growing Pain pada Anak
Referensi
Firstcry Parenting. 5 Ways You Can Guarantee Your Child Will Be a Quick Learner. November 2021.
Medium. ways for your child to become a faster learner. Oktober. 2019.
