Kamu berencana menekuni hobi menyelam alias diving? Jangan lupa cek ke dokter gigi dulu! Lho, memang apa hubungannya antara menyelam dan dokter gigi? Ternyata, menyelam membutuhkan cukup banyak persiapan. Tidak sekadar kemampuan bertahan dalam air dengan oksigen terbatas, kondisi kesehatan fisik yang prima, tetapi juga harus memastikan kesehatan gigi. Kamu tidak boleh memiliki satu pun gigi berlubang jika ingin menyelam!

 

Dikutip dari Livescience, sebuah survei yang pernah dilakukan pada penyelam rekreasi pemula menemukan bahwa 41% dari mereka melaporkan masalah gigi saat menyelam. Sebagian besar masalah berkaitan dengan rasa sakit akibat peningkatan tekanan di bawah air atau nyeri akibat mencengkeram pengatur udara terlalu ketat di mulut mereka. 

 

Yang lebih ekstrem lagi, beberapa orang kehilangan mahkota gigi tiruan yang terlepas, tambalan menjadi retak, bahkan hancur. Pemimpin penelitian, Vinisha Ranna dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Buffalo, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa setiap orang harus memastikan gigi mereka dalam kondisi yang baik sebelum menyelam.

 

Baca juga: Inilah Dampak Bruxism, Kebiasaan Menggemeretakkan Gigi!

 

 Plak Gigi - Guesehat

 

Perubahan Tekanan pada Gigi 

Dikutip dari emedicinehealth, nyeri gigi biasanya terjadi saat penyelam mulai naik ke permukaan air. Hal ini akibat adanya udara yang terperangkap pada tambalan gigi, retakan gigi, atau lubang gigi yang tidak diperbaiki sebelum menyelam. Udara ini tanpa disadari mengisi rongga-rongga di gigi.

 

Saat bergerak naik ke permukaan, udara atau gas yang terperangkap akan memuai dan menyebabkan nyeri di gigi. Nyeri jarang timbul saat penyelam turun ke kedalaman, karena ada efek “vacuum” di rongga gigi.

 

Kasus nyeri gigi saat menyelam ini disebut barodotalgia. Kebanyakan dialami penyelam yang memiliki kerusakan gigi, mulai dari gigi berlubang, infeksi gigi, atau baru saja melakukan cabut atau penambalan gigi. Gejalanya berupa nyeri hebat usai diving, gusi berdarah, hingga gigi retak atau pecah. Jika disertai nyeri di wajah atau gigi bagian atas, bisa jadi rongga sinus di balik hidung ikut tertekan.

 

Pengobatannya adalah memberikan obat sakit gigi, seperti parasetamol, asam mefenamat, atau ibuprofen. Untuk menghindarinya, cara terbaik tentu saja merawat gigi sebelum Kamu memutuskan ikut menyelam. Akan lebih baik jika Kamu rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, sehingga tidak perlu khawatir ketika mendadak harus menyelam.

 

Baca juga: Jika Gigi Goyang, Apa Masih Bisa Dipertahankan?

 

Tips Menyelam Tanpa Sakit Gigi

Berapa sih kedalaman maksimal agar gigi tidak terkena dampak tekanan air di bawah laut? Menurut Ranna, 100 m di bawah air adalah batas terdalam bagi Kamu yang memiliki masalah gigi, terutama gigi berlubang dan retak.

 

Ranna yang sudah memiliki sertifikat penyelam scuba ini menambahkan, barodontalgia tidak hanya disebabkan peningkatan tekanan udara di bawah air. Para penerjun payung atau pilot juga dapat mengalami hal yang sama. Penyebabnya adalah tekanan udara yang rendah.

 

Baca juga: Wow, Mengobati Gigi Berlubang Tanpa Menambal?

 

Penelitian Ranna dan timnya sudah dipublikasikan di British Dental Journal. Ia berharap ke depannya, masalah gigi ini menjadi perhatian bagi para instruktur selam. "Selama ini seorang penyelam diharuskan untuk memenuhi standar kebugaran sebagai syarat mendapatkan sertifikasi. Namun, tidak ada syarat terkait kesehatan gigi," katanya.

 

Kamu tetap diperbolehkan menyelam, tetapi jangan lupa melindungi diri dengan mengunjungi dokter gigi sebelum melakukan scuba diving. Cek apakah ada tambalan yang sudah mau lepas atau terdapat lubang pada gigi yang tidak terlihat secara kasat mata. (AY/AS)