Siapa bilang penderita osteoporosis tidak boleh berhubungan seks? Yang pasti, seks bukan hal terlarang buat siapa pun, termasuk Kamu yang osteoporosis. Faktanya, seks bisa meningkatkan kesehatan karena menghilangkan stres, membuat kualitas tidur lebih baik, dan melepaskan bahan kimia “rasa enak” di otak Kamu.

 

“Seks membantu kesehatan umum, kesejahteraan, suasana hati, dan kekebalan,” kata Thom Lobe, MD., dokter spesialis tulang sekaligus pendiri dan direktur medis Beneveda Medical Group di Beverly Hills, California.

 

Ketahui Dulu Seberapa Parah Kondisi Osteoporis Kamu

Namun, Kamu yang punya osteoporosis harus lebih berhati-hati agar aktivitas seks yang dilakukan bersama pasangan tidak merusak tulang. Osteoporosis merupakan keadaan tulang yang menjadi keropos dan lapuk. Maka dari itu, Geng Sehat yang punya osteoporosis harus mengambil beberapa tindakan pencegahan agar aktivitas seksual tidak merusak tulang.

 

“Pasien yang hidup dengan osteoporosis harus menyadari keterbatasan mereka sebelum melakukan hubungan seks,” kata Joseph Nguyen, ahli tulang sekaligus pemilik dan direktur Clinic North Valley Wellness Center di Providence Holy Cross Medical Center, Mission Hills, California.

 

Misalkan, jika tulang belakang atau persendian mengalami nyeri, Kamu harus berhati-hati saat berhubungan seks dan menghindari posisi tertentu yang bisa menyebabkan tekanan pada tulang dan cedera.

 

“Yang paling utama ialah, Kamu harus mengetahui seberapa parah kondisi osteopororis tersebut. Kerusakan tulang dapat dinilai dari definisi tulang yang sederhana, dikenal sebagai osteopenia, hingga kehilangan minerah parah yang mengakibatkan kerapuhan tulang dan juga patah tulang,” ujar Thom. Pemindaian DEXA dan pengukuran kepadatan mineral tulang lainnya paling sering digunakan untuk menentukan tingkat keparahan tulang dan risikonya.

 

Posisi yang Aman, Wanita di Atas

Saat berhubungan seks, tidak semua posisi bisa dilakukan oleh Kamu yang osteoporosis. Posisi seksual tertentu akan lebih aman dilakukan daripada posisi yang lain. “Posisi teraman bagi penderita osteoporosis itu wanita di atas pria,” kata Mohammed Sellim El-Dakkak, MD, ahli bedah ortopedi di Gramercy Surgery Center, New York.

 

Pasalnya, tubuh wanita yang memiliki osteoporosis membutuhkan lebih banyak gerakan saat berhubungan seks. Woman on top merupakan posisi terbaik bagi wanita osteoporosis untuk mengendalikan apa yang nyaman baginya.

 

“Seorang wanita dengan osteoporosis harus menghindari berhubungan seks dengan posisi pria di atas karena akan memberi tekanan pada pinggulnya. Padahal, pinggul merupakan area yang sangat berbahaya saat mendapat tekanan,” ucap Mohammed.

 

Sementara itu, Thom menyarakan untuk mencoba gaya berbeda setiap kali berhubungan seks dengan tujuan menemukan posisi yang paling nyaman. Pertimbangkan untuk menggunakan bantal atau guling agar lebih nyaman.

 

“Berbaring di satu sisi, baik saling berhadapan atau pria di belakang wanita, merupakan posisi seks yang lumayan nyaman buat penderita osteoporosis. Jangan lupa berekspremen dengan cara lain untuk saling memberikan kesenangan dengan cara yang lebih mudah dilakukan. Bagaimanapun, keintiman itu tidak selalu harus melibatkan hubungan seksual,” jelas Thom.

 

Jujur kepada Pasangan

Kunci utama agar hubungan seks Kamu dan pasangan tetap aman dan sehat di saat Kamu memiliki osteoporosis ialah berkomunikasi sejajar jujur dengan pasangan. Jangan pernah malu untuk membicarakan kondisi Kamu, risiko yang Kamu hadapi, dan posisi seks yang ingin Kamu lakukan.

 

“Meskipun telihat canggung, penting bagi pasangan untuk mengetahui keterbatasan Kamu dengan membahas posisi seks yang aman dilakukan agar Kamu terhindar dari cedera,” ucap Joseph.

 

Pasangan perlu mengetahui kalau saat ini kondisi Kamu tidak lagi seperti dulu, yang bisa bereksperimen mencoba berbagai posisi. Namun, jangan lupa untuk memberitahu kalau Kamu masih tetap ingin melakukan seks, hanya saja dengan cara lebih aman. (AS)

 

Referensi

NOFSA. Osteoporosis and Sexual Intercourse: Is it safe?

EverydayHealth. Osteopororis and Your Sex Life