Sering mencoba berhubungan seks di tempat-tempat unik? Dari mulai seks di puncak gunung sampai seks di laut ala Edward Cullen dan Bella Swan di film seri The Twilight Saga, semuanya bisa Kamu coba. Tapi, Kamu pernah dengar istilah seks di luar angkasa, tidak? Hah?? Memangnya bisa? 

 

Sebelumnya mungkin terdengar tidak mungkin. Tapi, sejak adanya rencana fasilitas liburan ke Mars dari sejumlah perusahaan besar, sampai ilmuwan sekaligus pengusaha Elon Musk yang berencana membangun pemukiman manusia di Mars pada 2020, berhubungan seks di luar angkasa jadi terdengar sangat memungkinkan.

 

Sampai saat ini, belum ada penelitian tentang berhubungan seks di luar angkasa. Para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) juga tidak bisa ditanyakan tentang hal ini. NASA memang tidak memberikan peraturan khusus tentang seks karena yang menjadi perhatian utama lembaga luar angkasa itu adalah kerja sama antar astronot secara profesional dan memastikan mereka punya mental yang siap untuk bekerja di luar angkasa. Namun, tetap hampir tidak mungkin bagi para astronot tersebut untuk berhubungan seks karena mereka selalu dimonitor selama 24 jam. Makanya, kepastian terbaik yang bisa kita dapatkan saat ini hanyalah terkaan para ahli terkait hubungan seks di luar angkasa. Penasaran apa pendapat ahli tentang seks di luar angkasa? Baca penjelasan di bawah ini, ya.

 

Seks di Luar Angkasa, Mungkinkah?

Menurut ahli, sebenarnya bisa-bisa saja. Tapi, yang harus diingat adalah di dalam kapsul luar angkasa akan ada banyak pergerakan karena manusia melayang akibat tidak adanya gravitasi. Maka itu, di luar angkasa, menghubungkan alat kelamin Kamu dan pasangan bisa jadi sangat sulit untuk dilakukan.

 

Berhubungan seks dengan sempurna itu membutuhkan gravitasi supaya keselarasannya tepat. Tanpa gravitasi, hal tersebut sulit dilakukan. Bagian ketika pria mendorong dan menggerakkan penis di dalam vagina juga akan sulit dilakukan karena tubuh si Wanita juga pasti akan bergerak menjauh.

 

Bagaimana Cara Menangani Masalah Tersebut? 

Menurut para ahli, untuk memudahkan proses berhubungan seks di luar angkasa, dibutuhkan alat berteknologi tinggi yang bisa mencegah manusia melayang dan menjauh satu sama lain. Alat seks luar angkasa yang baik harus bisa membuat orang-orang menempel dengan lantai dan menyatukan atau mendekatkan satu orang dengan orang lain. Alat seks tersebut bisa serupa dengan alat-alat gym yang membebaskan orang untuk mengatur posisi mereka dan memiliki tali pengikat yang bisa menahan posisi orang tersebut. Di zaman tekologi tinggi seperti sekarang, bukan tidak mungkin alat seperti itu akan segera diciptakan.

 

Bagaimana Kerja Tubuh Saat Berhubungan Seks di Luar Angkasa?

Para ahli mengatakan, kemungkinan besar akan lebih sulit merasakan gairah seks saat berhubungan intim di luar angkasa. Mengapa? Karena ketika berada di luar angkasa, tidak hanya pergerakan fisik luar kita saja yang tak terkendali, sistem kerja bagian dalam tubuh kita juga bekerja lawan arah. Kalau biasanya peredaran darah mengalir ke bawah, di luar angkasa peredaran darah akan tersebar dalam jumlah yang sama ke seluruh tubuh.

 

Jantung yang biasanya bekerja keras memompa darah ke seluruh tubuh akan berkurang kerjanya dan akan menyusut. Maka itu, akan semakin sulit mengalirkan darah ke daerah genital kita. Padahal, salah satu faktor terangsangnya wanita maupun pria adalah karena banyaknya aliran darah ke daerah genital. Gairah seks di luar angkasa juga sepertinya akan lebih sulit pada pria. Terutama dengan adanya penelitian yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar testosteron pada astronot pria. Maka itu, mencapai ereksi akan menjadi lebih sulit.

 

Jadi, Bagaimana agar Seks di Luar Angkasa Bisa Tetap Menyenangkan?

Para ahli mengatakan bahwa mencapai seks yang maksimal dan menyenangkan di luar angkasa akan sangat sulit. Bahkan, Kamu juga bisa merasa panas karena berkeringat di luar angkasa berbeda dengan berkeringat di bumi. 

 

Keringat akan terus menempel pada tubuh Kamu dan pasangan, terutama pada bagian tubuh yang mengalami kontak langsung satu sama lain. Selain itu, kalau terlalu banyak bergerak saat berhubungan seks di luar angkasa, kumpulan keringat tersebut akan melayang di sekitar Kamu dan pasangan. Tapi, kalau Kamu dan pasangan bisa menangani masalah-masalah tersebut, seks bisa jadi akan tetap terasa menyenangkan dan memuaskan.

 

Apa Kita Bisa Hamil di Luar Angkasa?

Menurut para ahli, kemungkinannya ada. Alasannya, fertilisasi tidak membutuhkan gravitasi. Apalagi, sebuah penelitian oleh Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa sperma tikus yang disimpan di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama 9 bulan dan dibawa kembali ke bumi untuk dikawinkan dengan sel telur bisa menghasilkan keturunan normal. 

 

Para ahli juga mengatakan bahwa infertilitas atau ketidaksuburan pada manusia bisa terjadi pada beberapa minggu pertama berada di luar angkasa. Namun, ketika tubuh kita sudah beradaptasi dengan kondisi di luar angkasa, ketidaksuburan tersebut akan hilang.

 

Meski hamil di luar angkasa itu mungkin-mungkin saja, para ahli menganjurkan agar tidak membiarkan hal itu terjadi. Pasalnya, radiasi di luar angkasa itu sangat tinggi dan dapat merusak janin. Tidak adanya gravitasi juga bisa menghambat perkembangan struktur tulang bayi. Tidak hanya janin yang terancam, kesehatan sang Ibu juga bisa terancam karena kurangnya gravitasi bisa menyebabkan kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim.

 

Apa yang Harus Dilakukan agar Tidak Hamil?

Kalau Kamu sudah berencana liburan ke Mars dan mengikutsertakan berhubungan seks di dalam agenda liburan tersebut, lebih baik konsumsi kontrasepsi reversibel terlebih dahulu. Kontrasepsi reversibel sifatnya bisa dihentikan setiap saat tanpa efek lama dalam mengembalikan kesuburan wanita. Universitas King’s College London di Inggris dan Baylor College di Amerika Serikat juga telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa kontrasepsi reversibel adalah solusi terbaik untuk berhubungan seks di luar angkasa. Selain itu, kontrasepsi reversibel juga bisa menahan siklus menstruasi yang bakalan ribet untuk ditangani saat berada di luar angkasa.