Ada alasan khusus mengapa diabetes melitus masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Jumlah penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, yang terus melonjak tiap tahun, menjadi beban kesehatan serius di seluruh dunia.

 

WHO memperkirakan, bila tidak dilakukan upaya pencegahan,  jumlah penderita diabetes tipe 2 di Indonesia akan meningkat signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang. Lantas, bagaimanakah gambaran detail mengenai situasi penderita diabetes di Indonesia? Inilah data statistik diabetes  di Indonesia berikut ini.

 

Baca juga: 10 Camilan Sehat dan Enak untuk Penderita Diabetes

 

5 Fakta Diabetes di Indonesia

Inilah fakta diabetes di Indonesia :

 

1. Indonesia berada di peringkat ke-7 pengidap diabetes terbanyak di dunia

Saat ini, Indonesia berada di urutan ketujuh setelah Cina, India, Amerika, Brasil, Rusia, dan Meksiko sebagai negara dengan jumlah pengidap diabetes terbanyak. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, terjadi peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia dari 5,7 persen (tahun 2007) menjadi 6,9 persen atau sekitar 9,1 juta orang pada tahun 2013. Angka ini sesuai dengan perkiraan jumlah pasien diabetes di Indonesia yang pernah diprediksi oleh Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2015 silam.

 

2. Diabetes tidak lagi identik sebagai penyakit kalangan menengah ke atas

Sebagai konsekuensi dari melonjaknya angka jumlah penderita diabetes di Indonesia, kini diabetes tidak lagi dianggap sebagai “penyakit orang kaya”. Data Riskesdas juga menyebutkan, perbedaan jumlah pengidap diabetes di kota dan di desa bahkan tak sampai satu persen. Artinya, saat ini jumlah penderita diabetes tidak hanya lumrah ditemukan di kota, melainkan juga di daerah pedesaan. 

 

3. Diabetes adalah penyebab kematian ke-3 terbesar di Indonesia

Berdasarkan data Sample Registration Survey tahun 2014, diabetes menempati peringkat ketiga penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Persentasenya sebesar 6,7 persen, di bawah stroke (21,1 persen) dan penyakit jantung koroner (12,9 persen). Fakta ini diperkuat pula dengan hasil survei Sun Life Asia Health Index 2015, yang melaporkan bahwa diabetes menjadi penyakit yang paling ditakuti di Indonesia (37%), diikuti oleh penyakit jantung (31%) dan gangguan pernafasan (29%).

 

4. Diabetes dapat merugikan perekonomian nasional

Menurut informasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sekitar 33 persen dari total pengeluaran kesehatan masyarakat Indonesia tahun 2015 terpakai untuk biaya pengobatan komplikasi diabetes, yang terbesar adalah penyakit kardiovaskular dan gagal ginjal. Bila dibiarkan, angka fantastis ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi Indonesia. Selain itu, permasalahan diabetes di Indonesia bertambah rumit jika dikaitkan dengan kondisi ekonomi 27,8 juta masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

 

Baca juga: Meski Pahit, Pare Sangat Baik untuk Penderita Diabetes

 

 

5. Dua dari 3 orang penderita diabetes di Indonesia tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap diabetes.

Faktanya, sebagian besar penderita diabetes di Indonesia terdiagosis saat sudah mengalami komplikasi. Berarti selama bertahun-tahun mereka tidak menyadari memiliki diabetes. Melihat kondisi ini, sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki wawasan tentang deteksi dini diabetes. Dilansir dari ristekdikti.com, terdapat tiga gejala klasik diabetes yang dikenal dengan istilah 3 P yaitu poliuri (sering buang air kecil),  polifagi (sering merasa lapar), dan polidpsi (sering merasa haus).

 

Disamping itu, penderita diabetes kerap mengalami penurunan berat badan tanpa disertai dengan sebab yang jelas. Tanda-tanda ini sering luput dari perhatian, akibat jarangnya pemeriksaan kesehatan secara berkala ke dokter. Bila tidak ada kerjasama dari pemerintah, praktisi medis, dan masyarakat untuk memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat demi menurunkan risiko diabetes, maka kondisi ini dapat menurunkan produktivitas nasional serta berdampak buruk pada stabilitas ekonomi negara.

 

Penanggulangan diabetes menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia. Penting bagi kita semua untuk mencegah diabetes sedini mungkin. Salah satunya, agar terhindar dari biaya pengobatan yang sangat mahal. Ajarkan pada anak-anak, remaja, dewasa, dan orangtua untuk mengonsumsi sayuran serta buah-buahan, membiasakan olahraga, dan stop merokok.  Diabestfriend, pengidap diabetes, harus mau dan mampu bekerja sama, serta patuh terhadap pengobatan. Diharapkan dengan cara-cara ini, laju pertumbuhan diabetes di Indonesia dapat diturunkan. (TA/AY)

Baca juga: 8 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Risiko Diabetes