Menggigit kuku atau onychophagia merupakan kebiasaan yang sering kita jumpai dilakukan oleh beberapa orang. Menggigit kuku ini dapat dimulai saat masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa. Lantas, sebenarnya menggigit kuku itu merupakan kebiasaan atau gangguan mental ya, Gengs?

  

Disebutkan dalam edisi kelima Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM V), seperti dikutip dari Medscape, menggigit jari dikategorikan sebagai gangguan yang berhubungan dengan obsessive compulsive disorders (OCD). Pada jurnal edisi kesepuluh dari International Classification of Diseases, menggigit kuku diklasifikasikan dengan gangguan perilaku dan emosi tertentu yang biasanya terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja. 

 

Baca juga: Mengecat Kuku di Pesawat Ternyata Sangat Berbahaya! 

 

Penyebab Menggigit Kuku

Penyebab pasti menggigit kuku masih diperdebatkan. Namun, faktor yang memengaruhi meliputi faktor psikologis, meniru perilaku yang sama dari anggota keluarga, dan kecenderungan genetik untuk menggigit kuku. Yang menarik, menggigit kuku sering kali terjadi pada anak-anak yang orang tuanya juga pernah melakukan hal sama, bahkan jika orang tua sudah berhenti melakukannya.

 

Onychophagia terkadang dapat dilakukan oleh individu yang secara psikologis stabil nih, Gengs. Namun, biasanya kegiatan ini merupakan tanda kehilangan kontrol terhadap hal-hal yang dianggap sulit. Adapun faktor psikologis yang dikaitkan dengan perilaku ini adalah stres, gelisah, cemas, dan suasana hati yang kurang baik.

 

Selain itu, kurangnya stimulasi, seperti kurangnya aktivitas dan kebosanan mungkin dapat menjadi pemicu yang membuat individu menggigit kuku. Rasa lapar dan penghargaan diri yang rendah juga diyakini sebagai penyebab seseorang suka menggigit kuku.




 

 

Onychophagia dianggap sebagai perilaku yang dilakukan secara otomatis dan tidak disengaja. Jika dilakukan oleh orang dewasa, para peneliti menduga bahwa menggigit kuku merupakan alternatif dari merokok atau mengunyah permen karet. Onychophagia dalam teori lainnya dianggap sebagai kelanjutan dari kebiasaan menghisap jempol. 

 

Gangguan mental yang dilaporkan memiliki hubungan dengan menggigit kuku pada anak-anak dan remaja, seperti attention-deficit atau gangguan hiperaktif, oppositional defiant disorder, gangguan kecemasan berpisah, OCD, keterbelakangan mental, dan gangguan depresi mayor. Gangguan kecemasan umum dan gangguan panik juga berhubungan dengan onychophagia.

 

Baca juga: Kebiasaan Ini Dapat Membuat Kuku Rusak, Lho

  

Jadi, Menggigit Kuku Itu Gangguan Mental?

Meski menggigit kuku memiliki hubungan dengan faktor psikologis tertentu, dikutip dari DailyMail, ahli medis meyakini kalau menggigit kuku bukanlah merupakan indikasi dari gangguan mental. “Menarik rambut, mencubit, menggigit kuku bukanlah gangguan kecuali menjadi lebih parah dan memenuhi tingkat keparahan klinis tertentu,” ungkap Carol Mathews, seorang psikiater di University of California, Amerika Serikat.

 

Menggigit kuku dianggap parah saat perilaku menjadi destruktif atau merusak tangan individu yang melakukan perilaku tersebut sehingga dapat menyebabkan infeksi berulang. Tangan dan jari yang digigit dapat terinfeksi dan perilaku menggigit kuku ini menyebabkan peningkatan risiko tertular pilek dan penyakit lainnya karena mendorong penyebaran kuman dari kuku ke bibir dan mulut.

 

Baca juga: 15 Aturan Unik Keluarga Kerajaan Inggris, Salah Satunya Dilarang Pakai Cat Kuku!

  

Lalu, Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Menggigit Kuku Ini?

Para pakar menyarankan untuk memberikan rasa tidak nyaman atau enak pada kuku, sehingga seseorang yang sering kali melakukan perilaku ini tidak lagi menggigit kuku. Orang-orang yang suka menggigit kuku disarankan untuk mengoleskan jus lemon atau saus pedas di tiap kuku dan jari-jari mereka. 

 

Selain itu, membungkus jari tangan dengan pita juga disarankan untuk mencegah seseorang menggigit kuku. Namun, kalau perilaku ini terus berulang dan tak berhenti juga, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk menghentikan perilakunya. Sedangkan, jika muncul infeksi pada kuku akibat menggigit kuku, segeralah ke dokter untuk mengatasinya. (TI/AY)

 

 

kebiasaan merusak kesehatan mental