Penyakit

Defisiensi Vitamin B1 (Beri-beri)

Deskripsi

Penyakit beri-beri terjadi karena kekurangan vitamin B1 (thiamine). Penyakit ini biasanya ditemui pada orang-orang yang kekurangan gizi. Beri-beri tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada bayi yang ibunya kekurangan vitamin B1. Gambaran fisik dari penderita beri-beri biasanya bengkak pada kaki dan mengalami kelemahan pada ekstremitas. Seperti penyakit defisiensi vitamin lainnya, jika beri-beri tidak ditangani dengan cepat, akan mengakibatkan permasalahan serius yang dapat mengakibatkan kematian.

Pencegahan

Beri-beri dapat dicegah dengan melakukan diet seimbang untuk memenuhi kebutuhan vitamin B1. Selain itu, hindari faktor risiko yang dapat mengganggu penyerapan vitamin B1, seperti mengonsumsi alkohol. Kebutuhan vitamin B1 rata-rata pada orang dewasa normal adalah 0,9-1,5 mg per hari. Sedangkan pada anak-anak sejumlah 0,3-0,9 mg per hari. Kebutuhan vitamin B1 dapat dipenuhi melalui konsumsi kacang-kacangan, gandum, beras, sereal, daging, serta beberapa buah dan sayur yang diketahui mengandung vitamin B1. Konsumsi pula suplemen yang mengandung vitamin B1 sesuai dengan anjuran dokter.

 

Baca juga: Mengenal Beragam Vitamin B dan Kegunaannya

Gejala

Gejala beri-beri bervariasi, tergantung pada sistem tubuh mana yang terganggu, sistem saraf atau sistem kardiovaskuler. Umumnya gejala beri-beri bersifat reversibel, yang dapat sembuh jika ditangani dengan baik. Gejala beri-beri dibedakan menjadi:

  • Gejala beri-beri kering. Melibatkan sistem saraf dan ditandai dengan keluhan jari-jari terasa kaku, otot-otot kaki menjadi pegal, dan kram betis. Penderita akan mengalami kesulitan berdiri sampai terjadi atrofi otot, hingga mengakibatkan kesulitan berjalan. Tidak hanya itu saja, penderitanya juga dapat mengalami masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan, dan ensefalitis.
  • Gejala beri-beri basah, yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah. Gejalanya berupa kelelahan dan kelemahan, peningkatan denyut jantung, efusi pleura (penumpukan cairan di sekitar paru-paru), dan edema di kaki. Selain itu, penderita beri-beri juga mengalami gangguan saluran cerna, seperti diare, sembelit, dan kehilangan nafsu makan.

Penyebab

Penyakit beri-beri disebabkan kekurangan vitamin B1. Vitamin B1 atau tiamin merupakan salah satu vitamin yang berperan penting dalam metabolisme energi dan membangun jaringan tubuh. Tiamin sebagai prekursor untuk membentuk koenzim tiamin pirofosfat yang penting dalam reaksi yang menghasilkan energi. Oleh karena itu, apabila tidak terdapat cukup tiamin maka fungsi ini akan terganggu. Kekurangan vitamin B1 tidak hanya terjadi karena kurangnya asupan vitamin B1 dari makanan, melainkan juga karena adanya kondisi-kondisi tertentu yang mengganggu suplai dari tiamin, seperti pada orang-orang yang kecanduan alkohol, ibu hamil dengan keadaan hiperemesis, stres tinggi, atau pasien gagal ginjal yang menjalani dialisis disertai dengan masalah pencernaan.

 

Baca juga: Kenali Kandungan Vitamin pada Buah dan Sayur Melalui Warnanya!

Diagnosis

Diagnosis beri-beri dapat disimpulkan berdasarkan gejala yang nampak pada penderitanya, seperti kesulitan bernapas, pembesaran jantung, meningkatnya denyut nadi, serta gangguan koordinasi gerak. Diagnosis penunjang dapat dilakukan dengan mengukur kadar tiamin pada urine dan darah. Selain itu, dapat juga dilakukan challenge testpada penderita, yaitu dengan memberikan suplementasi tiamin. Jika terjadi perbaikan, maka dapat dinyatakan seseorang menderita beri-beri

Penanganan

Pengobatan beri-beri meliputi koreksi defisiensi tiamin serta memberikan terapi suportif yang diperlukan. Pada umumnya, penderita beri-beri akan membaik jika diterapi dengan memberikan suplementasi tiamin, baik secara injeksi (untuk kondisi akut) ataupun oral (untuk pencegahan).

 

Baca juga: Mengenal Vitamin dan Mineral yang Paling Dibutuhkan Tubuh

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...