Berbagai jenis pembalut mulai dari yang bersayap, ekstra panjang, atau super tipis banyak diketahui oleh hampir semua perempuan Indonesia. Tapi apa itu tampon? Tidak sedikit wanita di Asia yang masih asing dengan tampon, padahal wanita di negara Barat justru lebih menyukai menggunakan produk ini. Selain karena alasan jarang tersedia di pasaran, penggunaan tampon juga tidak pernah diajarkan oleh orang tua sehingga seringkali banyak pertanyaan yang muncul, baik tentang cara pakai tampon, bagaimana bentuknya, hingga apa dampak yang bisa timbul dari penggunaan tampon.  Apa saja pertanyaan yang sering dikeluarkan dari wanita Asia mengenai tampon?

 

Q: Apakah tampon hanya untuk yang sudah tidak virgin?
A:  Tidak juga

Penggunaan tampon memang dengan cara memasukkannya ke dalam vagina, tapi selaput dara wanita juga memiliki lubang yang menjadi jalan keluar bagi darah menstruasi. Selaput dara juga memiliki elastisitas sehingga benda sekecil tampon bisa melewati selaput dara tanpa merusaknya. Namun, elastisitas tiap wanita berbeda, ada wanita yang sudah melakukan hubungan intim dan selaput daranya tidak robek ada juga wanita yang sudah robek selaput daranya akibat olahraga tertentu, sehingga bisa saja tampon dapat merobek selaput dara walaupun angka kejadiannya sangat jarang.

 

Q: Bagaimana cara menggunakan tampon?
A: Kesulitan terbesar dari penggunaan tampon adalah untuk menemukan lubang yang tepat.Tetapi hal itu dapat diatasi dengan mengetahui anatomi vagina, di mana lubang paling depan yaitu lubang saluran kencing, lubang kedua sebagai lubang vagina, dan lubang  ketiga merupakan lubang anus.

Banyak tampon kini dilengkapi dengan aplikator, semacam alat untuk memegang tampon saat sedang dimasukkan. Cara pakai tampon pun sebenarnya sederhana, cukup pasang tampon pada aplikator dan pastikan tali tampon terjuntai melalui aplikator, lalu pasang di lubang vagina, dorong bagian inner pusher tube, sampai tampon bisa terpasang dengan sempurna.  Untuk memasukkan, tidak memerlukan posisi khusus, cukup duduk di kursi toilet saja untuk memudahkan proses pemasukkan tampon. Setelah  tampon dimasukkan hingga garis batas, Kamu kemudian bisa melepaskan bagian aplikator. Kamu perlu berdiri untuk merasakan posisi tampon yang paling nyaman dirasakan.

 

Q: Sakitkah?
A: Ya bila Kamu salah menggunakan, otot vagina Kamu tegang, dan Kamu menggunakan tampon berbahan kasar.  

Pada dasarnya, jika Kamu menggunakan tampon dengan cara yang tepat, tampon tidak akan terasa ketika dipakai. Kesalahan yang banyak terjadi adalah  ketika tampon tidak dimasukan secara paralel dengan lubang vagina sehingga menabrak dinding vagina. Selain itu, penggunaan tampon akan menimbulkan rasa sakit jika Kamu mengencangkan otot vagina, karena dapat membuat lubang vagina mengecil dan dapat menyebabkan nyeri. Sementara tampon yang berbahan kasar juga dapat melukai vagina yang diakibatkan oleh gesekan.

 

Q: Bisakah tampon tersangkut di dalam vagina?
A: Bisa.

Oleh sebab itu, di setiap tampon kini dilengkapi dengan benang yang menjuntai di luar vagina untuk memudahkan penarikan tampon.  Kadang seseorang memakai tampon yang baru sebelum mengeluarkan yang lama sehingga menyebabkan tampon sebelumnya tersangkut di dalam vagina. Jika hal ini terjadi, Kamu bisa mencari sendiri dengan memasukkan jari Kamu, namun jika Kamu ragu untuk melakukannya, maka lebih baik hubungi dokter saja.

Q: Apakah tidak kotor?
A: Tentu saja risiko infeksi pada penggunaan tampon lebih tinggi.

Oleh karena itu, Kamu harus mencuci tangan sebelum menggunakan tampon dan pastikan selalu menggantinya tiap 4-6 jam sekali. Penggunaan tampon yang terlalu lama dapat memicu penyebab infeksi. Belilah juga tampon yang dikemas tiap  satuan karena proses buka tutup kemasan juga dapat menyebabkan kuman masuk dan bersarang dalam wadah tampon.

 

Sudah lebih tahu kan apa itu tampon? Kamu tidak perlu khawatir untuk menggunakan tampon jika sudah dilakukan dengan cara yang benar. Sesekali, Kamu bisa mengganti penggunaan pembalut dengan tampon ketika sedang haid. Tertarik untuk mencoba? (GS/OCH)