Pertanyaan yang menjadi judul di atas sering saya tanyakan ke teman-teman saya akhir-akhir ini. Ya, belakangan ini pap smear memang menjadi concern saya. Bukan hanya karena gencarnya pemberitaan mengenai Julia Perez yang kabarnya semakin tidak berdaya akibat kanker serviks yang sudah memasuki stadium 4, tapi juga karena beberapa waktu ini saya melakukan pap smear, yang kerap menjadi momok bagi para perempuan. Ternyata dari pertanyaan yang saya lontarkan kepada sekeliling saya, saya mendapatkan kenyataan bahwa hampir tidak ada teman dekat saya yang sudah melakukan pap smear. Padahal, mereka sudah menikah, yang berarti mereka sudah melakukan hubungan seksual, lebih dari setahun. Saya sangat kaget dan ini berarti kepedulian terhadap pap smear memang belum begitu tinggi. Oleh karena itu, di artikel kali ini saya ingin membahas lebih jauh mengenai pap smear.

 

Apa itu pap smear?

Pap Smear adalah sebuah pemeriksaan leher rahim, yang berguna untuk mendeteksi ada atau tidaknya perubahan sel leher rahim yang bisa menjadi penanda adanya kemungkinan penyakit kanker leher rahim pada perempuan. Seperti kita ketahui, semakin dini diketahui adanya sel abnormal pada leher rahim, maka semakin besar juga kemungkinan sembuh dari penyakit tersebut.

 

Siapa saja yang harus melakukan pap smear?

Perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual disarankan untuk melakukan pap smear setahun sekali. Akan tetapi, ada juga faktor lain agar seorang perempuan disarankan untuk melakukan pap smear lebih sering, lho! Beberapa faktor tersebut adalah: pada pap smear sebelumnya didiagnosis terdapat sel pra-kanker, terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh yang melemah karena kemoterapi ,ataupun penggunaan kortikosteroid. Selain perempuan yang belum berhubungan seks, perempuan berusia 65 tahun juga tidak diwajibkan untuk melakukan pap smear.

 

Apa yang perlu dipersiapkan sebelum pap smear?

Sebelum melakukan pap smear, ada beberapa hal yang perlu Kamu perhatikan:

  1. Jangan berhubungan intim.
  2. Jangan membersihkan vagina menggunakan cairan pembersih vagina 2-3 hari sebelumnya.
  3. Pastikan Kamu sedang tidak menstruasi.

 

Prosedur pemeriksaan pap smear

Prosedur pap smear bisa dibilang sangatlah sederhana. Seperti biasa, kita diharuskan duduk di kursi yang sudah disiapkan, tanpa mengenakan bawahan dan posisi kaki mengangkang. Lalu dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk mempermudah pengambilan sampel. Setelah itu, barulah dokter akan mengambil sampel dengan peratalan scraping.

 

Sakit kah pap smear?

Nah, berdasarkan hasil wawancara saya dengan teman-teman yang belum melakukan pap smear, kebanyakan dari mereka mengaku bahwa alasan terbesar mengapa belum melakukannya adalah karena takut akan rasa sakit yang dirasakan ketika pap smear. Kebanyakan dari mereka merasa takut rasa sakitnya akan sama seperti pemeriksaan dalam ketika akan melahirkan.

Saya sendiri jujur saja takut sekali ketika akan pap smear, karena mendengar mitos mengenai betapa sakitnya pap smear itu. Saya bahkan meminta untuk ditemani oleh suami saya ketika masuk ke ruangan dokter. Padahal biasanya saya tipe perempuan yang mandiri, lho! Tetapi ketika pap smear dilakukan, saya terkejut sekali ketika menemukan kenyataan bahwa pap smear sama sekali tidak sakit dan pengambilan sampel pun dilakukan dengan amat cepat! Hanya beberapa menit saja!

 

What’s next setelah pap smear?

Setelah pap smear, biasanya kita akan menunggu hasil selama 3-5 hari. Saya akui, saya merasa sangat deg-degan ketika menunggu hasil pap smear ini. Saya berdoa terus agar tidak ada sel abnormal dalam tubuh ini. Alhamdulillah ketika hasilnya keluar, memang tidak ada sel abnormal pada leher rahim saya. Sekarang tinggal menjaga gaya hidup dengan baik dan melakukan pap smear lagi tahun depan. Semoga hasilnya selalu baik!

Jika pada hasil pap smear terbukti ada sel abnormal, jangan panik dulu! Karena sel abnormal tidak selalu berarti ada calon kanker pada tubuh Kamu. Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter, kemudian lakukan serangkaian tes lain untuk mencari tahu kelainan yang mungkin Kamu alami.

 

Nah, sekarang Kamu juga harus segera memeriksakan diri dan menjadwalkan pap smear jika belum melakukannya, ya! Karena semakin cepat ditangani, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh!