Para wanita lajang generasi milenial semakin mandiri dalam karier dan finansial. Memiliki anak dan keluarga, nampaknya tidak ada dalam rencana masa depan mereka. Mau bukti? Dikutip dari washingtonpost.com, Amerika Serikat memiliki data: angka kelahiran bayi tahun lalu turun drastis, hanya 3,8 juta bayi, atau terendah dalam 30 tahun terakhir.

 

Sebagai perbandingan, di Indonesia setiap tahun ada lebih dari 4 juta bayi lahir. Padahal, penduduk Amerika Serikat saat ini diperkirakan sekitar 308 juta, lebih besar dari Indonesia. Penurunan angka kelahiran ini menjadi tanda ancaman bagi demografi dan kehidupan sosial. Apa sih alasannya, saat ini semakin banyak saja wanita yang tidak ingin memiliki anak? Oh ya, Gengs fenomena ini tidak hanya di Amerika saja lho, tetapi juga di negara maju lainnya. Simak yuk penjelasannya!

 

1. Alasan finansial

Banyak wanita yang memutuskan tidak memiliki anak karena alasan kesiapan finansial. Hamil, melahirkan, dan membesarkan anak memang tidak murah. Bukan sekadar biaya untuk makan saja Gengs, tetapi yang mereka khawatirkan adalah biaya pendidikan dan perawatan kesehatan. Umumnya, alasan ini menjadi yang paling logis yang mereka kemukakan di antara alasan-alasan lainnya.

Baca juga: Ini 6 Alasan Terburuk untuk Memutuskan Menikah
 

2. Sibuk dengan karier

Sebagian wanita di dunia ini memiliki pekerjaan yang membuatnya tidak memiliki waktu berkencan, menikah, dan memiliki anak. Kalaupun mereka akhirnya memiliki pasangan tetap, namun pada akhirnya memilih tidak melahirkan seorang anak pun. Kadangkala alasan awal adalah menunda memiliki momongan karena pekerjaannya yang tidak memungkinkan, misalnya harus melakukan perjalanan ke banyak negara atau keliling dunia. Sampai pada usia tertentu mereka sadar, usia sudah tidak memungkinkan untuk hamil dan punya anak.

 

 

3. Tidak siap secara mental

Gengs, memiliki anak tidak hanya perlu persiapan fisik dan finansial. Yang lebih penting adalah kesiapan mental. Beberapa wanita yang memutuskan tak memiliki anak, karena tidak bisa membayangkan hidupnya dipenuhi segala kerepotan mengurus anak. Anak sakit, rewel, rumah berantakan, adalah bayangan yang mengerikan bagi sebagian wanita. Ada lagi alasan karena mereka merasa tidak mampu menjadi figur seorang ibu yang baik, sehingga takut tidak dapat membesarkan anak dengan layak.

Baca juga : Ingin Menikah di Usia Dini? Pahami Dulu Dampaknya
 

4. Pernikahan harmonis meski tanpa anak

Bagi sebagian orang, keluarga disebut lengkap jika ada ayah, ibu, dan anak-anak. Tetapi sebagian wanita mengaku kehidupan pernikahannya harmonis meskipun tanpa anak. Tentu saja, keputusan tidak memiliki anak harus menjadi keputusan berdua, antara suami dan istri. Jika hanya satu pihak yang menginginkan tidak memiliki anak, tentu sulit mencapai keharmonisan.

 

5. Takut hamil dan melahirkan

Hamil dan melahirkan kadang tidak mudah. Berbagai komplikasi bisa terjadi selama hamil dan persalinan. Ini menjadi alasan seorang wanita kemudian memutuskan tidak menikah. Selain takut hamil, sebagian wanita mungkin karena tuntutan pekerjaannya, menghindari perubahan bentuk badan akibat hamil dan melahirkan. Misalnya badan menjadi melar, timbulnya strechmark, payudara turun, dan lain-lain.

 

6. Tak ingin mewariskan gen yang buruk

Kalau ini adalah alasan medis semata. Sebagian wanita, atau pasangannya memiliki gen bawaan pembawa penyakit tertentu sehingga tidak ingin keturunannya memiliki kelainan. Misalnya saja ketika seorang wanita membawa sifat gen thalasemia, hemofilia, dan penyakit genetik lain. Daripada memiliki anak dengan penyakit yang membutuhkan perawatan seumur hidup, lebih baik tidak pernah melahirkan.

 

Tentu di luar alasan tadi, masih banyak alasan seorang wanita memilih tidak melahirkan atau memiliki anak. Apapun alasannya. kita harus menghargai keputusan setiap individu, ya Gengs! (AY/WK)

Baca juga: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kehamilan