Kita sudah sering mendengar kasus bullying atau kekerasan antar murid sekolah. Namun, baru-baru ini video seorang guru di Purwokerto yang menampar 9 muridnya viral di media sosial. Hampir semua orang kaget dan tercengang melihatnya. Dalam video yang berdurasi sekitar 29 detik tersebut, terlihat seorang guru menampar keras 9 muridnya di depan kelas.

 

Pada dasarnya, yang dimaksud dengan kekerasan oleh guru terhadap murid adalah ketika seorang guru melanggar hak atau membahayakan keselamatan murid. Pasalnya, guru seharusnya menjadi panutan dan bertugas mengajarkan serta menuntun muridnya untuk belajar, baik secara akademik maupun non-akademik (sikap, tutur kata, dan lain-lain).

 

Jadi, memang tidak sepantasnya seorang guru melakukan kekerasan terhadap murid. Apalagi dalam banyak kasus, murid (terutama yang masih kecil) tidak sadar bahwa mereka sedang mengalami penganiayaan. Sangat mengkhawatirkan, bukan? Apalagi kalau Geng Sehat adalah orang tua dari anak-anak yang sudah masuk sekolah.

 

Oleh sebab itu, tidak hanya pada murid, penting bagi orang tua untuk meningkatkan kesadaran akan situasi yang sudah termasuk dalam kekerasan. Apa yang bisa Mums lakukan untuk mengantisipasi dan menghadapi jika anak menjadi korban kekerasan gurunya? Berikut penjelasannya, seperti dilansir dari portal Legal Match.

Baca juga: Hindari Risiko Kekerasan Seksual pada Anak
 

Apa Saja Contoh Kekerasan dan Penganiayaan Guru Terhadap Murid?

Kekerasan dan penganiayaan terhadap murid sangat beragam jenisnya dan tidak harus melibatkan kekerasan fisik. Beberapa contoh paling umum kekerasan dan penganiayaan oleh guru terhadap murid adalah: 

  • Pelecehan seksual, fisik, dan emosional anak.
  • Diskriminasi terhadap ras, jenis kelamin, dan disabilitas.
  • Larangan terhadap hak konstitusional murid, seperti kebebasan dalam berbicara dan berekspresi.
  • Perlakuan akademik yang tidak adil, misalnya memperlakukan satu anak secara istimewa ketimbang satu anak lainnya dalam hal pemberian nilai tanpa alasan yang jelas.

 

Dari poin-poin di atas, jelas bahwa kebanyakan kekerasan oleh guru terhadap murid cenderung nonverbal. Jadi, banyak murid yang tidak sadar bahwa mereka sedang mengalami penganiayaan oleh gurunya sendiri. Oleh sebab itu, pastikan Mums selalu memperhatikan kegiatan pembelajaran anak di sekolah. Jangan abaikan jika anak mengatakan kepada Mums bahwa ia mengalami kekerasan di sekolah.

Baca juga: Faktor yang Mendorong Melakukan Bullying
 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Penganiayaan di Sekolah? 

Kalau Mums curiga anak mengalami penganiayaan, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

  • Hubungi staf sekolah dan buat jadwal pertemuan secepat mungkin, ketika insidennya masih segar di ingatan anak. Semakin lama Mums melaporkannya, semakin sulit juga untuk membuktikannya.
  • Coba pahami kebijakan dan regulasi sekolah terkait dengan perilaku guru. Selidiki jika sekolah tersebut punya riwayat kekerasan terhadap murid.
  • Minta sekolah melakukan investigasi terhadap insiden ini. Minta kepada staf yang melakukan investigasi untuk menyediakan penjelasan secara tertulis dan formal tentang hasil investigasinya.
  • Kalau sekolah tidak mengatasi dan memberikan solusi secara tepat, Mums bisa menghubungi otoritas yang lebih tinggi, misalnya Kementerian Pendidikan. Biasanya, otoritas tersebut juga akan melakukan investigasi terhadap kekerasan yang terjadi dan menilai tingkat keparahannya.
  • Mums juga bisa mengajukan gugatan ke ranah hukum. Hukumnya bisa menjadi tuntunan pidana, tergantung dengan keadaannya.
  • Hubungi psikolog untuk berkonsultasi dan memeriksakan dampak kesehatan mental anak.
Baca juga: Jenis-jenis Bullying
 

Mums harus menganggap serius apa yang diceritakan anak tentang kekerasan dan penganiayaan yang ia alami. NamunMums juga perlu menyelidikinya terlebih dahulu, untuk memastikan bahwa kekerasan dan penganiayaan tersebut benar-benar terjadi.

 

Sebagai orang tua, reaksi Mums pasti marah ketika tahu mengetahui kejadian tersebut. Namun, Mums tidak boleh langsung mengambil keputusan secara gegabah. Jadi, lebih baik selidiki dan konsultasikan terlebih dahulu secara baik-baik dengan pihak sekolah.

 

Perhatikan juga keadaan anak. Jika situasi dan dampaknya benar-benar membahayakannya, Mums bisa melaporkannya ke kepolisian atau pengacara untuk meminta masukan tentang apa yang harus dilakukan. Jika memang kekerasan tersebut terbukti, pasti guru tersebut akan menerima konsekuensi yang sesuai dengan perbuatannya. 

 

Mengambil langkah seperti ini memang penting jika Mums curiga anak mengalami kekerasan dan penganiayaan oleh gurunya sendiri. Bagaimanapun juga, melaporkan hal ini juga akan menolong anak-anak lain yang bisa saja menjadi korban selanjutnya, jika kasusnya tidak segera diselidiki. (UH/AS)