Tidak sedikit ibu menyusui yang khawatir bila produksi ASI kurang memadai untuk kebutuhan si Kecil. Beragam upaya pun akan dilakukan, mulai dari meningkatkan asupan kaya serat seperti buah dan sayuran, sering minum air putih, menjajal metode akupuntur, hingga mengonsumsi pelancar ASI.

 

Kali ini, GueSehat ingin mengupas tuntas tentang manfaat fenugreek, sebuah produk herbal yang khasiatnya sudah terkenal untuk melancarkan ASI. Simak yuk Mums informasi selengkapnya!

Baca juga: Mums, Ini Cara yang Benar Simpan dan Sajikan ASI Perah

 

Tantangan Menjadi Ibu Baru dan Cara Mengatasinya

 

Fakta Unik Fenugreek

Fenugreek merupakan tanaman dari India dan Mediterania. Ciri khas dari fenugreek adalah wanginya yang seperti sirup maple serta rasanya yang pahit. Selama berabad-abad, tumbuhan bernama Latin Trigonella foenum-graecum ini telah digunakan untuk memasak, sebagai penyedap rasa, untuk penyembuhan, kesehatan pencernaan, kesehatan ginekologi, termasuk sebagai pelancar ASI. Konon, salah satu bahan dasar bubuk kari ini juga sering digunakan oleh para peternak sapi perah untuk membantu meningkatkan pasokan susu sapi lho, Mums!

 

Amankah Fenugreek sebagai  Pelancar ASI?

Fenugreek baik untuk ibu dan bayi jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Dilansir dari verywellfamily.com, Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat telah mengkategorikan fenugreek sebagai asupan yang secara umum aman untuk dikonsumsi.

Baca juga: Macam-macam Pilihan Booster ASI

 

Dosis dan Cara Aman Mengonsumsi Fenugreek

Secara umum, jika Mums mengonsumsi fenugreek dalam dosis kurang dari 3.500 mg per hari, hal ini tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan Mums dan si Kecil. Berikut panduan dosis yang disarankan.

 

1. Dalam bentuk kapsul

Bagi Mums yang mengonsumsi fenugreek dalam bentuk kapsul, harus memperhatikan dengan cermat jumlah dosisnya. Karena beda merek biasanya dosisnya berbeda pula. Ada kapsul yang mengandung 500 mg fenugreek dan ada pula yang mengandung 580-610 mg.

 

Secara umum, Mums bisa mulai mengonsumsi satu kapsul sebanyak tiga kali sehari. Bila tidak terjadi reaksi alergi pada si Kecil, perlahan-lahan Mums bisa meningkatkan dosisnya. Bila Mums ragu, diskusikanlah dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mengetahui dosis mana yang terbaik untuk Mums.

 

2. Dalam bentuk teh

Untuk membuat teh fenugreek, masukkan 1 hingga 3 sendok teh biji fenugreek dalam 1 cangkir air mendidih. Teh fenugreek ini aman dinikmati maksimal tiga kali sehari.

 

3. Dalam bentuk bubuk

Khusus untuk bubuk fenugreek, bisa Mums tambahkan ke dalam jus, smoothies, atau oatmeal. Mulailah dengan menambahkan ½ hingga 1 sendok teh fenugreek untuk setiap satu kali konsumsi ya, Mums. Takaran ini bisa Mums konsumsi maksimal 3 kali dalam sehari.

 

Efek Samping dari Konsumsi Fenugreek

Perlu diketahui, jika Mums mengonsumsi fenugreek dengan dosis tinggi dan terlalu sering, pola konsumsi seperti ini dapat menyebabkan ASI, urine, atau keringat bayi tercium seperti aroma sirup maple. Selain itu, berisiko mencetuskan diare atau gejala kolik pada si Kecil. Namun, masalah ini dapat dihindari jika Mums mengonsumsinya dengan dosis rendah dan meningkatkannya secara bertahap.

 

Tunda niat mengonsumsi fenugreek jika Mums memiliki riwayat kesehatan berikut ini:

  • Mums tidak boleh menggunakan fenugreek jika sedang hamil. Fenugreek bisa menginduksi persalinan, sehingga dapat menyebabkan kontraksi, persalinan prematur, bahkan keguguran.
  • Fenugreek dapat mengencerkan darah. Jangan menggunakannya jika Mums tengah mengonsumsi obat antikoagulan atau pengencer darah.
  • Bagi Mums yang menderita diabetes, gunakan fenugreek hanya jika kadar gula darah Mums sedang stabil dan normal. Selama mengonsumsi fenugreek, pastikan Mums rajin mengecek kadar gula darah setelah makan.
  • Mums dengan riwayat hipoglikemia juga harus menggunakan fenugreek dengan hati-hati. Fenugreek mengurangi kadar glukosa darah. Beberapa studi juga menyebutkan bahwa fenugreek dapat mengurangi kolesterol darah. Dosis lebih tinggi dari yang direkomendasikan dapat menyebabkan hipoglikemia pada beberapa ibu.
  • Bila Mums menderita asma maupun memiliki alergi terhadap kedelai atau kacang tanah, ada kemungkinan Mums juga bisa mengalami alergi terhadap fenugreek.

 

Bagi Mums yang berminat, tidak ada salahnya mencoba booster ASI yang satu ini. Namun karena konsumsi fenugreek termasuk terapi herbal, maka pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi sebelum rutin mengonsumsinya, ya. Layaknya obat-obatan medis, obat herbal pun memiliki efek samping. Dengan berkonsultasi pada pakar ASI, Mums dapat meminimalisasi dampak yang sekiranya berisiko bagi kesehatan Mums dan si Kecil. (TA/AS)

Baca juga: Berbagai Cara Menambah Produksi ASI