Negara dengan jam kerja terlama di dunia adalah Jepang. Hal ini kemudian mendorong CRAZY, perusahaan perencana jasa pernikahan di Jepang memberikan hadiah unik yaitu tidur lebih lama! Perusahaan Jepang ini menyadari jika para pekerja dapat lebih produktif jika hanya memiliki waktu tidur cukup.  

 

Yup, dikutip dari odditycentral.com, perusahaan yang berbasis di Tokyo itu menyatakan kalau akan memberikan poin bonus kepada karyawannya. Kalau pegawai tersebut tidur minimal 6 jam setiap malamnya dalam 5 hari kerja, maka ia akan mendapatkan 500 poin atau 500 yen, yang juga setara dengan 68 ribu rupiah. Sedangkan, kalau pegawai itu tidur 6 jam selama seminggu, maka pegawai tersebut mendapat 1.000 poin atau setara dengan 135 ribu rupiah.  

 

Selain itu, siapapun bisa mendapatkan 1.000 poin lagi jika bersedia membagikan data tidur mereka kepada perusahaan selama 1 bulan penuh walaupun tidak memenuhi target. Poin-poin tersebut nantinya dapat ditukar menjadi makanan ataupun minuman yang ada di kafe gedung. Namun, apakah tidur yang cukup memang benar-benar dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas dalam bekerja?

 

Baca juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan di Tempat Kerja

 

Tidur yang cukup akan membawa manfaat untuk hidup yang lebih berkualitas. Misalnya meningkatkan kinerja, produktivitas, dan kesehatan secara menyeluruh. Hal inilah yang membuat peneliti dari Jepang, Masaya Takahashi menyarankan agar para pekerja memiliki waktu kerja dan tidur yang seimbang. 

 

Dalam penelitian yang dilakukan Masaya Takahashi dan sudah dipublikasikan di Journal of Physiological Anthropology, mengungkapkan bahwa kurang tidur bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Masalah tidur juga dikaitkan dengan cuti sakit dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat mengganggu kinerja atau produktivitas para pekerja setelah absen. 

 

  

Selanjutnya, durasi tidur yang kurang dapat meningkatkan risiko kematian pada pria pekerja. Salah satunya, risiko bunuh diri yang lebih besar. Diungkapkan Masaya dalam penelitiannya, temuan tersebut relevan dengan situasi di Jepang di mana lebih dari 30 ribu orang melakukan bunuh diri setiap tahun, sejak 1998. 

 

Baca juga: 9 Cara Meningkatkan Kerja Otak untuk Mencegah Pikun

  

Nah, untuk meminimalkan risiko yang terjadi akibat kurang tidur, para peserta dalam penelitian diinstruksikan untuk tetap tidur selama ≥ 8 jam semalam, dan dilarang tidur siang pada akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu). Hasilnya pun menunjukkan kalau kinerja para peserta tersebut lebih baik daripada mereka yang tidur dalam durasi singkat, yaitu sekitar 5 jam dalam semalam.

  

“Tidak dapat dibantahkan kalau tidur memang penting untuk memulihkan seseorang setelah bekerja. Kenyataannya, pekerjaan dan kegiatan lain sering diselesaikan dengan mengorbankan tidur,” ungkap peneliti dari National Institute of Occupational Safety and Health dari Jepang itu.

 

Meski sejumlah temuan mendukung gagasan bahwa kurang tidur merugikan pekerja, namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan hubungan kausal yang lebih spesifik, seperti tindakan yang harus dilakukan untuk karyawan, pengusaha, ataupun pemangku kepentingan terhadap kerugian terkait tidur.

 

Baca juga: Lingkungan Kerja Ternyata Pengaruhi Kesehatan 

 

Peneliti pun percaya bahwa menciptakan jadwal kerja yang sehat dengan menerapkan keseimbangan waktu kerja dan tidur memiliki peran penting untuk meningkatkan kehidupan kerja. Hal inilah yang mungkin membuat CRAZY menerapkan sistem remunerasi tidur agar para pekerjanya dapat meningkatkan gaya hidup, kesehatan, dan produktivitas. (TI/AY)

tips tidur nyenyak