Wanita memaknai kecantikan dengan beragam cara. Beberapa di antaranya tak segan mengikuti tren, demi meningkatkan standar kecantikan versi mereka. Salah satu tren kecantikan yang tengah marak jadi perbincangan wanita adalah operasi filler puting payudara.



Usut punya usut, operasi penyuntikan filler yang menjanjikan bentuk puting menjadi lebih indah ini rupanya diinspirasi oleh model ternama, Kendall Jenner. Kenapa Kendall? Model yang sedang naik daun ini memang sering tampil di publik tanpa menggunakan bra. Keindahan puting payudaranya itulah yang menarik perhatian sebagian wanita dan membuat mereka ingin memiliki puting yang serupa.



Dilansir dari womenshealthmag.com, dokter bedah plastik, Norman Rowe, menyebutkan, banyak wanita yang mendatangi kliniknya untuk melakukan operasi rekonstruksi puting payudara, agar bentuk, warna, dan tingkat kepadatannya sama seperti Kendall. Wow, inspirasi tren kecantikan yang luar biasa ya!



Namun berbicara tentang dampaknya, tren filler puting payudara ini memiliki efek samping terhadap kesehatan yang tidak boleh dianggap sebelah mata, lho. Simak yuk penjelasan lengkapnya sebelum latah mengikuti tren ini.

Baca juga: Kenali Untung Rugi Bedah Plastik



Prosedur Filler Puting Payudara

Berdasarkan informasi dari sebuah klinik bedah kecantikan di Jakarta via deminne.com, pada umumnya, baik pria maupun wanita bisa melakukan operasi puting payudara. Para pasien yang menjalani prosedur ini mengaku, mereka ingin memperindah dan memperbaiki  payudara agar terlihat lebih proposional. Operasi filler payudara ini bisa dilakukan sebagai tindakan bedah plastik tunggal atau dikombinasikan dengan operasi payudara lainnya.



Ada 2 keluhan yang biasanya dimiliki oleh wanita terkait bentuk puting payudaranya.

  1. Bentuk puting payudara yang masuk (inverted nipple).

  2. Puting susu yang berukuran terlalu besar.



Dengan melakukan operasi, ukuran puting payudara sebelah kanan dan sebelah kiri dapat dibuat lebih simetris. Tak jarang setelah menerima tindakan suntik filler pada puting payudara, ada wanita yang juga ingin mengoperasi ukuran diameter aerola payudara yang relatif besar dan lebar. Uniknya, pasien pria yang melakukan operasi ini biasanya juga meminta dilakukan operasi gynecomastia, yaitu operasi sedot lemak di area dada, agar penampilannya semakin maskulin.



Berikut rincian informasi yang perlu diketahui tentang filler puting payudara.

  • Siapkan biaya sekitar 10-12 juta rupiah untuk melakukan operasi rekonstruksi puting payudara atau aerola.

  • Dibutuhkan waktu sekitar 1-2 jam per tindakan.

  • Pasien akan mendapatkan anestesi lokal.

  • Untuk mempersiapakan operasi ini, pasien harus dalam kondisi sehat dan stabil. Selain itu, sekitar 1 minggu sebelum tindakan operasi, pasien diharuskan untuk berhenti merokok serta stop mengonsumsi minuman beralkohol, jamu, dan vitamin.

  • Pasien akan mengalami bengkak, lebam, dan nyeri pasca-operasi sekitar 5 hari.

  • Puncak bengkak akan terjadi pada hari ke-3 hingga hari ke-5. Bengkak yang dialami akan menyusut dan membaik sekitar 3 minggu setelah tindakan operasi.

  • Kondisi kesehatan payudara pasien akan kembali normal 3 bulan kemudian.



Alasan Pria dan Wanita Melakukan Operasi Puting Payudara

Sebagian wanita cenderung merasa terganggu dengan kondisi puting payudara yang tidak proposional serta areola dianggap terlalu besar. Karena itu, mereka membutuhkan operasi yang hasilnya bersifat permanen ini.



Sementara pada pria, banyak yang merasa malu dan tidak percaya diri bila harus tampil telanjang dada ketika berenang atau saat mengganti pakaian di depan umum. Operasi penyesuaian bentuk puting dan areola ini membuat bentuk payudara atau dada terlihat lebih menarik dari segi estetika, sehingga meningkatkan kepercayaan diri.

Baca juga: Berminat Melakukan Veneer Gigi? Kenali Dulu Dampaknya terhadap Kesehatan!



Dampak dari Operasi Puting Payudara

Ada sejumlah risiko yang harus dipersiapkan bagi pria dan wanita yang ingin melakukan operasi rekonstruksi puting payudara. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Perdarahan yang berkelanjutan.

  • Lamanya masa penyembuhan serta kondisi yang memburuk.

  • Hasil operasi yang tidak seimbang.

  • Berubahnya sensitivitas pada area puting susu atau areola.

  • Kemungkinan besar, tindakan penyuntikan filler pada puting susu dan areola akan memengaruhi kemampuan untuk menyusui.



Penurunan sensasi seksual payudara serta pengaruhnya saat menyusui merupakan dua efek samping yang harus diwaspadai dari operasi ini. Menurut pakar kesehatan Jennifer Wider, MD., tindakan bedah plastik ini dapat memengaruhi kemampuan menyusui, terutama jika terjadi infeksi dan peradangan.



Ironisnya, tak sedikit wanita yang melaporkan berkurangnya sensasi di area puting payudara setelah melakukan operasi rekonstruksi. Opini yang disampaikan Jennifer turut diamini oleh Darren M. Smith, dokter bedah plastik yang berbasis di New York City. 



Menurut Darren, filler sangat berisiko merusak struktur jaringan pada puting payudara. Sebagaimana kita ketahui, puting merupakan bagian paling sensitif dan memiliki banyak saraf. “Filler bisa saja menyumbat saluran air susu atau menghambat suplai darah ke puting. Pada akhirnya, hal ini bisa mengganggu proses menyusui, sensasi seksual, bahkan merusak puting," imbuh Darren.



Tentunya, setiap tindakan bedah plastik menuai konsekuensi. Sekarang tinggal yang Kamu yang menentukan apakah tren kecantikan ini layak diikuti atau tidak. (TA/AS)

Baca juga: Ini Dia Kandungan dan Manfaat Gel Aloe Vera yang Lagi Tren!