Pertanyaan ini sering kali dilontarkan oleh setiap pasangan yang mencoba mempertahankan kelestarian suatu hubungan harmonis. Kapan seharusnya pasangan melakukan sex? Apakah sesering mungkin atau hanya sesekali dalam sebulan? Berapakah frekuensi berhubungan sex yang benar?

 

Sebuah penelitian cukup membuka pikiran setiap pasangan yang sedang digalaukan dengan masalah ini. Dikatakan jika hubungan intim yang dilakukan serutin mungkin tidak menentukan kebahagiaan dari sebuah hubungan. Banyak pasangan cenderung berpikir jika berhubungan intim sesering mungkin dapat meningkatkan kebahagiaan dalam suatu hubungan. Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog, Acacia Parks, Ph.D. mengatakan jika jumlah berhubungan seks yang cukup banyak tidak menjamin kualitas dan kebahagiaan hubungan. Bahkan ia menyimpulkan jika pasangan yang memiliki hubungan harmonis, rata-rata melakukan hubungan intim sekali dalam seminggu. Sehingga mulai saat ini, Mums perlu bijak untuk lebih fokus pada kualitas bukan kuantitas dari berhubungan intim.

 

 

Baca juga: 4 Posisi Bercinta Ini Bisa Puaskan Pasangan Wanita Anda!

 

Untuk membuktikan penelitian tersebut, Mums dapat melakukan beberapa tips berikut:

  • Pastikan untuk memiliki “we time” setelah berhubungan intim. We time yang harus dimiliki setiap pasangan tentulah hal-hal yang membuat Mums dan suami merasa bahagia satu sama lain. Bahkan Parks mengatakan, jika kegiatan ini merupakan yang terpenting daripada kegiatan seks itu sendiri. Intinya, jangan biarkan kegiatan lain merusak kebahagiaan Mums dan Dads setelah melakukan hubungan intim, seperti mengecek HP, pergi ke kamar mandi, ataupun hal lain yang membuat salh satu beranjak dari tempat tidur. Mums atau Dads dapat berdiskusi tentang suatu hal yang penting bahkan tidak penting sekalipun.
  • Berikan kepercayaan pada suami untuk membantu pekerjaan rumah. Hasil penelitian lain membuktikan, jika wanita yang memiliki mayoritas dalam setiap pekerjaan di rumah, rata-rata memiliki hubungan intim yang hambar. Mereka tidak menemukan kepuasan dalam melakukan kegiatan seks tersebut.
  • Mulai dengan pembicaraan di luar ruang tidur. Sekitar 96% orang berpendapat jika kualitas seks terbaik didapatkan setelah pasangan mempunyai koneksi yang kuat sebelum melakukan hubungan intim tersebut.
  • Jangan biarkan pikiran “stress” merusak kegiatan intim. Perempuan yang memiliki daya seks rendah, biasanya akan menghindari keinginan pasangan untuk melakukan hubungan intim jika dalam keadaan stres. Untuk itu,  siapkan diri Mums sebelum melakukan hubungan intim, ya.

Jadikan hubungan intim adalah sebuah prioritas. Melakukan hubungan intim tidak hanya baik untuk menjaga keharmonisan sebuah hubungan, tetapi juga untuk Mums sendiri! Berbagai dampak baik untuk kesehatan akan Mums dapat, seperti menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan risiko terkena penyakit jantung, meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan sistem imun, dan mengurangi risiko terkena penyakit kronis.

 

Baca juga: Apakah Benar Anda dan Pasangan Memiliki Wajah yang Mirip?