Tren penggunaan plastik terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, masyarakat Indonesia menggunakan sekitar 9,8 miliar kantong plastik. Lalu, bagaimana ya agar meminimalkan penggunaan plastik?

 

“Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Hasanuddin dan UC Davis tahun 2015 membuktikan bahwa 18% ikan dan 55% spesies yang dijual di Pasar Ikan Paotere, Makassar, mengandung partikel plastik berukuran 0,1 hingga 1,6 mm,” ujar Urban People Power Campaigner Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi.



Sebagian besar sampah plastik tidak didaur ulang. Dikutip dari laman ScienceAdvances, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa 91% plastik di dunia belum didaur ulang. Jumlah tersebut, menurut World Economic Forum, setara dengan satu truk berisi plastik dibuang ke lautan setiap menitnya. Akibatnya, sampah plastik berakhir di tempat pembuangan akhir, sungai, hingga lautan.

Baca juga: Yuk, Kurangi Bahaya Kantong Plastik!

 

Namun, daur ulang bukanlah jawaban bagi permasalahan sampah plastik. Mengurangi penggunaan plastik merupakan solusi yang utama. Oleh karena itu, perubahan gaya hidup, khususnya di masyarakat perkotaan, menjadi target kampanye #PantangPlastik dari Greenpeace ini, Gengs.

 

“Kampanye #PantangPlastik fokus pada reduce atau mengurangi pemakaian, bukan pada recycle atau daur ulang. Tingkat daur ulang di Tiongkok mencapai 25%, tetapi Tiongkok tetap menjadi negara dengan sampah terbanyak di dunia,” jelas Muharram saat berbicara di workshop "Less is More" bersama Segara Naturals di Senopati, Jakarta (11/8).

 

“Saya senang menyelam dan berselancar. Seharusnya saya menikmati alam Indonesia, tetapi malah melihat banyak sekali sampah plastik di lautan. Hal inilah yang menjadi salah satu dorongan bagi saya untuk memulai Segara Naturals dengan kemasan yang meminimalkan plastik,” ujar Founder Segara Naturals Christine Pan. 

 

Seperti yang diketahui, plastik memang masih banyak digunakan sebagai tempat penyimpanan, pembungkus, atau sebagai kemasan dari berbagai produk yang beredar di pasaran saat ini. Atas dasar itulah, Segara Naturals memproduksi berbagai produk, mulai dari sabun hingga antiserangga, dengan menggunakan kaca atau kaleng untuk tempat penyimpanan produk yang dipasarkannya.

 

Meminimalkan penggunaan plastik bisa dilakukan dengan tidak menggunakan produk berkemasan plastik dan mulai membuat atau menggunakan produk dari bahan alami. Dengan membuat sendiri, kita tidak menyumbang sampah plastik baru.

Baca juga: 7 Tanda Segitiga pada Botol Minum Plastik

 


Lalu, Bagaimana Cara Meminimalkan Penggunaan Plastik Ini?

Berikut cara yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan penggunaan plastik di sekitar kita:

  • Menggunakan dan selalu membawa sedotan yang dapat digunakan kembali. Dikutip dari 4ocean.com, 500 juta sedotan plastik digunakan setiap harinya nih, Gengs. Untuk mengurangi sampah plastik ini, mulailah untuk selalu membawa dan menggunakan stainless straw yang bisa Kamu gunakan berkali-kali.
  • Selalu bawa tas belanjaan sendiri. Lebih dari 1 juta tas sudah digunakan setiap tahunnya. Namun, angka ini masih kalah jauh dengan angka produksi plastik yang mencapai 500 triliun. Kamu tentu tidak mau bukan sampah plastik kian meningkat? Oleh karena itu, mulailah membawa tas belanjaan sendiri yang terbuat dari katun ataupun rotan.
  • Selalu membawa botol minum sendiri. Untuk mengurangi sampah botol atau gelas plastik, lebih baik Kamu membawa botol minum sendiri.
  • Menghindari membeli makanan dengan kemasan plastik. Seperti yang diketahui, camilan atau makanan yang ada di pasaran rata-rata menggunakan plastik untuk kemasannya. Untuk menghindari sampah plastik, Kamu bisa membeli makanan atau camilan secara refill dengan membawa tempat penyimpanan sendiri nih, Gengs.
  • Mengganti sikat gigi plastik. Sikat gigi yang biasa kita gunakan berbahan dasar plastik. Nah, untuk meminimalkan penggunaan plastik, kita bisa menggantinya dengan sikat gigi yang berangka bambu ataupun besi.
  • Menghindari produk kosmetik yang mengandung microbeads atau mikroplastik. Tahukah Kamu kalau beberapa produk kosmetik, seperti scrub, menggunakan microbeads atau mikroplastik? Microbeads merupakan butiran kecil plastik yang berukuran 5 mm atau lebih kecil lagi, dan digunakan untuk mengelupas sel-sel kulit mati. Meski kecil, namun microbeads tetaplah plastik. Oleh karena itu, saat membeli produk kosmetik, pastikan tidak mengandung microbeads ya, Gengs!
  • Gunakan pencukur bulu dengan logam. Gantikan pencukur bulu plastik yang biasa Kamu gunakan dengan rangka logam. Dengan begitu, Kamu bisa meminimalkan penggunaan plastik.
  • Gunakan peralatan dari bahan selain plastik. Entah itu gantungan, jemuran, atau apapun dapat dibuat dari plastik. Jika ada bahan lain, pilihlah peralatan sejenis yang tidak menggunakan bahan plastik.
Baca juga: Hati-hati, Jangan Gunakan Kantong Plastik Hitam Sebagai Pembungkus Makanan!

 

Selalu pikirkan kembali saat membeli atau menggunakan sesuatu, apalagi kalau itu terbuat dari plastik. Dengan meminimalkan penggunaan plastik, kita dapat menyelamatkan bumi dan seluruh ekosistemnya dari bahaya sampah plastik. (TI/AS)