Diabetes merupakan penyakit yang membutuhkan pengelolaan agar kadar gula darah tetap stabil. Hal ini penting, untuk menghindari risiko komplikasi yang dapat berakibat fatal. Komplikasi penyakit diabetes, dapat bersifat kronis atau akut. Komplikasi akut artinya terjadi mendadak dan menimbulkan kegawatdaruratan sehingga keluarga penderita diabetes harus waspada setiap saat.

 

Berikut ini beberapa kondisi darurat yang perlu diwaspadai oleh penderita diabetes :

 

1. Kadar gula darah sangat rendah (hipoglikemia)

Gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL. Biasanya disebabkan efek samping penggunaan obat diabetes, terutama insulin. Hipoglikemia rentan terjadi di malam hari saat penderita diabetes tidur, biasanya karena melewatkan makan malam. Hipoglikemia juga dapat terjadi setelah melakukan olahraga yang cukup keras, tetapi tidak diringi dengan mengonsumsi makanan dengan jumlah porsi yang sesuai, atau mengonsumsi obat diabetes dalam dosis yang berlebihan.  

 

Gejala hipoglikemia adalah lemas, berkeringat kelelahan, jantung berdebar, dan gelisah. Jika kadar gula darah terlalu rendah (di bawah 40 mg/dL), penderita diabetes dapat kehilangan kesadaran, sangat lemah bahkan untuk sekadar membuka mata dan minta tolong, dan dampak terburuk adalah koma dan kematian. 

 

2. Kadar gula darah sangat tinggi (krisis hiperglikemia)

Sering disebut krisis hiperglikemia, terjadi ketika kadar gula darah sangat tinggi, melebihi 200 mg/dl. Bila kadar gula sangat tinggi, maka dapat membuat banyak jaringan tubuh rusak dan mati. Hal yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah pola makan serta pola minum obat yang tidak sesuai anjuran. Umumnya, kondisi ini dialami oleh penderita diabetes yang tidak bisa menjalani gaya hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga, atau lupa mengonsumsi obat diabetes atau insulin.

 

Penyebab lain krisis hiperglikemia adalah infeksi, obat-obatan steroid, dan stres. Tanda-tanda yang harus Kamu waspadai dari krisis hiperglikemia adalah badan terasa lelah, nafsu makan melonjak drastis, sering merasa haus, dan frekuensi berkemih yang abnormal. Jika kadar gula darah Kamu melebihi 350 mg/dL, gejala yang timbul adalah sangat haus, cemas secara berlebihan, menurunnya tingkat kesadaran, penglihatan kabur, dan terjadi perubahan pada kondisi kulit tampak memerah, kering, dan terasa panas.

 

 

Buah yang Baik bagi Penderita Diabetes

 

3. Ketoasidosis Diabetes

Ketoasidosis Diabetes merupakan komplikasi serius yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memecah glukosa. Akibatnya, tubuh pun memecah terlalu banyak lemak dan menghasilkan zat keton. Saat produksi zat keton yang bersifat asam ini dihasilkan terlalu banyak, maka tubuh pun mengalami ketoasidosis.

Baca juga: 4 Cara Agar Penderita Diabetes Patuh Minum Obat

 

Pertolongan pertama Saat Kondisi Darurat 

Ketika terjadi krisis diabetes ini, keluarga terdekat harus membawa penderita diabetes segera ke dokter atau puskesmas. Untuk hipoglikemia, pertolongannya sebenarnya mudah yaitu dengan memberikan minuman manis. Tetapi hal ini sulit dilakukan jika penderita tidak sadarkan diri.

 

Cegah komplikasi akut diabetes ini dengan selalu mengelola diabetes dengan tepat. Patuhi aturan diet untuk diabetes, atau obati bila Kamu memiliki masalah infeksi. Tujuannya, tidak lain untuk menghindari kontaminasi virus dan bakteri yang berisiko memperburuk daya tahan tubuh. Perhatikan instruksi yang diberikan oleh dokter dalam minum obat. Konsumsilah obat diabetes sesuai dosis, fungsi, dan aturan. 

 

Jadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas di keseharian. Dengan berolahraga, tubuhmu berpeluang untuk lebih maksimal dalam mengontrol kadar gula darah. Tidak kalah penting, aktivitas olahraga juga membuat sistem kekebalan tubuhmu lebih kuat, sehingga risikomu untuk mengalami komplikasi diabetes pun lebih berkurang.

 

Pahami dengan baik, tanda-tanda darurat serta risiko komplikasi yang dapat dialami oleh penderita diabetes. Segera konsultasikan pada dokter spesialis, jika Kamu mengalami sejumlah gejala tersebut, agar dampak yang ditimbulkan pun dapat diminimalisasi. (TA/AY)

Baca juga: 4 Jenis Infeksi yang Paling Sering Dialami oleh Penderita Diabetes