Selama ini, kita mengetahui bahwa jerawat (acne) banyak dialami oleh remaja yang sedang puber. Namun, ternyata tidaklah demikian, Mums! Jerawat juga bisa dialami oleh bayi dan anak usia sekolah. Untuk mengobati jerawat secara tepat, tentu saja perlu dikenali terlebih dahulu tipe-tipe jerawat serta penyebabnya.  

 

Eichenfield, dkk., membagi jerawat menjadi 5 kategori, yaitu neonatal acne (bayi baru lahir sampai dengan usia 6 minggu), infantile acne (usia 6 minggu sampai dengan 1 tahun), mid-childhood acne (usia 1-7 tahun),  preadolescent acne (usia 7-12 tahun) dan adolescent acne  (usia 12-19 tahun).

 

Neonatal Acne

Jerawat tipe ini umum dialami oleh sekitar 20% dari bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Ini lebih banyak dialami oleh bayi laki-laki dibandingkan perempuan. Beberapa faktor diduga berhubungan dengan munculnya jerawat ini, antara lain peningkatan pengeluaran sebum oleh kelenjar minyak, stimulasi kelenjar minyak oleh hormon androgen dari ibu atau bayi, dan kolonisasi dari jamur Malassezia.

 

Jerawat tipe ini biasanya tampak seperti komedo di dahi, hidung, dan pipi bayi. Namun, Mums tidak perlu khawatir karena biasanya jerawat neonatal bersifat ringan dan akan sembuh sendiri dalam waktu 1-3 bulan tanpa perawatan khusus.

 

 

 

Infantile Acne

Jerawat ini lebih jarang muncul dibandingkan neonatal acne. Penyebabnya masih berhubungan dengan hormon, yaitu hiperandrogenisme. Jerawat ini muncul dominan di bagian pipi dan biasanya dibarengi dengan adanya peradangan.

 

Tipe jerawat infantile sebagian bisa menghilang setelah anak berusia 4-5 tahun. Sementara, sebagian lagi bisa menetap sampai pubertas. Diperlukan pengobatan topikal, seperti salep, untuk menangani masalah ini.

 

 

 

Mid-Childhood Acne

Tipe jerawat yang muncul pada usia anak 1-7 tahun ini sangat jarang. Normalnya, pada usia ini kelenjar tidak memproduksi hormon androgen secara berlebihan. Karenanya, perlu diwaspadai adanya kelainan endokrin yang menyebabkan peningkatan hormon androgen di usia ini. Jika anak diduga mengalami jerawat tipe ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

 

 

 

Preadolescent Acne

Jerawat yang muncul pada usia 7-12 tahun bisa sebagai tanda awal anak Mums mengalami pubertas. Sekitar 70% anak akan mengalaminya. Jerawat pra-remaja ditandai munculnya komedo pada dahi dan wajah sentral (sering disebut sebagai “Zona-T") dengan sedikit peradangan.

 

Pada masa ini, Mums sudah bisa mengajak anak Mums untuk merawat wajah sendiri, antara lain dengan mencuci muka yang benar, menggunakan produk perawatan kulit (skin care) yang aman untuk pra-remaja, dan menjaga kebersihan.

 

 

Adolescent Acne  

Sebanyak 85% usia remaja (12-19 tahun) pernah berjerawat. Saat pubertas, produksi hormon androgen meningkat. Hormon ini memicu kelenjar sebum untuk mengeluarkan minyak, yang mengakibatkan kulit menjadi lebih berminyak. Debu, kotoran, dan bakteri akan menyumbat pori-pori dan timbulah jerawat.

 

Jika jerawat sudah terlalu mengganggu, maka Mums bisa berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapat pengobatan yang tepat. Menurut American Academic of Pediatric, benzoyl peroxide adalah obat jerawat paling efektif untuk anak remaja. Dan tentunya, menjaga kebersihan wajah tetap penting dilakukan,

 

Nah, jerawat tentu tidak menjadi momok lagi, bukan? Dengan mengetahui tipe-tipe jerawat di atas, Mums bisa melakukan tindakan yang tepat untuk merawat wajah si Kecil! (AS)

 

Referensi

  1. Eichenfield LF, Krakowski AC, Piggott C, Del Rosso J, Baldwin H, et al. Evidence-based recommendations for the diagnosis and treatment of pediatric acne. American Acne and Rosacea Society. Pediatrics. 2013. Vol. 131. p.163-186.
  1. Karciauskiene G. Pediatric Acne – The Many Faces and Challenges. Clin Pediatr Dermatol. 2016, 1:1
  1. Lawrence, et al. Evidence-Based Recommendations for the Diagnosis and Treatment of Pediatric Acne. PEDIATRICS. 2013. Vol. 131 (3). p.163- 185.
  1. Kim, W., & Mancini, A. J. Acne in Childhood: An Update. Pediatric Annals. 2013. Vol. 42(10). p.418–427.