Sebagai masyarakat Indonesia, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan penyakit demam berdarah. Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini, telah lama menjadi penyakit epidemik di beberapa wilayah Indonesia.

 
Baca juga: 7 Fakta Menarik tentang Demam Berdarah Dengue



Kasus Demam Berdarah di Indonesia

Demam berdarah pertama kali mewabah di Indonesia, tepatnya di kota Surabaya, pada tahun 1968. Kasus tersebut telah merenggut jutaan nyawa. Hingga saat ini, kasus demam berdarah masih menjadi salah satu kasus penyakit yang serius.

 

Menurut data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus deman berdarah atau yang lebih sering disebut dengan DBD (Demam Berdarah Dengue) bersifat fluktuatif setiap tahunnya. Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes RI, pada 2014 menyebutkan, jumlah penderita mencapai 100.347 orang, dan 907 di antaranya meninggal.

 

Pada 2015, sebanyak 129.650 orang terkena DBD dan 1.071 mengalami kematian. Sedangkan di tahun 2016, sebanyak 202.314 penderita DBD dan 1.593 mengalami kematian. Di 2017, terhitung sejak Januari hingga Mei tercatat sebanyak 17.877 kasus, dengan angka kematian 115 kasus.

 

Angka kesakitan atau Incidence Rate (IR) di 34 provinsi di 2015 mencapai 50.75 per 100 ribu penduduk, dan IR di 2016 mencapai 78.85 per 100 ribu penduduk. Angka ini masih lebih tinggi dari target IR nasional, yaitu 49 per 100 ribu penduduk.



Penyebab Terjadinya Wabah Demam Berdarah

Seperti dikatakan sebelumnya, demam berdarah atau DBD sebenarnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh penularan virus Dengue. Virus ini umumnya dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyebaran penyakit ini sebenarnya bisa terjadi kapan saja. Namun menurut dokter spesialis penyakit tropik dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kenari Graha Medika, dr. Syaiful Biran SpPD-KPTI, penyakit DBD lebih sering terjadi saat akhir musim panas dan di awal musim hujan. Ini karena nyamuk Aedes pembawa virus Dengue senang tinggal serta berkembang biak di air yang bersih dan tenang, seperti pot atau tampungan berisi air.

 

Saat cuaca cerah, nyamuk akan bertelur di permukaan air bersih yang tenang. Nah, saat hujan, permukaan air akan semakin naik dan membuat telur-telur dari nyamuk Aedes yang ada di permukaan air menjadi menetas. “Wabah demam berdarah bisa terjadi karena 1 ekor nyamuk Aedes pembawa virus Dengue bisa mengigit lebih dari 1 orang,” ujar Syaiful.

 

Syaiful juga menambahkan bahwa virus Dengue sebenarnya terbagi menjadi 4 jenis serotype, yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Setiap jenis virus Dengue ini memiliki skala ‘keganasan’ yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri, menurut Syaiful, virus DEN-1 dan DEN-2 merupakan virus Dengue yang paling banyak ditemukan pada penderita demam berdarah.

 

Baca juga: 9 Gejala Penyakit Demam Berdarah

 

Gejala Demam Berdarah

Terkait gejala yang timbul saat seseorang terinfeksi virus Dengue, Syaiful mengatakan bahwa gejala yang timbul hampir sama seperti saat seseorang terinfeksi virus pada umumnya, yaitu demam tinggi, pusing, sakit atau pegal di seluruh tubuh, sakit kepala, mual dan muntah, hingga tidak nafsu makan.

 

Namun jika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada penderita demam berdarah, maka biasanya akan ditemukan tanda-tanda lain, seperti adanya pembesaran hati, tanda-tanda pendarahan seperti bintik-bintik merah, hingga mimisan.

 

Karena gejala yang timbul hampir mirip dengan gejala infeksi virus biasa, seperti pusing dan demam, tak heran banyak orang yang sering kali menganggap kondisi ini sepele. Padahal jika tidak segera ditangani, kondisi demam berdarah bisa berakibat fatal dan mengakibatkan kematian.

 

“Jika demam tinggi terjadi selama 2-3 hari dan tidak sembuh dengan obat, maka sebaiknya segera cek ke fasilitas kesehatan,” tambah Syaiful. Selanjutnya, jika hasil pemeriksaan darah ditemukan jumlah trombosit kurang dari 150.000, bahkan kurang dari 100.000, maka penderita harus segera diberikan perawatan yang lebih intensif di rumah sakit.

 

Pengobatan Demam Berdarah

Salah satu cara terbaik untuk menyembuhkan pasien demam berdarah adalah melalui terapi cairan. Terapi ini dilakukan dengan cara memasukkan banyak cairan, baik melalui cairan yang dikonsumsi oleh pasien maupun cairan dari infus ke dalam tubuh pasien. Cairan ini dibutuhkan untuk menjaga kekentalan darah. Pasalnya, apabila darah terlalu kental, maka trombosit dalam tubuh penderita akan semakin menurun.

 

Selain terapi cairan, Syaiful juga menambahkan bahwa mengonsumsi ekstrak daun jambu atau Psidium guajava juga bisa bermanfaat untuk meningkatkan trombosit penderita demam berdarah. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa ekstrak daun jambu telah terbukti memiliki efek mengurangi progresivitas perkembangan virus Dengue dalam tubuh. Jadi, diharapkan virus tidak berkembang semakin banyak. (BAG/AS)

 

Baca juga: Ikuti 10 Cara Mencegah Demam Berdarah Berikut!

 

Ibu Hamil Waspada Nyamuk - GueSehat.com