Hindmilk adalah ASI tinggi lemak dan kalori, yang akan si Kecil dapatkan di akhir-akhir sesi menyusui. Itulah mengapa orang-orang memanggilnya dengan ASI belakang. Mengonsumsi hindmilk akan membuat si Kecil kenyang lebih lama dan mengantuk lho, Mums. Yuk, ketahui lebih lanjut apa itu hindmilk, manfaatnya untuk bayi, dan bagaimana cara mendapatkannya!

 

Apa Itu Hindmilk?

Ketika ASI diproduksi, lemak akan menempel di sebelah sel-sel pembuat ASI. ASI yang lebih tinggi kadar airnya akan mengalir ke arah puting payudara. Sementara itu, lemak akan bercampur pada ASI di bagian belakang, lalu keluar paling terakhir saat proses menyusui.

 

ASI yang lebih dekat dengan puting payudara dan lebih cair disebut dengan foremilk. Sedangkan ASI yang bercampur dengan lemak dan keluar paling terakhir disebut sebagai hindmilk.

 

Tekstur hindmilk lebih kental dan creamy dibandingkan dengan foremilk. Warnanya pun putih pekat, tak seperti foremilk yang cenderung bening dan encer. Jika foremilk mengandung lemak yang rendah, hindmilk justru kebalikannya. ASI yang kerap disebut ASI belakang ini kaya akan lemak dan kalorinya pun lebih tinggi.

 

Nah, ketika si Kecil menyusu, ASI yang paling dekat dengan puting payudara atau foremilk tadi akan langsung terisap. ASI belakang pun perlahan akan mengalir maju mendekati puting, yang nantinya akan diisap oleh si Kecil.

 

Jika sudah diisap seluruhnya, maka payudara Mums akan terasa kosong dan agak mengempis. Bila si Kecil masih lapar, Mums bisa memindahkannya untuk menyusu di payudara yang satunya.

 

Manfaat Hindmilk untuk Bayi

Apabila bayi lebih banyak minum foremilk daripada hindmilk, kandungan lemak yang diterima olehnya selama proses menyusui jadi tidak seimbang. Foremilk yang umumnya lebih rendah lemak akan masuk ke saluran pencernaan si Kecil dengan cepat. Saking cepatnya, laktosa di dalam foremilk tidak punya cukup waktu untuk dipecah dan dicerna oleh tubuh si Kecil.

 

Laktosa yang tidak tercerna jumlahnya akan berlebih dan terperangkap di usus besar, kemudian difermentasi dan menciptakan banyak gas. Akibatnya, perut si Kecil pun jadi kembung.

 

Selain itu, ada beberapa gejala lain yang bisa dialami si Kecil jika ia tidak mengonsumsi foremilk dan hindmilk secara seimbang, yaitu:

  • Feses si Kecil berwarna hijau, berbusa, atau lebih cair.
  • Mengalami sakit perut yang disertai dengan menangis, berteriak, dan rewel.
  • Tidurnya tidak nyenyak.
  • Cepat lapar.

 

Jadi agar si Kecil mendapatkan foremilk dan hindmilk secara bersamaan dalam satu kali sesi menyusui, Mums disarankan untuk menyusui si Kecil sampai payudara terasa kosong baru berpindah ke payudara yang satunya. Tujuannya tentu saja agar ia mendapatkan kandungan nutrisi yang seimbang, termasuk lemak dan kalori, serta kenyang lebih lama.

 

Bagaimana Cara Mendapatkan Hindmilk?

Apabila si Kecil baru lahir, maka sebaiknya susui si Kecil sekitar 10-15 menit untuk setiap payudara. Pasalnya, di awal-awal ASI butuh lebih banyak waktu untuk keluar dari payudara. Sedangkan pada bayi yang lebih besar, biasanya tidak butuh waktu lama untuk menyusuinya. Bahkan, kurang dari 10 menit si Kecil sudah bisa mendapatkan foremilk dan hindmilk.

 

Susui si Kecil hingga payudara Mums terasa kosong, baru pindah ke payudara yang satunya. Jika ternyata si Kecil sudah berhenti menyusu, padahal payudara Mums masih terasa penuh, maka Mums bisa memerah ASI yang masih tersisa, yang tidak lain adalah hindmilk. Simpan hindmilk di dalam freezer dan berikan kepada si Kecil di sesi menyusu berikutnya.

 

Rasio foremilk dan hindmilk setiap ibu berbeda, begitupun kandungan lemak di dalam keduanya. Baik foremilk dan hindmilk sama-sama bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Jadi, selalu usahakan agar si Kecil mendapatkan keduanya setiap disusui, ya! (AS)

 

Referensi

WebMD: What to Know About Foremilk and Hindmilk

Verywell Family: The Importance of Hindmilk for Your Infant

Healthline: What Is Hindmilk and How Can You Make Sure Your Baby Gets Enough