Meskipun enak, kacang umumnya memiliki mitos negatif di tengah masyarakat. Masih banyak yang menganggap makanan renyah ini menimbulkan jerawat dan memiliki kandungan kalori tinggi. Padahal, menurut ahli gizi, beberapa jenis kacang sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi karena termasuk makanan sehat.

 

Kacang memiliki kandungan protein, serat, lemak monounsaturated sehat, vitamin, nutrisi, dan antioksidan. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kacang juga dapat menurunkan kolesterol.

 

Kalau Kamu masih ragu juga, Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat sudah mengumumkan secara resmi pada 2003 bahwa beberapa jenis kacang, termasuk almond, hazelnut, pecan, pistasio, dan walnut, termasuk ke dalam kategori makanan sehat. Klaim tersebut semakin diperkuat dengan adanya penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi satu ounce kacang setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

 

Jadi, sudah saatnya Kamu menghilangkan pikiran negatif tentang kacang. Tentunya, jumlah kacang yang dikonsumsi juga harus dibatasi, ya. Jika berlebihan tetap saja efeknya tidak baik untuk kesehatan.

 

Baca juga: 3 Manfaat Utama Mengonsumsi Kacang Tanah

 

Walnut

Dikutip dari WebMD, walnut memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang sangat tinggi. Hal tersebut tidak dimiliki jenis kacang lainnya. Asam lemak omega-3 juga bisa ditemukan di dalam lemak ikan seperti tuna dan salmon. Asam lemak omega-3 sendiri dapat menurunkan kadar trigliserida, yang merupakan sejenis lemak di dalam pembuluh darah. Asam lemak omega-3 juga dapat memperlambat penumpukan plak di dalam arteri dan mencegah penggumpalan darah.

 

Ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa walnut dapat membantu menurunkan kolesterol. Penelitian tahun 2004 melibatkan 58 orang dewasa penderita diabetes. Peneliti mengobservasi dampak mengonsumsi walnut setiap hari pada para penderita diabetes tersebut. Mereka menemukan bahwa rata-rata, penderita diabetes yang mengonsumsi walnut memiliki peningkatan kadar kolesterol baik HDL dan penurunan kadar kolesterol jahat LDL sebanyak 10%.

 

Hasil dari penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Diabetes Care. Pada 2004, FDA mengeluarkan klaim resmi khusus tentang walnut, bahwa jenis kacang tersebut dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

 

Almond

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa almond juga memiliki banyak manfaat kesehatan jika dikonsumsi. Sama seperti kacang lainnya, almond kaya akan protein, serat, lemak monounsaturated sehat, mineral, dan nutrisi lainnya. Selain itu, jenis kacang ini juga memiliki kandungan vitamin E dan antioksidan tinggi.

 

Seorang peneliti bernama dr. David Jenkins telah melakukan banyak penelitian terhadap dampak mengonsumsi kacang almond. Dalam sebuah penelitian, ia mengobservasi 27 pria dan wanita yang memiliki kolesterol tinggi, selama tiga bulan. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa orang yang setiap hari mengonsumsi kacang almond dalam jumlah terbatas mengalami penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 9.4%. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Circulation.

 

Jenkins juga melakukan penelitian terhadap dampak konsumsi almond dengan makanan penurun kolesterol lainnya. Dalam penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition tahun 2005, Jenkins bersama sejumlah peneliti mengecek keampuhan obat penurun kolesterol ketimbang makanan-makanan penurun kolesterol, termasuk almond, buah, dan sayuran. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mengonsumsi makanan penurun kolesterol sama ampuhnya dengan mengonsumsi obat penurun kolesterol.

 

Baca juga: Almond, Si Kacang Sehat dengan Banyak Manfaat 

 

Tidak semua jenis kacang memiliki manfaat kesehatan yang sama. FDA tidak mengikutsertakan kacang brazil, kacang macadamia, kacang tanah, dan kacang mete, ke dalam kategori sehat. Pasalnya, jenis-jenis kacang tersebut memiliki kandungan lemak tinggi. Tapi, kalau dikonsumsi secara terbatas, kacang-kacang tersebut tetap memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

 

Misalnya saja, sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan di The Journal of Nutrition pada 2003 melibatkan 17 pria yang memiliki kandungan kolesterol tinggi diinstruksikan untuk mengonsumsi 1.5 - 3.5 ons kacang macadamia setiap hari. Setelah empat minggu, jumlah kolesterol total mereka turun  3%. Sementara itu, kadar LDL mereka juga turun hingga 7%.  

 

Seberapa Banyak Konsumsi Kacang yang Dibutuhkan?

Kacang merupakan camilan yang sangat mudah dikonsumsi secara rutin. Beberapa kacang memang harus dikupas dulu kulitnya sebelum dikonsumsi. Namun, Kamu bisa menemukan versi yang sudah dikupas di supermarket. Kacang juga tidak perlu dipersiapkan atau diolah dulu sebelum dikonsumsi. Sebagai rekomendasi, Kamu bisa memasukkan kacang ke salad, cereal, atau yoghurt yang biasa dikonsumsi. Kuncinya adalah, pastikan Kamu mengonsumsi kacang mentah dan tidak garam. 

 

Menurut ahli, konsumsi optimal kacang cukup  1 - 1.5 ons per hari. Jangan mengonsumsi kacang dalam jumlah yang berlebihan. Pasalnya, jika terlalu banyak dikonsumsi, kacang tetap bisa meningkatkan kalori. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan kacang sebagai pengganti makanan berlemak tidak sehat, seperti lemak jenuh di dalam daging. Dengan begitu, Kamu bisa mendapatkan manfaat kesehatan kacang tanpa menambah lebih banyak kalori.

 

Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kacang?

 

Nah, mulai sekarang, hapuslah pikiran negatif Kamu terhadap kacang. Dengan mengonsumsi kacang dengan jumlah dan aturan sesuai anjuran ahli, seperti  yang dijelaskan di atas, Kamu akan mendapat manfaat kesehatannya secara maksimal. (UH/AY)