Ada yang sedang bingung bagaimana menjaga kesehatan gigi anak? Kebetulan kemarin saya mengikuti seminar mengenai cara menjaga kesehatan gigi anak, jadi saya pikir tidak ada salahnya saya berbagi di sini! Semoga bermanfaat ya!

 

1. Gigi anak terbentuk mulai dari masa kehamilan

Wah, ini adalah fakta pertama dan membuat saya langsung tercengang! Saya pikir gigi anak ya baru tumbuh ketika ia berusia biasanya 6 bulan ke atas. Tapi ternyata kemarin dijelaskan bahwa gigi anak itu sebenarnya sudah terbentuk ketika dalam masa kehamilan! Oleh karena itu, penting sekali menjaga asupan nutrisi dengan baik selama kehamilan. Enggak heran juga itulah mengapa dokter biasanya memberikan suplementasi kalsium kepada ibu yang tengah mengandung. 

 

Nah, kalau gigi si Anak baru terlihat nanti pada usianya di atas 6 bulan, hal tersebut bukan berarti giginya baru tumbuh. Tapi, sebenarnya gigi anak baru keluar dari dalam gusi. Itu juga alasan kenapa gusi anak keras karena sebenarnya di dalamnya sudah terdapat gigi. Gigi dewasa pun sebenarnya sudah ada di dalam gusi dan terletak persis di atas gigi susu. Gigi dewasa pun biasanya sudah terbentuk ketika anak berusia 4,5 bulan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan gigi anak dari sedini mungkin karena kesehatan gigi susu ikut menentukan kesehatan gigi tetapnya.

 

perawatan gigi susu anak

 

2. Adanya jarak antara gigi anak adalah hal yang normal

Kalau diperhatikan, biasanya Kamu akan melihat bahwa ada jarak antara gigi anak. Sebagian orang tua merasa khawatir dengan jarak tersebut karena tentu saja gigi menjadi terlihat tidak rapi. Bahkan, menurut drg. Eka ada orang tua yang memiliki ide untuk memakaikan kawat gigi kepada anaknya supaya giginya bisa rapi dan tidak ada jarak lagi. Padahal sebenarnya jarak tersebut adalah hal yang normal lho. Hal ini disebabkan karena rahang yang terus berkembang dan sedang menyiapkan ruang untuk gigi dewasa yang nantinya memiliki ukuran lebih besar dibandingkan gigi susu. 

 

Saya juga termasuk salah seorang ibu yang galau karena gigi anak saya terlihat jarang dan ada jarak di antaranya. Saya pun pernah menanyakan hal tersebut dengan dokter gigi lain dan mendapatkan jawaban yang sama. Lega deh ternyata hal tersebut adalah hal yang normal!

 

3. Tidak ada sikat gigi yang lebih superior dibandingkan yang lain

Ya, berbeda dengan banyak kepercayaan yang ada di banyak kalangan ibu-ibu. Menurut drg. Eka sebenarnya semua sikat gigi sama saja. Tidak ada sikat gigi yang lebih baik atau superior dibandingkan yang lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah sikat gigi memiliki bulu sikat yang lembut, agar tidak melukai gusi dan berukuran kecil sehingga cukup di mulut si Kecil. Jika Kamu kesulitan untuk mengajak si Kecil sikat gigi, Kamu bisa membeli berbagai sikat gigi yang memiliki fitur yang menarik, seperti lagu, lampu dan juga gambar-gambar yang menarik pada gagangnya.

 

4. Tidak diperlukan pasta gigi untuk anak yang belum bisa meludah

Ya, penggunaan pasta gigi memang tidak dianjurkan untuk anak yang belum bisa meludah karena kemungkinan untuk ditelan \menjadi besar. Meskipun banyak merek yang mengklaim bahwa pasta giginya aman untuk dimakan, tapi sebenarnya pasta gigi tetaplah bahan kimia. Akan lebih baik jika kita meminimalkan ditelannya pasta gigi oleh anak. Sedangkan untuk anak yang sudah bisa meludah, pasta gigi bisa mulai digunakan. Untuk anak berusia di bawah 3 tahun, hanya diperlukan sedikit saja pasta gigi. Hanya sebulir nasi. Sedikit sekali kan? Sedangkan untuk anak yang berusia di atas 3 tahun, hanya sebesar biji jagung. Jadi jangan mengikuti iklan pasta gigi ya yang biasanya menunjukkan pasta gigi akan dipulaskan sepanjang bulu sikat. 

 

5. Lakukan kunjungan ke dokter gigi sedini mungkin

Kebanyakan orang tua memang tidak memprioritaskan kunjungan ke dokter gigi anak hingga nantinya anak memiliki permasalahan gigi. Sebenarnya kunjungan dini ke dokter gigi akan memberikan hasil yang lebih baik juga untuk kesehatan gigi si Kecil. Seberapa dini? Kalau bisa lakukan begitu sudah ada 1 gigi anak tumbuh. Atau bisa juga ketika ia berusia 1 tahun. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memeriksa kesehatan gigi dan juga untuk mendapatkan informasi yang komprehensif dari dokter gigi agar anak terhindar dari masalah gigi. 

 

Fakta dan tips di atas adalah hal-hal yang wajib diketahui oleh orang tua. Yuk, jaga kesehatan gigi anak masing-masing. Menurut saya, gigi adalah investasi karena begitu gigi rusak, biayanya mahal dan juga tidak ada penggantinya lagi! Saya sendiri semenjak mendengar seminar kemarin menjadi semakin bersemangat untuk menjaga kesehatan gigi anak. Saya memulainya dengan membiasakan anak untuk menggosok giginya setiap mandi pagi dan sebelum tidur. Mudah-mudahan kebiasaan ini bisa berlangsung terus hingga ia besar nanti ya!