Penyakit

Demam Tifoid (Typhoid Fever)

Deskripsi

Demam tifoid atau paratifoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus. Penyakit ini disebut juga dengan thypoid dan paratyphoid fever, enteric fever, tifus, atau paratifus abdominalis. Demam paratifoid menunjukkan manifestasi klinis yang sama dengan tifoid, namun biasanya dengan gejala lebih ringan.

Pencegahan

Tindakan pencegahan dapat berupa menjaga sanitasi (cuci tangan dengan sabun), higienitas makanan, air minum, dan peralatan makan. Untuk mencegah penularan dari penderita, peralatan makan dan minum penderita sebaiknya terpisah.

Gejala

Gejala yang timbul bervariasi. Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, konstipasi atau diare, perasaan tidak nyaman di perut, batuk, serta epistaksis (mimisan) akan muncul. Dalam minggu kedua, gejala-gejala menjadi lebih jelas, yaitu berupa demam, bradikardi (jantung berdebar-debar) relatif, lidah tifoid (kotor di tengah, namun tepi dan ujung berwarna merah).

Sedangkan pada pemeriksaan fisik (perabaan), terdapat pembesaran hati, limpa, meteorismus (perut kembung). Pada kondisi serius, dapat terjadi gangguan kesadaran berupa somnolen sampai koma.

Penyebab

Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhii. Sedangkan demam paratifoid disebabkan oleh bakteri yang termasuk dalam spesies Salmonella enteritidis, yaitu S. enteritidis bioserotipe parathyphi A, S. enteritidis bioserotipe paratyphi B, S. enteritidis bioserotipe paratyphi C. Namun, bakteri-bakteri tersebut lebih dikenal dengan nama S. parathypi A, S. schottmuelleri, dan S. hischfeldii.

 

Baca juga: Demam Tifoid, Berbahayakah?

Diagnosis

Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan klinis oleh dokter dan ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dapat berupa pemeriksaan darah dan tinja. Peningkatan titer uji Widal empat kali lipat selama 2-3 minggu juga dilakukan untuk memastikan diagnosis demam tifoid. Reaksi Widal tunggal yaitu dengan titer antibodi O 1:320 atau titer antibodi H 1:640 untuk menyokong diagnosis demam tifoid pada pasien dengan gambaran klinis yang khas. Pada beberapa pasien, uji Widal tetap negatif pada pemeriksaan ulang walaupun biakan darah positif.

 

Baca juga: 7 Cara Mengenali Demam Tifoid

Penanganan

Hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala tersebut. Obat-obatan yang digunakan adalah obat-obatan berdasarkan penilaian klinis dari dokter dan harus dikonsumsi sesuai anjuran. Istirahat total (tirah baring absolut) selama minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Selama perawatan, perlu sekali menjaga kebersihan diri, serta kebersihan tempat tidur, pakaian, dan peralatan makan yang dipakai penderita. Sebaiknya, pada awal-awal penderita diberi diet berupa bubur saring, kemudian bubur kasar, dan nasi sesuai denga tingkat kesembuhan penderita. Multivitamin dan mineral dapat diberikan apabila diperlukan. Konsumsi air putih secukupnya untuk menjaga agar tidak terjadi dehidrasi.

 

Baca juga: Gejala, Komplikasi, serta Vaksinasi Penyakit Tifoid

Rekomendasi Artikel

Ini Lho Perbedaan Demam Berdarah dan Tipes

Ini Lho Perbedaan Demam Berdarah dan Tipes

Salah satu ketakutan yang cukup sering terutama ketika anaknya sedang sakit adalah demam berdarah atau tipes. Bagaimana mengenali perbedaan demam berdarah dan tipes?

Jessica Christy

15 July 2020

Rutin Memotong Kuku untuk Kesehatan dan Kebersihan

Rutin Memotong Kuku untuk Kesehatan dan Kebersihan

Rutin memotong kuku memliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebersihan diri kita, di antaranya agar tidak cedera dan terhindar dari penyakit tifus.

Muhammad Teguh Pengabdian

01 December 2017

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...