Mums, tak hanya bagian tubuh yang terlihat dari luar yang harus dijaga kesehatannya, vagina juga harus dijaga kesehatannya, lho! Meskipun selalu tertutup, bisa jadi bagian dari reproduksi wanita ini terkena bakteri atau penyakit yang dapat membahayakan. Salah satu faktor yang harus Mums jaga adalah konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh. Nyatanya, nutrisi dan kandungan zat dalam makanan dan minuman yang ditelan ,dapat memengaruhi kesehatan vagina. Berikut beberapa hidangan yang wajib Mums konsumsi secara rutin dan sejumlah jenis makanan yang harus dihindari untuk kondisi vagina yang lebih sehat dan bersih.

1. Mengonsumsi Banyak Probiotik dan Prebiotik

Menurut Jennie Ann Freiman, vagina seperti perut yang membutuhkan bakteri baik yang dapat melawan infeksi dari makanan dan minuman yang tertelan. Selain itu, bakteri baik diperlukan untuk menyeimbangkan kondisi pH dalam vagina. Karena itu, sama seperti perut, Mums dapat meningkatkan kesehatan vagina melalui konsumsi makanan sehari-hari.

 

Dikutip dari glamour.com, makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik seperti tempe, yogurt, kimchi dari Korea, acar, dan jamur teh dipercaya sebagai makanan untuk menjaga kesehatan miss V. Hal serupa juga diungkapkan oleh Brian A. Levine, di mana konsumsi probiotik dinilai dapat mencegah sakit selama melakukan kegiatan seks ataupun mencegah penyakit dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari vagina. Dibandingkan meminum suplemen, Mums lebih disarankan untuk mengonsumsi langsung jenis makanan yang memiliki kandungan probiotik dan prebiotik yang tinggi.

2. Lemak Sehat dan Kacang-Kacangan

Makanan kedua yang wajib tersedia di rumah sebagai peningkatan kesehatan rahim dan vagina adalah lemak sehat. Berbeda dengan lemak jenuh, makanan yang mengandung lemak sehat terbukti aman bahkan bermanfaat untuk mencegah kolesterol dan keseimbangan hormon estrogen. Makanan seperti kacang-kacangan, minyak zaitun, dan alpukat turut membentuk lapisan muscosal yang dapat menangkal infeksi dalam tubuh. Di antara varian kacang lainnya, almond adalah jenis yang paling baik karena mengandung banyak vitamin B dan kalsium, sehingga mampu mencegah keputihan.

3. Hindari Makanan Instan dan Junkfood

Kalau makanan satu ini, jangan sering-sering dikonsumsi, ya! Hindari makanan kemasan atau junkfood dalam jumlah yang banyak. Ketika probiotik dan prebiotik dapat menghasilkan bakteri baik, makanan instan justru bisa menurunkan sistem imun dan memperbesar peluang bertambahnya bakteri jahat. Hal ini dapat berujung pada beberapa gangguan seperti infeksi vagina (bacterial vaginosis), infeksi ragi vagina pada perempuan (yeast infections), vagina terlalu kering, kesakitan saat melakukan hubungan seksual, hingga infeksi saluran kencing (urinary tract infections).

 

 

 

4. Kurangi Gula

Jika Mums menginginkan terjaminnya kesehatan dalam vagina, sebaiknya membatasi konsumsi gula atau pemanis buatan dalam hidangan sehari-hari. Menurut Burt Webb, M.D., terlalu banyak gula dapat mematikan bakteri sehat dalam vagina seperti Lactobacilli. Padahal, jenis bakteri ini sangat penting karena dapat menghindari vagina dari infeksi, tingkat keasaman yang terlalu tinggi, serta iritasi yang tidak diinginkan.

5. Jangan Mengonsumsi Hormon Buatan

Satu lagi yang harus Mums ingat baik-baik: hormon buatan dapat mengganggu kebersihan vagina! Maka, hindari beberapa daging dan produk makanan yang mengandung xenoestrogens, yang menjadi salah satu hormon buatan untuk estrogen. Menurut pakar kesehatan, hormon buatan ini bukannya menambah nutrisi tubuh, tapi justru menghalangi estrogen asli masuk ke dalam vagina. Padahal, estrogen memegang peran penting dalam mencegah infeksi.

6. Air Putih

Terakhir, perbanyaklah air putih dengan mengonsumsi kurang lebih 8 gelas sehari. Vagina seperti mulut kita, yang dapat merasa haus dan kering. Sehingga vagina juga membutuhkan kadar air yang tinggi. Proses hidrasi dalam tubuh juga dapat terjadi dengan lancar, sehingga mencegah vagina mengeluarkan wangi yang tidak sedap.

 

Setelah tahu, saatnya Mums mempraktikan informasi di atas. Jaga selalu kesehatan vagina, ya.