Penggunakan obat kumur sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Selain menyikat gigi, tak sedikit dari kita yang menggunakan obat kumur di setiap kesempatan, agar napas tetap segar. Namun, rupanya ini cara menggunakan obat kumur yang keliru.

 

Menurut penelitian terbaru, menggunakan obat kumur minimal 2 kali setiap hari justru dapat mencetus risiko diabetes, lho! Waduh, kok bisa, ya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya, sebagaimana dilansir dari Medical News Today!

Baca juga: Bau Mulut Tidak Selalu Karena Malas Sikat Gigi!

 

 

 

Para ilmuwan di The San Juan Overweight Adult Longitudinal Study (SOALS) melakukan survei terhadap 1.206 orang dengan obesitas yang berusia 40-65 tahun. Uniknya, mesti berstatus obesitas, seluruh partisipan yang terlibat dinyatakan tidak mengidap diabetes (pre-diabetes) ataupun penyakit kardovaskular pada awal masa studi.

 

Selama masa penelitian, partisipan diminta untuk menggunakan obat kumur. Sekitar 43% dari mereka menggunakan obat kumur hanya 1 kali dalam sehari. Sementara 22% lainnya menggunakan obat kumur setidaknya 2 kali sehari.

 

Faktor-faktor penunjang, seperti latar belakang profesi, pendidikan, kebersihan mulut, kondisi kesehatan mulut, ada atau tidaknya gangguan tidur, pola makan, obat-obatan apa saja yang dikonsumsi, serta kadar glukosa dari setiap partisipan juga dipertimbangkan. Tiga  tahun kemudian, peneliti pun melaporkan temuan yang menarik. Hasilnya, peserta yang menggunakan obat kumur 2 kali atau lebih dalam sehari mengalami peningkatan risiko diabetes sebesar 55%.

 

Baca juga: 6 Cara Alami Mneingkatkan Sensistivitas Insulin

 

Kenapa Bisa Demikian?

Rakesh P. Patel, pemimpin penelitian dari Departemen Patologi dan Pusat Biologi Radikal Bebas Universitas Alabama di Birmingham, Amerika Serikat, ikut memberikan penjelasan dari hasil penemuan tersebut. "Obat kumur mengandung senyawa antibakteri, seperti klorheksidin. Di satu sisi, klorheksidin dapat mencegah gingivitis, kerusakan gigi, dan sejumlah masalah kesehatan mulut. Sayangnya, senyawa ini juga dapat menghancurkan bakteri mulut 'baik', yang penting untuk pembentukan nitrat oksida, “ jelas Patel.

 

SOALS menyatakan bahwa pengguna obat kumur harus berhati-hati terhadap bahan antibakteri yang merusak reduksi bakteri nitrat oral. "Nitrat oksida (NO) berperan penting dalam mengoptimalkan produksi insulin dalam tubuh manusia untuk mengontrol kadar gula darah," jelas Greg Gelfand, DDS., pakar bedah mulut yang berbasis di New York.

 

“Jadi, orang yang terlalu sering menggunakan obat kumur akan memiliki sedikit bakteri nitrat oral. Akibatnya, masalah peradangan di rongga mulut lebih mudah terjadi. Pada akhirnya, kondisi ini menimbulkan masalah pada sistem produksi insulin. Ketika insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya, risiko diabetes pun meningkat, “ papar Gelfand. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Nitric Oxide.

 

Memilih Obat Kumur yang Tepat

Mengingat ada jutaan orang di seluruh dunia yang menggunakan obat kumur, temuan baru ini tentu menjadi perhatian. Namun, ini bukan berarti Kamu harus stop berkumur, ya. Pilihan obat kumur yang tepat bagi Kamu dan diskusikanlah dengan dokter gigi. Sesuaikan kandungan alkohol dalam obat kumur dengan kondisi kesehatan gigi dan mulutmu.

 

Bagi Kamu yang ingin menghindari bau mulut dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya pilihlah obat kumur dengan kadar alkohol yang lebih ringan. Obat kumur dengan kandungan alkohol yang kuat cenderung memiliki tingkat keasaman yang tinggi.

 

Tingkat keasaman ini dapat menyingkirkan bakteri jahat dalam mulut. Namun, di sisi lain jika digunakan dalam kurun waktu yang lama, kandungan asamnya akan membunuh bakteri baik, bahkan bisa melelehkan gigi.

 

“Batasilah dengan bijak penggunaan obat kumur. Sebaiknya, gunakanlah obat kumur hanya beberapa kali dalam seminggu, yaitu di pagi hari," saran Gelfand. “Jangan lupa sikatlah gigi secara rutin dan gunakan dental floss, agar kebersihan mulut terjaga dengan optimal,” imbuhnya. Gelfand juga menganjurkan semua orang untuk makan asupan kaya nitrat, seperti stroberi, raspberry, bayam, selada, dan buah bit. (TA/AS)

 

Baca juga: Inilah Penyebab Sensasi Rasa Logam di Lidah