Apakah Geng Sehat pernah pergi ke rumah sakit, klinik, laboratorium, atau penyedia jasa kesehatan lainnya, kemudian ditanyai nama dan tanggal lahir sebelum melakukan prosedur kesehatan?

 

Sebagai seorang apoteker yang bekerja di rumah sakit, saya juga sering menanyakan nama dan tanggal lahir pasien sebelum menyerahkan dan menjelaskan terapi obat kepada pasien. Tak jarang, saya menemui pasien yang mengeluh soal ini. Beberapa pasien merasa kesal karena terus-menerus ditanyai nama dan identitas lain oleh dokter, perawat, apoteker, serta yang lainnya.

 

Gengs, percayalah, para petugas kesehatan melakukan hal tersebut bukan hanya sekadar iseng belaka, kok! Justru hal itu dilakukan untuk memastikan keselamatan Kamu sebagai pasien. Penasaran apa hubungannya antara penanyaan nama dengan keselamatan pasien? Ini dia ulasannya!

Baca juga: Merekam Gambar atau Video Saat di Rumah Sakit, Bolehkah?

 

Apa itu keselamatan pasien?

Sebelumnya, saya ingin mengajak Geng Sehat untuk mengenal salah satu hal terpenting dalam kegiatan pelayanan kesehatan, yakni keselamatan pasien alias patient safetyPatient safety didefinisikan oleh World Health Organisation (WHO) sebagai ‘tidak terjadinya bahaya yang dapat dicegah kepada pasien, serta tercapainya tingkat risiko yang paling minimal terhadap bahaya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan’.

 

Jadi secara sederhana, keselamatan pasien dapat diartikan sebagai pencegahan terjadinya bahaya kepada pasien. Ada beberapa poin yang menjadi fokus utama dalam mewujudkan keselamatan pasien. Salah satunya adalah ketepatan identifikasi pasien!

 

Mengapa identifikasi pasien penting dalam menjamin keselamatan pasien?

Tahukah Kamu bahwa kesalahan identifikasi pasien dapat menyebabkan insiden yang membahayakan seseorang? Bayangkan jika Kamu adalah seorang pasien di rumah sakit yang memiliki pasien ratusan hingga ribuan orang. Kamu mendapatkan obat untuk penyakit demam tifoid, sementara di sebelah kamarmu ada seorang pasien yang dirawat dan menerima terapi obat untuk penyakit jantung yang dideritanya.

 

Jika tidak dilakukan proses identifikasi pasien dengan benar, bukan tidak mungkin obat jantung yang seharusnya dikirim untuk pasien di kamar sebelah justru akan kamu minum. Dan efeknya tentu merugikan Kamu. yang sama sekali tidak membutuhkan obat tersebut. Atau ekstremnya, Kamu akan dibawa ke ruangan operasi untuk tindakan pemasangan ring jantung, yang seharusnya dilakukan untuk pasien di sebelahmu.

 

Yup, salah mengidentifikasi pasien dapat menyebabkan kesalahan prosedur, pemberian obat dan transfusi, serta pengambilan dan pemrosesan sampel, seperti sampel darah atau urine. Bahkan untuk kasus yang ekstrem, dapat menyebabkan seorang bayi yang baru dilahirkan pulang ke keluarga yang salah!

 

Ih, seram sekali ya, Gengs! Namun, tenang saja. Kabar baiknya adalah kesalahan-kesalahan semacam itu dapat dicegah dengan berbagai intervensi dan strategi, untuk mewujudkan ketepatan identifikasi pasien!

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan saat Berjaga di Rumah Sakit

 

Digunakan minimal dua hal untuk mengidentifikasi pasien

Salah satu cara yang umum digunakan untuk mengidentifikasi pasien adalah menanyakan minimal dua hal yang berkaitan dengan identitas pasien. Biasanya, yang digunakan adalah nama dan tanggal lahir. Para pekerja kesehatan akan secara aktif menanyakan nama dan tanggal lahir kepada pasien.

