Saat ini, pilihan orang tua untuk menitipkan anak semakin beragam. Mulai dari memercayakan anak di bawah pengawasan orang tua, merekrut pengasuh, hingga menitipkan anak di daycare. Di antara opsi-opsi tersebut, manakah pilihan yang paling cocok untuk si Kecil? 

 

Untuk menentukan hal ini, Mums harus memastikan kualitas pengasuhan yang ingin diberikan kepada anak. Secara umum, sangat penting bagi Mums untuk memahami sifat, kesukaan, kegemaran, kesehatan, dan perilaku Si Kecil. Misalnya, bayi di bawah usia setahun membutuhkan orang yang sangat telaten untuk menggendong dan merawat semua keperluannya. Sedangkan anak yang lebih besar, memerlukan fasilitas pengasuhan yang menyediakan permainan edukatif, interaksi dengan anak sebaya, dan cara pembelajaran yang memuaskan rasa ingin tahunya.

 

Dilansir dari duniasehat.net, setiap keluarga memiliki nilai dan kebutuhan emosional tersendiri. Ada orang tua yang lebih nyaman ketika anaknya diasuh oleh keluarga atau orang kepercayaan di rumah sendiri. Ada juga orang tua yang lebih nyaman ketika anak dititipkan ke lembaga penitipan anak berskala rumahan maupun profesional. Yuk, telusuri penjelasan berikut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan antara pengasuh dan daycare!

 

Baca juga: Cerita Unik Pengasuhan Anak dari Seluruh Dunia 

 

Memiliki Pengasuh di Rumah

Orang tua yang kurang menyukai lingkungan dan kegiatan yang ditawarkan oleh tempat penitipan anak, pasti cenderung memilih untuk mempekerjakan pengasuh, agar anak tetap familier dengan situasi di rumah. Berbagai manfaat dengan hadirnya pengasuh di rumah antara lain:

  • Biaya yang dibutuhkan untuk menggaji pengasuh biasanya lebih murah daripada biaya institusi daycare profesional.
  • Karena si Kecil diasuh di lingkungan rumah, maka jauh lebih sedikit melakukan kontak fisik dengan orang lain. Si Kecil pun tidak terlalu berisiko terinfeksi bakteri dan virus yang berbahaya.
  • Jika si Kecil sudah memasuki usia sekolah, keberadaan pengasuh di rumah akan mempermudah pola rutinitas kesehariannya. Sepulang sekolah, si Kecil cukup diantar ke rumah oleh fasilitas jemputan sekolah. Setiba di rumah, ada pengasuh yang memastikan semua keperluannya.

 

Kekurangan

  • Jika standar keamanan di lingkungan rumah masih kurang memadai, Mums pasti mencemaskan keselamatan si Kecil.
  • Tidak semua pengasuh mengenyam pendidikan khusus dan berpengalaman mengasuh anak. Selain itu, kadang-kadang pengasuh memiliki prinsip pengasuhan anak yang berseberangan dengan pemikiran Mums.
  • Jika pengasuh sakit atau tidak bisa datang ke rumah, sulit untuk segera mencari penggantinya. Padahal, ada beberapa situasi pekerjaan yang tidak mungkin Mums tinggalkan.
 
Baca juga: Anak bermain Tanah? Ternyata Ada Manfaatnya untuk Kesehatan!

 

Menitipkan Anak di Daycare

Ada 2 tipe tempat penitipan anak atau yang lebih dikenal dengan daycare. Ada daycare berfasilitas lengkap, yang didirikan oleh organisasi atau perusahaan besar. Lalu, ada pula daycare rumahan yang didirikan oleh perseorangan. Untuk tipe daycare yang terakhir, Mums harus lebih jeli untuk mengecek standar keamanannya, agar bisa berantisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak terduga selama menitipkan si Kecil di sana. Berikut kelebihan dan kekurangan menitipkan si Kecil di daycare:

 

Kelebihan

  • Pendirian daycare harus melewati standar perizinan tertentu, sehingga keamanan, kebersihan, dan program pendidikannya lebih terjamin.
  • Staf daycare pasti pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang dirancang khusus untuk perkembangan serta pertumbuhan bayi.
  • Selalu ada orang yang menjaga si Kecil. Karena banyak staf yang dikerahkan untuk mengurus anak di daycare, Mums tidak perlu bingung bila salah satu guru si Kecil sakit atau tidak masuk kerja.

