Jika berbicara mengenai kebiasaan mengisap jari, tentu yang ada dalam pikiran Geng Sehat adalah bayi ataupun anak-anak yang melakukannya. Ya, mengisap jari merupakan salah satu bentuk refleks alami yang umum dilakukan oleh bayi dan balita guna mengeksplorasi lingkungan di sekitar mereka.

 

Namun bagaimana ya jika kebiasaan ini justru dilakukan oleh orang dewasa, yang tak lain adalah penyanyi terkenal Rihanna? Apakah hal ini masih bisa dikatakan normal? Yuk, simak lebih jelasnya melalui ulasan berikut ini!

 

Baca juga: Si Kecil Mengisap Jari, Wajarkah?

 

Rihanna Bukan Satu-satunya

Meski kebiasaan pelantun lagu Umbrella ini terdengar aneh, nyatanya Rihanna bukan satu-satunya orang dewasa yang memiliki kebiasaan ini lho, Gengs. Sebuah survei yang dilakukan oleh badan kesehatan di London menemukan bahwa setidaknya ada sekitar 12% orang dewasa yang masih  melakukan kebiasaan masa kecil ini.

 

Berdasarkan hasil survei tersebut, kebiasaan mengisap jempol yang terbawa hingga dewasa ternyata disebabkan oleh adanya naluri untuk bertahan hidup dan tanpa disadari memberikan kenyamanan tersendiri. Pernyataan ini juga disetujui oleh Sandra Trebinskid dari Hypnotherapy Centre di Windsor, Berkshire. “Kebiasaan mengisap jempol bisa memberikan rasa nyaman secara emosional pada saat seseorang dilanda stres,” ujarnya seperti dikutip dari situs Daily Mail.

 

Baca juga: Berminat Mencoba Veneer Gigi? Kenali Dulu Dampaknya terhadap Kesehatan!

 

 

Kebiasaan Ini Bisa Menjadi Hal yang Memalukan

Meski tak sedikit orang dewasa yang melakukannya, tetap saja kebiasaan ini cukup memalukan jika diketahui oleh orang lain. Tak heran jika orang-orang tersebut mencari bantuan psikologis atau terapis untuk menghentikan kebiasaan mengisap jari.

 

“Banyak yang mengatakan jika mengisap jempol adalah pereda stres, baik itu di tempat kerja maupun saat sedang ujian. Namun, mereka akhirnya mencapai titik kritis dan ingin berhenti,” ungkap Sandra. Tak hanya itu, beberapa orang yang datang kepada Sandra juga mengaku ingin menghentikan kebiasaan ini agar tidak terlihat buruk di hadapan lawan jenisnya.

 

Baca juga: Si Kecil Mengisap Jari, Haruskah Mums Khawatir?

 

Bisa Berdampak pada Kesehatan Mulut

Tak hanya menjadi hal yang memalukan, kebiasaan mengisap jari ternyata juga bisa memberikan masalah yang lebih serius bagi kesehatan mulut, terlebih jika dilakukan hingga usia dewasa. Dokter Preet Bhogal, ahli ortodontis dari Amerika Serikat, mengatakan bahwa kebiasaan mengisap jempol bisa merusak bentuk dan kondisi gigi, terutama gigi bagian bawah.

 

Ini karena jempol yang dimasukkan ke dalam mulut akan ditahan oleh gigi bawah. Gigi bawah perlahan-lahan akan bergerak mundur, sementara gigi bagian atas bergerak semakin maju. Apabila kebiasaan ini terus berlangsung, maka gigi bagian bawah dan atas tidak akan bertemu secara simetris, sehingga menimbulkan kesulitan saat mengunyah makanan.

 

Untuk memperbaiki kondisi gigi yang rusak akibat mengisap jempol, Preet menyarankan 2 solusi. Cara pertama yang termasuk sebagai quick solution adalah dengan menggunakan kawat gigi yang bisa dicopot-pasang selama beberapa bulan. Sedangkan cara kedua adalah dengan memakai kawat gigi permanen dengan frekuensi waktu tergantung pada seberapa parah kondisi gigi.

 

Sebaiknya, jangan menganggap enteng permasalahan gigi seperti ini. Karena jika didiamkan dan tidak segera ditangani, kondisi gigi bisa semakin memburuk. Apalagi jika kebiasaan mengisap jari tidak kunjung hilang. Konstruksi gigi depan yang semakin maju lama-kelamaan akan mengganggu penampilan.

 

Kebiasaan mengisap jari memang merupakan refleks alami yang dimiliki seseorang sejak kecil. Namun, jangan biarkan kebiasaan tersebut membayangimu hingga dewasa. Karena selain memalukan, kebiasaan mengisap jari yang berlangsung hingga dewasa bisa menimbulkan dampak negatif pada kondisi gigimu. (BAG/AS)

 

Baca juga: Cara Memutihkan Gigi secara Aman dan Alami

 

Gigi Sensitif -GueSehat.com