Keluhan gatal pada kulit sering kali memberikan gambaran khas yang mencerminkan penyebab dari gatal tersebut. Beberapa infeksi, seperti infeksi jamur, bakteri, virus, dan alergi, memiliki jenis lesi kulit yang khas. Jadi, dapat memudahkan para dokter memberikan obat yang tepat. Beberapa jenis infeksi kulit memiliki jenis obat yang sama sekali berlawanan, sehingga penyebabnya harus ditentukan dengan jelas dulu sebelum memulai terapi.

 

Salah satu infeksi yang sering dijumpai adalah infeksi jamur. Mungkin Geng Sehat cukup bingung, kok bisa sih kena infeksi jamur? Rasanya saya tidak sejorok itu deh! Namun, nyatanya berbagai keadaan kulit, seperti kulit lembap dan kurang higienis, dapat terjangkit infeksi jamur.

 

Hal ini juga didukung dengan cuaca panas di Indonesia yang menyebabkan Kamu mudah berkeringat. Infeksi jamur yang saya maksud di sini adalah infeksi jamur yang memberikan gejala di kulit, bukan infeksi jamur di alat kelamin, mulut, dan sebagainya.

 

Apa sih gejala dari infeksi jamur di kulit? Hal yang paling sering dikeluhkan adalah adanya rasa gatal pada area yang kemerahan tersebut. Namun, belum lama ini saya melihat pasien dengan infeksi jamur yang tidak memiliki keluhan gatal. Hanya saja infeksinya berupa lesi kemerahan yang menyebar di punggung. Rasanya seperti terbakar pada area kemerahan tersebut.  

Baca juga: Tanda Alergi pada Kulit Anak

 

Biasanya orang-orang yang terkena infeksi jamur memiliki riwayat kontak dengan sumber infeksi, misalnya dari hewan. Contoh pekerjaan yang berisiko antara lain orang yang bekerja di kebun, sawah, kebun binatang, dan dokter hewan. Beberapa atlet juga sering mengeluhkan hal ini, kemungkinan disebabkan oleh aktivitas mereka yang mengundang keringat dan membuat kulit lembap.

 

Jika Kamu memiliki lesi kulit kemerahan yang gatal, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter umum maupun dokter kulit memiliki kemampuan untuk mengenali jenis infeksi yang ada. Mengapa perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu? Hal ini disebabkan oleh miripnya gambaran infeksi kulit, tetapi pengobatannya sangatlah berbeda! Jika menggunakan obat yang salah, bisa-bisa menyebakan infeksi semakin meluas dan gatal.

 

But worry not, infeksi jamur di kulit seperti ini dapat sembuh, kok! Angka kesembuhan dari infeksi jamur berkisar dari 70-100%. Sebuah angka yang tinggi untuk mencapai angka kesembuhan, bukan? Kunci dari perawatan kulit dengan jamur adalah konsistensi dalam pemakaian obat. Pasalnya, durasi penggunaan obat memang cukup panjang pada infeksi jamur kulit.

Baca juga: Ini 5 Tanda Produk Skin Care yang Kamu Gunakan Tidak Cocok!

 

Sebelum memulai terapi, apabila infeksi jamur pada kulitmu tidak begitu spesifik, dokter dapat melakukan pemeriksaan dengan mengerok area kemerahan tersebut. Kemudian, akan dilihat gambaran sel kulit di bawah mikroskop. Dengan begitu, penyebab kemerahan pada kulit dapat lebih pasti disimpulkan. Namun tidak semua memerlukan pemeriksaan ini, kok! Beberapa gambaran yang khas dari jamur dapat disimpulkan dan langsung memulai pengobatan.

 

Biasanya, obat yang diberikan berupa jenis salep. Salep dioleskan di area kemerahan, dengan batas 2 cm lebih luas dari kemerahan tersebut. Hal ini diberikan sekali atau dua kali dalam sehari, minimal dalam dua minggu pemberian. Pada beberapa infeksi berat, jenis obat antijamur dapat berupa obat yang diminum, agar memiliki efek sistemik. Selama pemberian obat, masih perlu diobservasi respons yang muncul. Pasalnya, bisa saja jamur yang menginfeksi resisten dengan obat tersebut.

 

Jika sudah sembuh, apa yang harus dilakukan? Pastikan Kamu menggunakan pakaian yang cukup longgar dan tidak terlalu ketat. Jika berkeringat, ganti pakaian yang ada. Selain itu, hindari penggunaan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi penyakit kulit.

Baca juga: Keloid Bisa Hilang Tidak, Ya?