 

Kekurangan 

  • Perhatian dan pengasuhan yang diterima oleh si Kecil tidak bisa maksimal. Hal ini disebakan banyaknya jumlah anak yang ditangani serta diawasi oleh pengasuh di daycare.
  • Bila waktu operasional daycare mengikuti jadwal sekolah, Mums harus mencari opsi lain untuk menitipkan si Kecil saat mereka tutup atau libur. Bayangkan bila tempat penitipan ini libur untuk jangka waktu yang cukup lama, sementara Mums harus tetap bekerja.
  • Biaya penitipan anak di daycare cenderung mahal. Masih sangat sedikit daycare yang disubsidi oleh pemerintah. 
  • Meningkatnya persentase infeksi pada anak-anak yang beraktivitas seharian di daycare. Si Kecil pun semakin berisiko terkena flu dan penyakit ringan.

 

Hal-hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Daycare

Mums, cermati terlebih dahulu beberapa ketentuan berikut sebelum mendaftarkan si Kecil di daycare:

  • Perizinan dan standar keamanan. Banyak daycare yang memiliki izin dari pemerintah, serta selalu dipantau kebersihan, kesehatan, dan keamanannya. Namun, terkadang tidak diawasi mutu pelayanannya. Beberapa daycare bahkan tidak memiliki peraturan tentang pemadam kebakaran dan sanitasi.
  • Staf yang sehat dan terlatih. Pimpinan daycare setidaknya harus memiliki gelar S1 di bidang studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sementara, seluruh staf harus memiliki pengalaman tentang perawatan bayi dan anak-anak. Seluruh staf juga harus lulus pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh. Mereka pun tidak pernah terlibat hal-hal yang melanggar hukum.
  • Jumlah anak yang ditangani oleh tiap guru atau staf. Idealnya, setiap guru menangani maksimal 3 anak. Jika setiap guru menangani anak lebih dari jumlah tersebut, dikhawatirkan ada anak yang harus menunggu lama sampai kebutuhannya dapat dipenuhi.
  • Pilihlah daycare yang cakupan penanganannya tidak terlalu besar. Terkadang, fasilitas daycare yang terlalu besar bisa jadi kurang terawasi dan terawat dengan baik bila tidak diimbangi dengan jumlah karyawan yang memadai. Selain itu, semakin banyak anak, semakin besar kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit. Pastikan pula jumlah ruang yang tersedia di sana. Harus ada jumlah ruang yang cukup agar anak-anak bisa nyaman beraktivitas. 
  • Sistem pemisahan yang tertib untuk setiap kelompok usia. Bayi tidak boleh disatukan dengan balita dan anak-anak yang berusia lebih besar.
  • Suasana yang ramah anak. Umumnya, sistem peraturan daycare yang baik mengizinkan orang tua untuk melakukan kunjungan mendadak. Jadi, Mums bisa mengamati langsung dan menyimpulkan secara akurat. Apakah anak-anak di sana tampak bermain dengan riang gembira? Lalu, apakah kegiatan belajar juga dilengkapi fasilitas buku, mainan, dan peralatan yang edukatif?
  • Pastikan anak-anak diberikan waktu istirahat yang cukup oleh pihak daycare. Mums bisa mengecek ruang tidur yang disediakan oleh daycare. Setiap anak harus mendapat area yang tenang untuk tidur di ranjang masing-masing.
  • Pastikan daycare memiliki standar kesehatan, kebersihan, serta kontrol nutrisi yang sangat baik. Tantangan terbesar dari menitipkan anak di daycare adalah Mums perlu berhati-hati terhadap potensi kuman yang ada di daycare. Layaknya institusi umum, daycare paling sering dilaporkan sebagai pusat penyebaran virus penyakit usus dan penyakit saluran pernapasan. Normalnya, daycare yang mengutamakan perlindungan terhadap kesehatan anak memiliki konsultan medis dan kebijakan yang tertulis.

 

Memercayakan anak kepada pengasuh sama baiknya dengan menitipkan anak di daycare. Pilihan ada di tangan Mums. Sesuaikan dengan pola pengasuhan yang Mums terapkan pada si Kecil. Perhatikan bila Si Kecil mulai menunjukkan gelagat tidak senang, perubahan kepribadian, atau mendadak rewel tidak beralasan. Jika terjadi hal seperti ini, periksalah rutinitas yang dilakukan anak di daycare atau saat bersama pengasuh di rumah. Selalu cermat dan waspada memilih penanganan yang terbaik untuk si Kecil ya, Mums! (TA/AS)

 
Baca juga: Mengembangkan Karakter Anak dengan Bermain