Kolesterol. Geng Sehat pasti familier dengan istilah tersebut. Ketika mendengar kata kolesterol tinggi, hal apa yang terlintas di pikiran Kamu? Umumnya, orang akan memikirkan penyakit-penyakit berbahaya, yang bisa disebabkan oleh kolesterol yang tinggi. Penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, sumbatan pembuluh koroner, serta stroke merupakan beberapa di antaranya. Namun, tahukah Kamu kalau ada penyakit lain yang mengintai di balik bahaya kolesterol yang tinggi?

 

Yup, kolelitiasis namanya! Penyakit apa itu? Dari namanya sih bisa ditebak kalau penyakit ini terkait dengan kolesterol juga. Hmmm, agaknya ini pertama kali Kamu mendengar penyakit ini, ya? Tidak apa-apa, yuk kita bahas bersama!

 
Baca juga: Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi

 

Sebelum membahas kolelitiasis, mari kita bahas dulu sekilas mengenai empedu. Empedu merupakan cairan yang diproduksi oleh hati. Ini berfungsi untuk membantu pencernaan lemak. Komponen penyusun empedu adalah air (97%), garam empedu (0,7%), mineral (1,6%), zat warna bilirubin (0,2%), serta lemak (0,5%). Cairan ini ditampung dalam kantong empedu, yang terletak di  bagian bawah hati. Kantong empedu dapat berkontraksi melepaskan empedu ke dalam usus 12 jari. Kontraksi ini terjadi ketika kita selesai makan.

 

 

 

Kolelitiasis atau batu empedu merupakan gabungan dari dua kata Latin, yaitu khole yang berarti 'cairan empedu' dan lithos yang berarti 'batu'. Jadi, namanya tidak terkait dengan kolestrol, ya. Hanya saja, hubungan antara kolelitiasis dengan kolestrol terletak pada komponen penyusunnya. Batu empedu merupakan produk dari kristalisasi cairan empedu.

 

Sebelumnya, disebutkan bahwa empedu tersusun dari air, garam mineral, bilirubin, dan lemak. Kolestrol merupakan salah satu komponen dari lemak di atas. Nah, apabila jumlah kolestrol dalam cairan empedu meningkat, maka ini jadi lebih mudah mengkristal membentuk batu empedu.

 

Batu empedu memiliki ukuran yang sangat bervariasi. Sebagian batu berukuran kecil (lebih kecil dari diameter saluran empedu). Batu ini akan ikut dikeluarkan bersama cairan empedu, sehingga umumnya tidak menimbulkan masalah. Sedangkan, batu lainnya dapat berukuran lebih besar dari saluran empedu. Di sinilah masalah terjadi.

 

Batu yang berukuran besar ini akan menyumbat saluran empedu. Sumbatan yang terjadi akan menghalangi pengeluarkan cairan empedu ke dalam usus, serta menimbulkan peradangan pada kantong dan saluran empedu. Penyumbatan saluran empedu merupakan faktor yang dapat memperparah kondisi penyakit.

 

Ketika terjadi penyumbatan, cairan empedu akan tertahan dalam kantong empedu. Konsentrasi garam serta kolestrol di dalamnya akan meningkat. Sebagai akibatnya, proses kristalisasi menjadi lebih cepat. Batu yang sudah ada akan bertambah besar, dan batu-batu lain juga akan terbentuk. Semakin banyak dan besar batu empedu, maka semakin parah penyumbatan, dan seterusnya.

 

Gejala dari kolelitiasis meliputi rasa nyeri yang tajam pada perut bagian atas, mual dan muntah, serta terkadang disertai demam. Gejala ini hilang dan timbul, dengan setiap serangan berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Umumnya gejala terjadi pada malam hari, atau setelah mengonsumsi makanan berlemak dan minuman beralkohol. Karena gejala dari batu empedu ini tidak khas, sebagian penderita salah mengartikannya sebagai maag atau sakit perut biasa.

 

Baca juga: Waspada Rasa Sakit Pada Hati

 

Lalu, apa bahaya dari kolelitiasis? Tidak seberat penyakit jantung dan teman-temannya, kan? Eits, siapa bilang! Kolelitiasis bisa menimbulkan komplikasi yang tidak kalah berbahaya, lho! Ada tiga komplikasi paling berat dari kolelitiasis. Komplikasi pertama adalah ascending cholangitis, yaitu saluran empedu yang tersumbat mengalami infeksi. Infeksi ini dapat menyebar kedalam kantung empedu dan lever, serta menyebabkan penyumbatan saluran pankreas. Apabila saluran pankreas ikut tersumbat, enzim-enzim pankreas dapat berbalik dan menghancurkan pankreas. Ascending cholangitis merupakan penyebab kematian terbesar dari kolelitiasis.

 

Komplikasi kedua gallstone ileus, yaitu pergerakan batu empedu ke dalam usus. Gallstone ileus terjadi ketika batu empedu mengikis dinding kantong empedu dan menimbulkan luka. Pada proses penyembuhannya, dinding yang terluka bisa bersatu dengan dinding usus halus. Batu empedu akan masuk ke dalam usus halus melalui bagian yang bersatu tersebut, lalu menimbulkan penyumbatan pada usus halus. Komplikasi ketiga adalah kanker empedu. Komplikasi ini masih terkait dengan luka pada dinding kantong empedu. Apabila tidak ditangani, luka tersebut dalam waktu lama dapat memicu terjadinya kanker. 

 

Baca juga: Yang Harus Kamu Tahu Tentang Kanker Saluran Empedu

 

Ternyata kolelitiasis berbahaya juga, ya ! Jadi, mulai sekarang lebih hati-hati lagi dengan kolestrol, ya. Karena di balik kolestrol, banyak bahaya sedang mengintai kita.