Tahun ini, tema peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember adalah “Know your status”. UNAIDS, organisasi WHO yang khusus menangani HIV/AIDS, menekankan semua orang yang berisiko untuk melakukan tes HIV segera. Deteksi dini yang gencar dikampanyekan pada mereka yang berisiko HIV/AIDS berhasil membawa kemajuan yang signifikan.

 

Dilansir dari unaids.org, sejak kampanye ini dimulai 1988, kini tiga dari empat pengidap HIV sudah diketahui statusnya. Namun, jalan untuk menanggulangi HIV/AIDS, menurut UNAIDS, masih sangat panjang. Target yang harus dipenuhi adalah menjaring sebanyak-banyaknya para penyandang HIV yang belum terdeteksi, kemudian memastikan mereka mendapatkan perawatan yang benar.

 

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar HIV
 

Apa sih manfaat penderita tahu status mereka sebagai penyandang HIV? Tujuan utamanya adalah mereka akan rutin minum obat dan lebih berhati-hati dalam perilaku yang berisiko, sehingga tidak menularkan virus HIV kepada orang lain. Sayangnya, masih banyak hambatan untuk mendorong penyandang HIV melakukan tes dan mengakui dirinya adalah pengidap HIV. Inilah beberapa di antaranya.

 

Menuju Target 90-90-90

WHO dan UNAIDS memiliki terget besar terkait HIV/AIDS, yang disebut target 90-90-90, yaitu di tahun 2020, 90% penyandang HIV tahu status mereka. Kemudian, 90% penyandang HIV yang sudah terdeteksi diharapkan mendapatkan terapi antiretroviral (ARV) rutin, dan 90% yang menerima terapi ARV rutin akan mengalami status bebas virus (virus supression).

 

Sayangnya, banyak hambatan untuk melakukan tes HIV yang sampai sekarang masih saja terjadi. Stigma dan diskriminasi dari masyarakat masih menghalangi para pengidap HIV untuk melakukan tes. Dilansir dari avert.org, sebagian orang dengan HIV mengakui, saat-saat harus melakukan tes adalah salah satu pengalaman paling sulit dalam hidup. Bagi sebagian penyandang HIV, ada rasa takut, sedih, bahkan marah karena menganggap HIV akan mengubah hidup mereka selamanya.

 

Baca juga: Hari Aids Sedunia: Yuk, Cegah Penularan HIV Melalui Metode PPIA!
 

Kebanyakan menjalani tes HIV setelah muncul gejala-gejala penyakit akibat daya tahan tubuh yang mulai tidak berfungsi. Padahal, HIV bukan penghalang bagi penderita untuk sehat dan produktif. Perawatan dan dukungan yang tepat dapat menempatkan penyandang HIV hidup normal layaknya orang tanpa HIV.

 

Pilihan Tes HIV yang Nyaman

Tes HIV dianjurkan bagi siapa saja yang berisiko tertular, misalnya sering berganti-ganti pasangan, melakukan hubungan seksual dengan sesama pria, ibu rumah tangga yang memiliki suami berisiko, atau pengguna narkoba suntik dengan jarum digunakan bergantian. Jika Kamu atau orang terdekat termasuk salah satu dari kelompok yang berisiko, sebaiknya lakukan tes HIV sekarang juga.

 

Layanan tes HIV dan konseling kini lebih populer disebut VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes HIV saat ini bisa dilakukan dengan nyaman. WHO sudah mengembangkan metode pengujian sendiri, yakni pengujian berbasis komunitas dan pengujian multipenyakit yang akan membantu penyandang HIV menjalani tes dan deteksi dini.

 

Baca juga: Inilah Syarat Pemberian ASI bagi Ibu dengan HIV

 

1. Tes sendiri di rumah

Kini sudah ada tes HIV yang bisa digunakan sendiri di rumah. Alat tes ini banyak dijual secara online. Jika hasilnya positif HIV, Kamu harus memastikannya lagi di klinik atau dokter untuk menjalani tes yang lebih akurat.

 

2. Di klinik atau rumah sakit

Semua rumah sakit menyediakan tes HIV. Jika rumah sakit atau klinik tersebut tergabung dalam organisasi pencegahan HIV, maka tidak akan dikenai biaya sepeser pun ketika menjalani tes, alias gratis.

 

3. Yayasan atau LSM HIV/AIDS

Bila Kamu tinggal di Jakarta, Kamu bisa melakukan tes HIV di Yayasan Angsa Merah yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Karena mendapat subsidi dari pemerintah, biaya untuk tes HIV di sana jauh lebih murah.

 

4. Unit Carlo RS St Carolus

Rumah Sakit St Carolus memiliki unit Carlo, yang khusus melayani tes dan konseling HIV. Kerahasiaan Kamu terjaga di sana, sehingga Kamu atau pasangan tetap nyaman selama menjalani tes.

 

5. Klinik Globalindo

Klinik Globalindo merupakan klinik utama berlisensi, yang berlokasi di Jalan Guntur No 44 Setiabudi, Jakarta Selatan, dengan spesialisasi pelayanan di bidang HIV dan IMS (Infeksi Menular Seksual).

 

Kini tidak ada alasan jika Kamu atau orang terdekat Kamu memiliki risiko tertular HIV. Segera cek, ya! Karena semakin dini HIV terdeteksi, pengobatan bisa diberikan sejak awal sehingga peluang virus tidak terdeteksi cukup tinggi. (AY/AS)