Kehamilan menyebabkan tubuh wanita mengalami perubahan bentuk dan ukuran beberapa kali sebelum melahirkan. Bahkan, berpakaian bisa menjadi tantangan besar akibat transformasi tubuh Mums saat hamil. Tidak jarang, Mums mengalami penambahan berat badan signifikan hingga semua pakaian terasa ketat dan tidak nyaman.

 

Karena alasan ini pula, banyak wanita harus berbelanja pakaian khusus selama kehamilan. Meskipun begitu, banyak juga wanita hamil yang tetap menggunakan pakaian lamanya, meskipun menjadi lebih ketat.

 

Namun, sebenarnya, amankah mengenakan pakain ketat saat sedang hamil? Untuk tahu jawabannya, simak informasi berikut ini.

 

Hindari Pakaian Ketat Saat Hamil!

Nah, sebenarnya pakaian ketat harus dihindari selama kehamilan karena bisa menimbulkan dampak negatif bagi diri Mums maupun bayi dalam kandungan. Apa saja bahayanya? Berikut pembahasannya:

1. Refluks asam lambung

Women & Infants Center di California Pacific Medical Center menunjukkan bahwa mengenakan pakaian ketat, terutama di bagian pinggang, dapat menyebabkan refluks asam lambung, yang ditandai dengan rasa mulas. Sakit maag atau refluks asam adalah ketidaknyamanan yang umum dialami wanita hamil. Hal ini terjadi akibat lambatnya pencernaan karena peningkatan progesteron dalam tubuh selama kehamilan. Saat isi perut tertahan lebih lama di dalam perut karena lambat dicerna, isi lambung berisiko naik ke tenggorokan.

Kombinasi dari perut yang membesar dan pakaian ketat juga dapat menyebabkan tekanan pada perut, yang memicu rasa sesak dan memaksa isi perut naik ke atas.

 

2. Infeksi jamur

Wanita yang senang mengenakan pakaian ketat lebih rentan terkena infeksi jamur, entah sedang hamil atau tidak. Studi yang dimuat di National Library of Medicine menunjukkan bahwa wanita yang mengenakan pakaian ketat lebih rentan terkena kandidiasis, mikroba penyebab vaginitis.

 

Ini karena pakaian ketat menghasilkan lingkungan lembap dan hangat yang sempurna bagi jamur untuk berkembang biak. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan yang berhubungan dengan berbagai penyakit, termasuk infeksi jamur. Infeksi jamur memang tidak berbahaya bagi bayi, tetapi bisa menambah ketidaknyamanan Mums selama kehamilan.

 

Wanita sebaiknya mengenakan pakaian berbahan katun dan longgar yang memungkinkan udara di area panggul bersirkulasi dengan lancar. Dengan demikian, jamur tidak bersarang dan berkembangbiak di sana.

 

3. Menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak normal

Meskipun rahim berfungsi dengan baik dalam melindungi bayi yang belum lahir, pakaian ketat dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak normal. Tekanan dari pakaian ketat dapat membatasi sirkulasi darah dan mungkin berhubungan dengan kelahiran prematur. Jika bayi lahir terlalu dini, ini dapat menurunkan kualitas hidup dan masalah kesehatan yang besar.

 

4. Nyeri

Pakaian ketat bisa memicu nyeri di sejumlah area tubuh saat hamil, utamanya di perut, dada, dan lengan. Bra juga menjadi sesak, entah pada tali elastis maupun pada cup itu sendiri. Bra yang terlalu ketat bisa memicu nyeri pada payudara, bawah lengan, dan punggung.

 

Menjelang persalinan, wanita mengalami peningkatan ukuran payudara dan menimbulkan rasa sakit. Hal ini disebabkan payudara sedang bersiap untuk menyusui saat bayi lahir. Terlalu lama memberikan tekanan pada payudara dapat menyebabkan saluran susu tersumbat, bahkan sebelum menyusui. Hasilnya bisa berupa nyeri, kemerahan, dan benjolan.

 

5. Sakit punggung

Mengenakan pakaian ketat bisa menyebabkan sakit punggung dan perut. Sebuah studi yang dilakukan oleh British Chiropractic Association mendapati bahwa mengenakan celana ketat berhubungan dengan sakit punggung pada wanita.

 

6. Peningkatan risiko terkena varises

Wanita hamil sering mengalami varises. Ini disebabkan oleh penumpukan darah di kaki sehingga membuatnya bengkak dan rentan mengalami kondisi ini.  Pakaian ketat meningkatkan kemungkinan wanita terkena varises di kaki, vulva, atau rektum. Lebih dari itu, mengenakan jeans ketat bisa membuat kaki Mums mudah sakit.

 

Tips Memilih Baju Hamil

Pakaian hamil dirancang agar sesuai dengan perubahan dan pertumbuhan tubuh Mums, memberikan dukungan yang diperlukan dan memungkinkan Mums bergerak dengan nyaman. Bra dan pakaian dalam bersalin dirancang untuk menopang pertumbuhan payudara dan baby bump, sementara karet perut dapat membantu meredakan nyeri dan ketidaknyamanan punggung.

 

Agar tidak menyesal, ingatlah tips berikut saat membeli pakaian hamil:

1. Berinvestasi pada pakaian dalam yang nyaman. Pakaian dalam khusus ibu hamil dirancang untuk menyediakan kenyamanan dan dukungan yang diperlukan selama momen tersebut.

2. Pilih pakaian dengan bahan kain yang nyaman. Ini penting agar Mums terhindar dari gatal-gatal akibat kain yang panas dan tidak nyaman.

3. Pilih pakaian dengan bahan melar. Kain yang dapat diregangkan dapat memberikan fleksibilitas dan dukungan pada tubuh yang dibutuhkan selama kehamilan.

4. Kenakan gaun dan rok. Gaun dan rok menjadi pilihan yang nyaman bagi semua wanita, terutama ibu hamil. Terlebih, kebanyakan rok dan gaun hamil terbuat dari bahan yang ringan dan menyerap keringat, yang dapat membuat Mums tetap sejuk sekaligus tetap menarik.

Jadi, jika saat ini Mums sedang hamil, ada baiknya berinvestasi pada pakaian khusus kehamilan. Dengan demikian, Mums bisa menjalani kehamilan dengan nyaman.

 

Sumber:

 Livestrong.com. Negative-effects-of-tight-clothes-on-pregnant-women/

NCBI.nlm.nih.gov. A Preliminary Study on Dressing Patterns and Incidence of Candidiasis

Favoriteborochir.com. When-should-i-stop-wearing-tight-jeans-during-pregnancy/

Hayden-hill.com. Pregnancy-outfits