Siapa yang menyangka kalau sepsis ternyata dapat menyerang seorang anak hanya karena mencoba sepatu baru? Hal inilah yang dialami oleh Sienna Rasul, seorang anak berusia 4 tahun yang didiagnosis dokter menderita sepsis setelah mencoba berbagai ukuran sepatu dengan kaki telanjang, seperti dikutip dari thesun.co.uk

 

Sehari setelah mencoba sepatu baru, Sienna menangis karena tubuhnya lemah dan tidak nyaman. Tubuhnya demam. Dokter yang memeriksa menemukan Sienna mengalami infeksi yang telah menyebar. Ibu Sienna, Jodie, mengatakan, "Esok harinya, infeksi itu telah menyebar luas dan suhu tubuhnya meningkat. Saya langsung membawanya ke rumah sakit dan dokter mengatakan kalau itu adalah sepsis," cerita Jodie. 

 

Sepsis, dikutip dari drugs.com, adalah infeksi yang sudah menyebar ke darah. Sepsis dapat disebabkan infeksi di area tubuh tertentu, misalnya luka di kaki seperti dialami Sienna, yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui darah. Tidak semua infeksi akan menjadi sepsis, tergantung jenis keganasan bakteri atau virus infeksi dan daya tahan tubuh seseorang.

 

Gejala sepsis yang umum adalah kenaikan suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, dan pada kondisi berat menjadi kerusakan atau kegagalan organ tubuh. JIka ini sudah terjadi, maka dapat menyebabkan kematian. 

Baca juga: Penyakit Varisela pada Anak dan Pencegahannya

 


Jenis-jenis Infeksi Pemicu Sepsis

Setiap jenis infeksi dapat memicu sepsis.Ttetapi seringnya, sepsis diawali infeksi paru-paru, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, atau saluran pencernaan. Dikutip dari sepsis.org, bakteri penyebab sepsis paling umum adalah Staphylococcus aureus (Staph), E. coli, dan beberapa jenis Streptococcus (strep).



Pada bayi yang baru lahir dan yang berada pada tahap awal kehidupan, penularan sepsis didapat dari ibu yang memiliki infeksi bakteri dari group B streptococcus (GSB) semasa hamil. Gejala awalnya biasanya ibu mengalami demam tinggi saat persalinan, bayi tersebut lahir prematur, atau air ketuban ibu pecah lebih dari 24 jam sebelum persalinan atau air ketuban pecah dini (sebelum usia 37 minggu kehamilan).

 


Bayi dan anak kecil yang memiliki masalah medis tertentu mungkin tidak dapat menerima vaksin pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini membuat anak-anak rentan untuk tertular penyakit. Banyak penyakit menular pada anak yang dapat menyebabkan komplikasi parah, khususnya Rubella (campak Jerman), cacar air, dan Haemophilus influenza B (Hib).

Baca juga: Cegah Risiko Penyakit Polio pada Anak dengan Vaksin IPV

 


Pada anak-anak, aktivitas fisik di sekolah atau bermain membuat mereka lebih rentan mengalami lecet dan luka terbuka. Jika tidak diobati, goresan dangkal, luka pada kaki, lutut, siku, atau bahkan dari bekas jahitan bedah dapat menjadi pintu bagi bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

 

Hal inilah yang membuat dokter meyakini kalau sepsis berasal dari bakteri yang berada di dalam sepatu dan masuk melalui luka terbuka pada kaki Sienna. "Biasanya dia (Sienna) menggunakan kaus kaki. Namun, saat itu sedang musim panas dan dia menggunakan sandal. Sepatu itu telah digunakan anak-anak lain dan begitulah Sienna terkena infeksi," jelas Jodie Thomas, ibu dari Sienna.

 

Maka semua orang tua tidak seharusnya mengabaikan luka atau infeksi sekecil apapun. Jika anak mengalami tanda-tanda infeksi, segera bawa anak ke dokter untuk mendapat penanganan. Apalagi jika sudah menunjukkan gejala infeksi berat seperti kejang, dan turun kesadaran. 

 


Baca juga: Ini 6 Gejala Infeksi Telinga pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

 


Sepsis diobati dengan antibiotik yang diberikan dengan infus. Hal ini karena infeksi yang terjadi di seluruh tubuh sehingga dibutuhkan antibiotik terbaik yang dapat membasi semua infeksi. Terbayang bagaimana sulitnya. Apalagi saat ini pilihan antibiotik yang masih sensitif pada bakteri semakin terbatas. Bakteri yang kebal antibiotik semakin banyak.

 

Maka tak jarang sepsis berakhir dengan kematian setelah perawatan di ICU. Tetapi jangan takut Mums, seperti dijelaskan di atas, sepsis dapat dilawan selama daya tahan tubuh baik dan dideteksi sejak dini.  

 

Pastikan anak mendapat imunisasi lengkap. Vaksin atau imunisasi dapat mencegah beberapa infeksi yang mungkin dapat memicu sepsis. Penyedia layanan kesehatan anak akan memberi tahu vaksin yang dibutuhkan pada anak di setiap usia. 

 


Selain itu, pastikan pula anak tidak menyentuh, mengelupas, atau menguliti bisul dan luka basah. Perhatikan setiap tanda infeksi pada anak. Tanamkan pula pada diri anak dan anggota keluarga lain untuk rajin mencuci tangan. Cuci tangan dengan air dan sabun merupakan cara terbaik untuk mencegah infeksi.

 

Selain itu, jika melihat dari kasus yang dialami Sienna, saat ingin membeli sepatu baru dan ingin mencobanya, perhatikan tidak ada luka terbuka pada kaki anak atau tidak. Kalau bisa, gunakanlah kaus kaki tiap kali mencoba sepatu baru untuk mencegah bakteri yang langsung masuk pada luka terbuka. (TI/AY)