Gempa dan tsunami Palu pada Jumat, 28 September lalu menyisakan sangat banyak cerita dari para korban bencana alam ini. Salah satunya kisah Fitri, yang saat gempa berlansung sedang berada di tempat dia menginap, yaitu Hotel Roa-Roa. Perempuan berusia 25 tahun ini ditemukan dalam keadaan masih hidup, setelah tiga hari berada di reruntuhan bangunan hotel.

 

Menurut berita, Tim SAR menemukan Fitri dalam keadaan selamat, dalam posisi di bawah tempat tidur yang tertimpa beton. Berangkat dari kisah Fitri ini, ada pelajaran yang bisa kita ambil, untuk menyelamatkan diri ketika gempa berlangsung. Pasalnya, tidak seperti bencana alam lainnya, gempa bumi bisa terjadi kapan saja dan tanpa ada pertanda sebelumnya. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk bisa mempersiapkan diri kapan saja bencana tersebut melanda.

 

Apa saja yang seharusnya dilakukan ketika gempa terjadi dan kita berada di dalam ruangan? Perabotan apa saja yang bisa digunakan untuk melindungi diri? Berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Jangan Panik, Ikuti Langkah Ini Saat Terjadi Gempa!

 

Jika Kamu Berada di Dalam Rumah atau Gedung

Dikutip dari portal Lifehacker, rata-rata gempa bumi itu berlangsung hanya hitungan detik. Gempa bumi berskala besar sekalipun biasanya paling lama berlangsung selama 30 detik. Itu artinya, Kamu harus bertindak cepat untuk menyelamatkan diri.

 

Menurut Department of Homeland Security's Ready, yang pertama kali harus dilakukan adalah langsung meringkukkan badan di lantai, bukannya lari ke luar. Langkah ini mencegah agar Kamu tidak terjatuh dan terlempar akibat guncangan gempa atau terkena dampak dari barang-barang yang jatuh. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kebanyakan kematian dan luka-luka disebabkan oleh gempa bumi itu akibat tertimpa perabotan, seperti TV, lampu, kaca, atau rak buku.

 

 

Baca juga: Mengapa Pusing saat Terjadi Gempa?

 

Untuk melindungi diri, sebaiknya Kamu tidak sekadar meringkukkan badan di lantai. Setelah duduk, lindungi kepala dan lehermu dengan lengan, kemudian cari perabotan terdekat yang bisa digunakan untuk berlindung di bawahnya. Contoh perabotan yang bisa Kamu gunakan adalah meja, tempat tidur, atau kursi. Berlindunglah di bawah perabotan-perabotan tersebut dalam posisi meringkuk.

 

Untuk penyintas disabilitas yang menggunakan kursi roda, kunci rodanya, kemudian ringkukkan badan. Gunakan juga tangan untuk melindungi leher dan kepala. Diamlah dan tunggu sampai guncangannya selesai.

 

Para ahli juga merekomendasikan agar tidak berdiri di pintu ketika gempa terjadi. Pintu tidak bisa melindungi Kamu dari runtuhan perabotan lainnya. Jadi, jauh lebih aman berlindung di bawah meja atau kolong tempat tidur.

 

Prosedur di atas kurang lebih sama dan bisa diaplikasikan jika Kamu berada di ruangan selain rumah ketika terjadi gempa, seperti di kantor atau mal. Kalau Kamu sedang berada di stadium atau bioskop ketika gempa terjadi, tetaplah berada di tempat duduk dan lindungi kepala dan leher menggunakan tangan. Jangan keluar sebelum guncangannya selesai.

 

Baca juga: Pentingnya Mempersiapkan Anak dalam Menghadapi Bencana Alam

 

Ketika terjadi gempa bumi, jangan panik. Ikuti langkah-langkah di atas, yang sudah menjadi rekomendasi ahli dan organisasi resmi. Gunakan perabotan-perabotan yang sudah disebutkan di atas untuk berlindung

 

Apa yang harus dilakukan setelah gempa? Tunggulah beberapa saat sebelum bergerak. Perhatikan keadaan sekitar, khususnya bagian atas dimana Kamu berlindung. Pastikan tidak ada hal yang berisiko jatuh dan menimpamu. Pasalnya, gempa bumi berskala besar biasanya selalu menyebabkan struktur bangunan jadi rapuh, sehingga mudah runtuh.

 

Menurut State of California Department of Conservation, Kamu juga harus mewaspadai bau gas, kerusakan kabel listrik, dan hal-hal lain yang berisiko menimbulkan kebakaran. Dengan teknik berlindung ini, diharapkan dapat meminimalisir jatuhnya korban saat gempa terjadi. (UH/AY) 

 

Cara Berlindung dari Gempa