 

Ingat, hal ini dilakukan dengan menggunakan pertanyaan aktif. Jadi bukannya menanyakan, "Bapak, nama Bapak adalah Bapak Ahmad Sabar yang lahir tanggal 1 Januari 1980, kan?" Para petugas kesehatan akan mengajukan pertanyaan, "Bapak, boleh tolong sebutkan nama lengkap dan tanggal lahir Bapak?"

 

Mengapa harus pertanyaan aktif? Hal ini dimaksudkan agar pasien sendiri yang memberikan keterangan, sehingga kebenaran dapat lebih dipercaya. Pasalnya, bisa saja pasien hanya asal mengiyakan jika petugas kesehatan bertanya dengan pertanyaan pasif semacam ‘Nama bapak adalah bapak Ahmad, kan?’

 

Lalu bagaimana dengan pasien yang tidak dapat berbicara, yang tidak sadar, atau dalam kondisi terbius? Tentunya mereka tidak bisa secara aktif menyebutkan nama dan tanggal lahir mereka. Nah, untuk kondisi pasien-pasien ini, yang akan menjadi rujukan untuk identifikasi pasien adalah gelang identitas yang dipasang di tangan mereka.

 

Kemudian seperti yang sudah disebutkan di atas, ada minimal dua identitas pasien yang harus dipastikan. Jadi, tidak hanya nama saja. Sebab, bisa saja ada dua pasien yang memiliki nama yang sama, bahkan nama lengkapnya pun sama persis!

 

Baca juga: Ini Alasan Rumah Sakit Larang Anak Ikut Jenguk Pasien

 

Saya pernah mengalami suatu kondisi dalam satu bangsal perawatan yang terdiri dari sekitar 40 tempat tidur, ada lima orang pasien yang bernama Ahmad. Bahkan saya pernah pula menjumpai dua pasien berbeda yang sama-sama memiliki nama lengkap Purnama Wati dalam satu hari!

 

Identitas kedua selain nama yang biasanya digunakan dalam identifikasi pasien adalah tanggal lahir. Untuk kepentingan internal antar departemen yang ada di suatu rumah sakit, juga akan ditanyakan identitas berupa nomor rekam medis pasien.

 

Satu hal yang pasti, nomor kamar tidur pasien tidak boleh digunakan untuk mengidentifikasi pasien. Karena di suatu rumah sakit yang sibuk, pergantian pasien dapat terjadi cepat sekali. Penggunaan nomor kamar untuk mengidentifikasi pasien akan rawan sekali menimbulkan kesalahan medis.

 

Pasien perlu berperan aktif demi keselamatannya sendiri

Seperti yang sudah saya paparkan di atas, bentuk pertanyaan yang akan diajukan untuk mengidentifikasi pasien adalah pertanyaan aktif. Itu sebabnya, seorang pasien mungkin dapat menerima pertanyaan yang sama hingga puluhan kali dalam sehari. Baik itu sebelum pemeriksaan dokter, perawat menyuntikkan obat, petugas laboratorium mengambil sampel darah, dilakukan transfusi darah, dilakukan X-ray, dan lain-lain.

 

Petugas medis dalam sehari dapat bersinggungan dengan puluhan bahkan ratusan pasien. Tentunya sebagai manusia biasa, mereka tidak dapat mengingat satu persatu detail pasien yang ditangani. Ditambah pula dengan fakta bahwa pekerja medis bekerja dengan sistem shift. Perawat yang menanganimu di pagi hari akan berbeda dengan yang merawatmu di malam hari.

 

Oleh sebab itulah, peran aktif pasien sangat diperlukan untuk keselamatan pasien itu sendiri. Menanyakan nama dan tanggal lahir pasien adalah hal yang dilakukan petugas medis untuk memastikan bahwa pemeriksaan yang dilakukan, serta obat dan terapi lain yang diberikan ditujukan kepada pasien yang tepat. Alhasil, pasien pun terhindar dari bahaya kesalahan medis yang disebabkan oleh kesalahan identifikasi pasien.

 

Nah, sekarang Kamu sudah tahu kan alasan mengapa selama di rumah sakit akan sering sekali ditanyakan nama lengkap dan tanggal lahir? Setelah ini, jangan kesal atau marah lagi ya jika hal itu ditanyakan kepadamu! Semuanya demi keamanan dirimu sendiri, kok! Salam sehat!